Happy Reading"WOI GILA! TADI KITA NABRAK CEWE!"
Satu ruangan langsung menoleh kearah Yoshi dan Yedam yang baru saja datang. Yedam berteriak begitu dengan menggebrak pintu dan membuat suasana menjadi hening. Beberapa detik kemudian, suara rusuh terdengar lagi untuk mempersilahkan mereka masuk kedalam sana.
"Siapa yang lo tabrak?" tanya Hyunsuk penasaran.
"Cewe, di jalan serem itu! Kek orang depresi dianya, sampe nyebur ke danau!" cerita Yedam.
"Terus kalian tolongin?" ujar Jihoon.
"Iya lah! Gila aja kalau enggak! Kesian anak orang mati!"
"Mereka liat wujud kalian, dong?" ucap Haruto penasaran, Yoshi hanya mengangguk mengiyakan.
"Yaudah, mau gimana lagi? Daripada orangnya mati," ujar Junkyu yang terdengar tidak peduli.
Benar juga, kasihan kalau gadis tadi mati karena tenggelam di danau. Mana bentukannya seperti orang depresi kehilangan arah. Ditambah banyak luka di tubuhnya membuat kedua orang yang menemukannya tadi khawatir.
Karena semuanya sudah berkumpul, film horor yang mereka inginkan pun mulai diputar. Hyunsuk yang penakut nyatanya hanya ikut saja ketika para sahabatnya menyuruh menyetel film itu. Malam minggu mereka pun hanya di isi dengan menikmati film horor bersama, sembari berteriak dan mengumpat dengan suka cita.
•••
Doyoung sudah duduk tenang sembari mengerjakan soal yang tadi diberikan oleh gurunya. Kemudian panggilan seseorang diluar membuat satu kelas menoleh. Disana, Park Jihoon berdiri santai dan berbincang dengan guru yang mengajar. Ini pasti perihal rapat OSIS, Doyoung tahu pasti.
Lantas lelaki itu keluar, tak lupa melambaikan tangan sombong kepada tiga sahabatnya yang menatapnya iri. Inginnya mereka juga seperti Doyoung yang ikut organisasi, tapi malas sekali kalau menghadiri rapat dadakan di hari libur.
"Rapat apaan, bang?" tanya Doyoung.
"Buat pensi, lah. Lupa lo sebentar lagi akhir tahun?"
"Oh, mau dipentasin dimana?" tanya lelaki itu yang tahu pasti bahwa sekolah ini suka berlebihan memberikan tempat untuk pentas.
Seperti tahun sebelumnya, walaupun dirinya belum masuk ke sekolah ini, Jihoon berkata bahwa sekolah mereka pernah melaksanakan pensi dengan menyewa satu hotel bintang lima hanya untuk para muridnya. Acara pentas itu dilaksanakan selama dua hari, dan para siswa maupun siswi yang diberikan kamar serasa liburan. Padahal yang pentas hanya rombongan kelas duabelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...