[Kimberly's POV]
Menurutmu, apakah Ace terlihat seperti orang yang mencurigakan?
Aku terus menatap wajahnya yang tertidur pulas daritadi... dan jawabanku adalah... tidak. Dia lebih terlihat seperti manusia biasa yang hanya menjalani hidup mulusnya tanpa kekurangan apa pun.
Dia adalah orang baik, otaknya pintar (walau pasti masih lebih pintar aku yang punya otak mutan ini), wajahnya--harus kuakui-- tampan, sepertinya ia juga orang yang berada (orang-orang yang bersekolah di sini tak mungkin dari kalangan biasa), ia juga tak kekurangan teman... semua orang di sekolah ini mengenal dia.
Ahh... aku baru menyadari betapa 'sempurna'-nya dia.
Aku terkekeh pelan.
Itu adalah... hidup yang kuinginkan selama ini.
Cukup jadi manusia biasa yang tak tahu apa-apa, dan menjalani hidup normal.
Wahhh... pasti enak, ya?
Ahh sudah lah... aku harus fokus kembali memikirkan teka-teki di benakku ini.
Jadi... siapa yang memudarkan lambang kutukan di tanganku ini?
Aku bersumpah, aku tak punya banyak teman di dimensi ini. Hanya Eleazar malah! Apa mungkin... dia yang melakukan itu? Eleazar punya kekuatan super?
Tapi sepertinya tak mungkin... AH SIAL, KENAPA KEKUATANKU MASIH NON-AKTIF SIH?!
Eh tunggu... kekuatanku yang non-aktif kan yang melihat masa depan, AKU KAN MASIH BISA MENGENDALIKAN WAKTU!
Ya ampun, kenapa baru teringat olehku?!
Baiklah kalau begitu, aku akan memutar waktu sampai pada hari dimana aku pingsan.
Aku berdiri perlahan agar tak membangunkan Ace, lalu aku berjalan menjauhi lelaki itu. Aku terus berjalan menuju sudut ruang perpustakaan ini. Tempat yang tak mungkin dilihat orang karena tertutup rak-rak buku.
Baiklah. Di sini tak akan ada yang bisa melihatku.
Aku menyalakan earzoom-ku, "Guys, aku akan memutar waktu kembali pada saat aku pingsan, kemarin lusa."
Tanpa menunggu jawaban mereka, aku mematikan earzoom-ku. Ah, aku sudah sangat tidak sabar.
Aku memejamkan kedua mataku.
Baiklah, Kim... kau harus fokus!
Aku mengulurkan tangan kananku. Kalau kembali ke masa lalu, berarti berlawanan arah dengan jarum jam.
Aku menarik napas panjang... lalu membuangnya.
Aku siap.
"Kim?"
Aku membuka mataku seketika, KAGET!
"Ace?" Berjarak sekitar dua meter dariku, Ace sedang berdiri menatapku bingung.
SIAL, SEHARUSNYA AKU MELAKUKANNYA DI TOILET SAJA!
Walau sebenarnya tak apa sih kalau aku memutar waktu di depannya, tinggal kusuruh Val untuk menghapus ingatannya. Lagipula... Ace tak akan berasa kalau aku memutar waktu, karena, dia, sebagai manusia biasa, akan ikut berpindah-pindah seiring waktu yang kumundurkan.
"Kamu sedang apa di sini?"
Ah.. dia akan curiga padaku mulai sekarang.
"Aku mau mencari buku..." aku menoleh ke kiri, tempat rak buku yang bertuliskan 'Physics Analytics', "mana ya... dari tadi gak ketemu-"
"Kim, kita harus pergi dari sini." ujarnya sebelum aku menyelesaikan kata-kataku.
Aku menyernyit.
Hah? Dia tak bertanya lebih lanjut? Ia tak mencurigaiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT 2: The Parallel Dimension
Fantasia--Sequel kedua dari AGENT: Agent of mutants-- [The Parallel Dimension; adalah perjalanan kelima mutan itu dalam dimensi paralel, dan secara tidak sengaja menemukan seseorang yang ternyata adalah kunci terkuat untuk mereka semua.] Setelah kiamat men...