Happy Reading
Kalau ditanya tentang bagaimana mereka sekarang, keduabelasan yang kini menjadi tiga belas akan menjawab baik-baik saja secara serempak.
Semenjak hari dimana Hana membawa mereka semua ke apartemen, semuanya menjadi tambah dekat. Meskipun baru bersama selama satu bulan, rasanya orang-orang itu telah mengenal Hana sejak lama.
Soal sekolah? Hana akan masuk ke sekolah mereka tahun depan karena akhir tahun akan datang dan ujian-ujian juga selesai. Oh, pensi adalah kegiatan terakhir tahun ini di sekolah elit itu.
Kedekatan mereka yang satu bulan itu tentu saja di laksanakan dengan sering bertemu. Bahkan Hana juga masuk kedalam grup pesan yang isinya para lelaki tidak jelas hobi pap itu. Seru sekali, tiap malam ada saja yang dijadikan bahan.
Hidup Hana menjadi lebih berwarna. Dirinya yang dulu dibenci sudah tak memiliki beban lagi akibat para lelaki yang awalnya asing masuk kedalam hidupnya. Semuanya baik, hobi mengajak Hana jalan-jalan. Pernah beberapa kali Hana diajak mereka ke rumah Hyunsuk yang sudah dianggap sebagai tongkrongan anak-anak itu.
Hana juga mengizinkan mereka untuk ke kafe dan menghabiskan waktu disana. Suatu hari, Jeongwoo menyeletuk bahwa dia dan yang lainnya dengan senang hati akan menjadi pegawai dadakan di kafe tak terlalu ramai itu.
Dan ini adalah harinya.
"Semua-semua! Ayo datang kesini semua-semua!" kata Jeongwoo menggunakan pengeras suara. Lelaki itu berada didepan pintu, tepatnya pada pinggiran jalan.
Dia tidak sendiri, lelaki itu bersama Junkyu yang memasang ekspresi malas sembari memegang banner. Junkyu capek, disana terpampang jelas wajahnya dan wajah-wajah yang lainnya. Yang buat malu adalah tulisan 'Ada awan warnanya ungu, beli minum satu gratis aku'.
"Sumpah ya keren banget," puji Yoshi yang habis buang sampah. Sebenarnya itu hasil karyanya.
Yoshi lagi suka belajar desain poster ala-ala biar kuliah nanti bisa jadi arsitek. Ini adalah yang kedua, yang pertama ada di rumah ia jadikan pajangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...