1. Tentang Matteo

1.4K 79 2
                                    

HAPPY READING

•••••

Ayana melirik ke arah laki-laki yang berada di depannya dengan malas. Sejak tadi, laki-laki itu tidak beranjak dari tempatnya. Dia Matteo, laki-laki dari kelas IPS yang selalu saja merecokinya setiap hari. Selain hobi merecokinya, Matteo sangatlah usil, dan itu sangat membuat Ayana kesal. "Ngapain lo ke sini." Ayana menatap tidak suka ke arah Matteo.

"Nyamperin lo, ngapain lagi?" Matteo menatap dengan santai, mengabaikan tatapan tidak suka dari Ayana.

Ayana berdecak, seketika napsu makannya hilang begitu saja. Matteo benar-benar membuat moodnya buruk. "Lo bisa nggak sih, sehari aja nggak gangguin gue? Nggak ngerusuh, jujur aja tingkah lo bikin mood gue jelek."

"Nggak bisa." Matteo menggelengkan kepalanya, masih dengan senyum manis yang terbit di wajah tampannya.

"Najis banget," ketus Ayana memutar bola matanya, lebih baik Ayana melanjutkan menikmati siomaynya daripada harus berdebat lebih panjang lagi dengan sosok makhluk di depannya ini.

"Lah, gue cariin ke mana-mana ternyata lo di sini?" Malvin datang menghampiri meja di mana Matteo dan Ayana berada.

Malvin ikut bergabung, begitu pun dengan ketiga sahabat Matteo lainnya. "Lo suka banget sih gangguin Ayana."

"Namanya juga orang lagi naksir, lagi berusaha. Tapi jatohnya malah ngebebanin." Jalar menyambung, dan itu membuat Matteo menatap ke arah Jalar tidak suka karena mendengar ejekan laki-laki itu. "Iya, kan, Na?" lanjutnya bertanya pada Ayana.

Sedangkan Ayana mengedikkan bahunya malas, mengabaikan kelima makhluk yang sedang mengerubungi mejanya. Sekarang, yang terpenting adalah Ayana harus mengisi perutnya agar kenyang, karena setelah ini Ayana ada ulangan harian matematika.

"Na, lo apa nggak jatuh cinta sama Matteo? Secara dia, kan, udah ngejar-ngejar lo cukup lama." Malvin membuka pertanyaan, membuat semua orang yang ada di meja diam, menunggu jawaban dari Ayana.

Ayana mendongak, menatap kelima laki-laki itu bergiliran. "Kepo aja apa kepo banget?"

"Kepo bangetlah ya kali enggak." Matteo menjawab dengan bersemangat.

Setelah itu, Ayana berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan mereka yang melongo melihat tingkah Ayana.

"LAH NA KOK LO PERGI!" seru Javar kembaran Jalar.

"Ah kalian sih ganggu banget, rusuh tau nggak!" kesal Matteo menatap para sahabatnya, lalu pergi begitu saja.

"Dih kok malah pergi semua tuh dua manusia," gerutu Axel yang ikut diangguki setuju oleh ketiga sahabatnya.

•••••

Ayana akan bercerita sedikit tentang Matteo, laki-laki yang selalu mengejarnya sejak dulu. Sudah satu tahun setengah, di mana Matteo selalu saja mengejarnya, menyatakan perasaannya tapi selalu Ayana abaikan. Entah apa yang membuat laki-laki itu terus bertahan, padahal Ayana selalu memberikan sebuah penolakan. Ada beberapa alasan yang membuat Ayana tidak bisa menerima kehadiran Matteo.

Pertama, Ayana tidak boleh jatuh cinta. Karena bagi Ayana ini bukan waktu yang tepat. Jika dirinya masuk ke dalam perangkap bernama cinta maka, semua prestasi yang sudah Ayana pertahankan akan berantakan.

MATTEO ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang