Strange and familiar

1.5K 304 9
                                    

Kimberly berada di kelasnya, duduk terdiam di sebelah Eleazar.

"Kemarin di dekat ruang kelas olimpiade, katanya ada yang lihat Kak Ace panggil-panggil nama kamu tahu, Kim!! Memang iya ya?! Cieee!!" ujar El dengan suara cemprengnya.

Kimberly memijit pelipisnya. Tak menanggapi perkataan Eleazar yang sejak Kimberly masuk kelas tadi, sudah bertanya-tanya tentang hal itu.

Terlalu banyak yang sedang dipikirkan Kimberly. Kapan gadis itu tidak banyak pikiran?

Yang pertama, ia memikirkan perkataan Ruby dan Val kemarin, tentang bagaimana jika memang ada kemungkinan kalau pengelihatannya bisa dipercepat dan tak usah menunggu sampai 3 tahun.. (Kimberly berpikir bahwa itu mulai masuk akal).

Dan yang kedua, Kimberly memikirkan segala progres mereka di dimensi ini. Sudah sampai mana perkembangan 'adaptasi dan mengobservasi diam-diam' manusia-manusia di dimensi ini. Dan gadis itu baru menyadari sesuatu...

Diantara observasi mereka yang gagal, atau para manusia di sini memang tidak ada bedanya dengan dimensi yang dulu.

Kalau mau tahu alasan mengapa Kim memijat pelipisnya yang pening, maka inilah alasannya:

Pertama, observasi mereka tidak mungkin gagal. Mereka sudah menjadi tim inti agen mutan selama lebih dari empat tahun dari usia yang masih sangat remaja. Dan selama ini.. mereka tidak pernah gagal dalam level kegiatan terendah seorang agen, yaitu mengobservasi sekitar. Tidak pernah sekalipun salah.

Kedua, tidak mungkin manusia di sini tak ada bedanya dengan yang di dimensi dulu. Itu bertentangan dengan hukum alam. Walau sedikit, pasti memiliki perbedaan yang mencolok.

"Kim? Kamu setiap hari pusing kayaknya, ya?" Eleazar mengintip wajah Kimberly dengan wajah polos, "Mau ke ruang kesehatan?"

Kimberly berhenti memijat pelipisnya. Ia menoleh pada Eleazar, lalu tersenyum paksa. Pura-pura tersenyum saat beban hidup sedang banyak tidak enak sekali bukan?

"Aku gak apa-apa, El..." ujar Kimberly pelan.

Bohong.

Gadis itu semalaman tidak tidur memikirkan dua beban pikiran itu.

Eleazar menatap Kim curiga, wajah Kim memang lesu, bibirnya lebih pucat dari biasanya, matanya pun seolah hanya setengah terbuka.

"Tapi-"

"Jangan khawatir. Aku mau tidur sebentar ya. Kalau ada guru tolong bangunkan aku." potong Kimberly cepat. Lalu ia meletakkan kepalanya di atas meja, yang beralaskan tangannya yang berperan seperti bantal. Kemudian memejamkan matanya.

Pura-pura tertidur.

Padahal ia mau lanjut memikirkan beban pikirannya.

Kimberly memikirkan kembali... apa yang telah ia lewatkan?

Pasti ada suatu perbedaan mencolok para manusia di sini.

Apa Kim melewatkan suatu peristiwa?

Alora... memang, dia adalah ancaman tingkat sedang untuk Kim. Tapi bukan itu.

Eleazar... kembaran dimensi Alexa, sahabat Claire dulu. Tidak, bukan itu..

Kimberly mencoba memeriksa satu-persatu orang yang dikenalnya, siapa tahu ada sesuatu yang dapat dicurigai.

Leo... Kimberly tak merasakan apapun yang aneh saat didekatnya.

Azriel... lupakanlah, dia hanya menyebalkan bagi Kim.

Ace...

Kimberly berhenti sampai di situ. Ia tak dapat memikirkan apapun saat nama itu disebut. Entah karena terlalu banyak yang ia ketahui tentang kepribadian Ace, atau justru.. tidak mengetahui apapun?

AGENT 2: The Parallel DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang