Hiruk pikuk yang tercipta berhasil menyadarkan Sean dari tidurnya, dia bahkan tidak tahu kalau rupanya dia tertidur cukup lama di sana dengan masih memegang tangan Lyra dan menyentuh rambut perempuan itu. Matanya melirik ke arah jam dinding mini di sebelah lemari, jarum detik yang panjang dan tipis terus bergerak memutar sementara jarum yang agak panjang mengarah pada angka sebelas.
Rick hadir lebih dulu di ruangan itu beberapa waktu setelahnya, diikuti oleh beberapa orang lainnya termasuk Luo Qing yang seharusnya sudah kembali ke Flos Orbis.
Entah mengapa, tiba-tiba saja di ruangan itu terasa begitu menenangkan dan nyaman. Itu benar-benar berbeda seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Lalu Sean mencium aroma bunga di sekitar sana dan segera bangkit menyadari hal itu.
Nona Yue. Ucapnya dalam hati.
Penyihir wanita itu sungguh-sungguh berada di rumah tersebut bersama mereka dan dua orang wanita lainnya di sampingnya, seolah menjadi asisten dan Sean mengenali salah satunya.
"Sejak kapan dia hilang kesadaran?" tanya Nona Yue dengan pelan.
"Siang hari tadi, saat aku mencoba meramalnya." balas Chamomile dengan tenang.
Sean merasa begitu terharu, diam-diam dia bersyukur karena begitu pentingnya seorang manusia serigala bagi para penyihir itu dan hanya Lyra yang beruntung mendapatkan perhatian lebih dari mereka. Dia melirik Rick dan melemparkan rasa terima kasihnya lewat tatapan itu, dan Rick yang mengerti membalas dengan menyunggingkan senyum, juga berharap kalau hal itu bisa berhasil.
Irish melangkah lebih dekat ke arah Lyra yang terbujur kaku di atas kasur, "malang sekali nasib serigala ini." Ujarnya, "Nona Yue, Anda bisa membantunya, kan?"
"Betapa berharganya anak ini bagi Orance, mana mungkin aku akan membiarkan hal ini terjadi, tapi ini kasus pertama bagiku, aku akan berusaha mencari jiwanya." Nona Yue melangkah lebih dekat ke tubuh Lyra, tangannya yang memegang sebuah kuas antik berlapis emas dengan bulu panjang di bagian ujungnya bergerak ke sana kemari. "Bagaimanapun, anak ini harus kembali." katanya melanjutkan.
Rick yang tidak sengaja bertemu mata dengan Bethany, melihatnya untuk beberapa detik lamanya. Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi kepada wanita itu, rasa bencinya sudah menumpuk cukup banyak tapi dia juga berterima kasih karena berhasil memanggil para penyihir lainnya. Meskipun, memang dia yang membuat Lyra menjadi kritis, setidaknya dia bertanggung jawab atas perbuatannya yang tidak bisa dibenarkan itu.
"Mile, tolong ambilkan air untukku. Semoga dengan cara ini dia tidak menyerap terlalu banyak aroma sihir." kata Nona Yue lagi, tidak ada yang berani bersuara saat dia bicara.
Beberapa detik setelahnya, Chamomile kembali dengan cepat karena mungkin dia memang tidak ingin menunda-nunda lagi, merasa bersalah sekaligus kasihan ketika Nona Yue mengatakan banyak hal yang dilihatnya dari seorang Lyra, dan Bethany saat itu mengutuk dirinya karena sudah bertindak gegabah yang bermain-main dengan nyawa seseorang.
Tidak ada siapapun yang ingin berada di situasi semacam itu, tapi Lyra hingga sampai detik ini masih tetap berusaha bertahan. Jika saja itu terjadi pada dari salah satu di antara mereka, mungkin akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang disukai ketimbang menyelamatkan hidup orang lain yang malah membuat diri sendiri menjemput kematian. Bahkan Nona Yue kalut, meski mulanya Lyra pasrah dengan takdirnya itu, tetapi dia tetap ingin bertemu dengan keluarganya dan menyelamatkan orang tua asuhnya.
Saat Nona Yue menerima gelas yang berisikan air, suara bisikan kecil keluar dari mulutnya, dia merapalkan mantra hingga membuat air tersebut melayang di udara, membentuk sebuah lingkaran yang menyimbolkan yin dan yang yang dilukis oleh Nona Yue menggunakan kuas antiknya. Luo Qing yang tahu tanda itu tersenyum lega, akhirnya Nona Yue menggunakan kekuatan turun temurun itu, dia sudah kembali seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Feather
FantasyBuku 1 [TAMAT] Tetua, akan selalu ada sebagai penengah untuk semuanya dan mereka dibagi menjadi beberapa golongan yaitu Ducis, Feroces, Civitas. Sampai suatu waktu, warna bulu menjadi masalah besar bagi Tetua G, mereka mencari sosok pembangkang yang...