Happy Reading
10 tahun yang lalu...Rambut seorang gadis manis itu dijambak begitu keras oleh seorang wanita paruh baya. Gelapnya malam menjadi saksi bisu bagaimana gadis itu teraniaya.
Tubuh Hana yang kala itu masih berumur tujuh tahun dihempaskan begitu saja. Badan kecil tak berdosa menghantam lantai yang terasa dingin. Kemudian, Sang Ibunda menamparnya begitu saja.
"Dasar anak sialan!"
"Mama ... ini Hana..."
"Kamu bukan anak saya! Saya tidak pernah melahirkan seorang setengah iblis seperti kamu!"
"Mama tolong..."
Hana mencoba menggapai kaki wanita itu. Namun ia hanya mendapatkan tendangan penuh amarah dari wanita itu. Hana merasakan sakit kembali pada bagian tubuh.
"Jangan pernah kembali kesini! Saya tidak sudi punya anak seperti kamu!"
Setelahnya pintu tertutup, membuat sebuah suara kuat yang memekakkan telinga. Kala itu pukul delapan malam. Hana diusir akibat sebuah kesalahan.
Gadis itu tak sengaja terkena air pada meja makan. Air itu membuatnya langsung berubah seketika. Berubah menjadi seekor putri duyung yang membuat kedua orangtuanya terkejut bukan main.
Jujur saja. Hana terkena kutukan bulan purnama saat umurnya lima tahun akibat berenang sendirian di kolam belakang rumahnya. Hari-hari gadis itu berubah kala dirinya sudah tak sama. Semenjak itu Hana mulai melindungi dirinya sendiri untuk tak terkena air.
Tapi tepat dua tahun setelah itu semuanya berubah hanya karena ketidaksengajaan. Hana memang pernah memikirkan hal ini, tapi ia tak menyangka jika benar-benar terjadi.
"Mama ... Hana gak mau jadi putri duyung..." lirih gadis kecil itu, suaranya terdengar pilu.
"Maafin Hana..."
Tiba-tiba pintunya terbuka, menampilkan sosok Ayah dengan pandangan kecewa. Hana sudah menyiapkan diri jika tubuhnya dihantam lagi. Tapi untungnya, lelaki itu malah mengelus kepalanya sekilas.
"Papa, Hana gak mau jadi putri duyung."
Lelaki itu diam, ia menatap putrinya dengan pandangan iba.
"Tolong bilang sama Mama, bilang sama Mama kalau Hana gak mau disuruh pergi dari sini, Pa."
"Maaf, Hana. Papa gak bisa ngelakuin itu buat kamu. Mama kamu lagi hamil muda, Papa gak berani."
Hana tambah menangis mendengarnya, "Jadi? Papa beneran mau Hana pergi? Nanti Hana hidup gimana, Pa?"
Lelaki itu memberikan sebuah map dengan kertas yang merupakan sertifikat kafe kecil-kecilan miliknya. Hana yang tak terlalu mengerti hanya menggrenyit melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...