Happy ReadingHari telah menjelang malam, keduabelasan harus dihadapkan dengan pemandangan bawah laut yang kelam. Kala itu air laut terasa dingin akibat munculnya rembulan.
Untungnya Doyoung menggunakan kekuatan milik lelaki itu untuk menerangi perjalanan mereka. Terhitung sampai hari kelima mereka berkelana, kekuatan lelaki itu selalu membantu dikala kegelapan tiba.
Mereka berada di kedalaman dua ratus meter. Sebuah bagian gelap dibawah laut yang membuat matahari di siang cukup sulit menembus air. Bayangkan, segelap apa ketika malam saat mereka tak memiliki Doyoung.
"Gila, kok serem banget ya? Gue jadi ngeri anjing." celetuk Jaehyuk merapatkan diri kepada para sahabatnya.
Mashiho menghela nafas, "Udah, santai aja."
"Eh, tapi gue baru sadar kalo malem ke lima ini kita gak ke daratan." tutur Yoshi.
Jihoon mengangkat kedua alisnya, "Iya juga, tapi emang ada pulau kek kemarin-kemarin?"
"Gak ada, kita di samudera." ujar Asahi dengan nada datar.
Mendengar dimana keberadaan mereka sekarang membuat para lelaki itu sedikit ngeri. Pasalnya tak sadar sekali mereka jika sudah berkelana didalam laut selama itu.
Kalau orangtua mereka tahu akan sebuah kenyataan itu, entah apa yang mereka jadikan respon nantinya. Keduabelasan lelaki mereka sudah pernah menyelami laut dalam, hebat sekali bukan?
"Laper nih, makan dulu yuk. Tadi siang kita belom makan loh." kata Junghwan yang ada benarnya.
"Yaudah ayo makan." ajak Hyunsuk.
Keduabelasan melakukan ritual seperti hari-hari sebelumnya. Yaitu mencari kerumunan ikan yang lewat untuk dibunuh dan dimakan.
Tentu saja menggunakan kekuatan milik Jihoon. Lagi-lagi target mereka adalah kumpulan ikan laut yang memang mereka ketahui tidak berbahaya.
Inginnya memakan macam-macam ikan agar tahu pasti rasanya. Namun dikedalaman seperti ini kebanyakan bentuk ikannya sangat asing. Tidak lucu saat mereka memakannya malah keracunan setelahnya.
"Udah dapet nih! Ayo ke daratan!" celetuk Haruto.
"Gak bisa, goblok. Udah dibilang Asahi kalo kita tuh lagi di samudera! Luas banget!" jelas Jeongwoo.
"Ya terus mau makan dimana?!"
"Gak tau lah cok, jangan tanya gue!"
"Gak usah ribut, anjing!" kata Jihoon sembari memukul kepala dua lelaki itu.
"Lagipula kalau ke permukaan mager banget gak sih? Kita udah dalem banget nih." ungkap Yedam yang ada benarnya.
"Terus mau makan mentah gini?" tanya Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...