Lyra tidak tahu kapan terakhir kali dia tidur nyenyak, karena tugas menumpuk dan bahkan akan menghadapi ujian dia malah semakin memperburuk keadaan. Namun untungnya, orang tuanya tidak tahu apa yang sudah dia lakukan selama sepekan itu.
Di pagi hari yang semestinya dia terbangun dengan mata yang tidak mengantuk sebab terlalu senang berjalan-jalan dengan wujud serigalanya yang sama sekali tidak menakutkan, Lyra diminta oleh ibunya untuk membawa bekal hari itu, dia berpikir bahwa ibunya sudah mulai menaruh curiga padanya karena dia sudah bermain-main dengan wujud serigalanya itu.
Asal tahu saja, sambil berjalan-jalan di tengah malam menuju hutan, Lyra sesungguhnya tidak sendirian, terkadang dia bertemu dengan beberapa golongan Feroces sedang berkemah dan dengan hebatnya mereka hanya membiarkannya lewat begitu saja, mereka tidak meneriakinya, tidak mengejarnya atau mungkin juga melaporkan kelakuannya yang kapan saja bisa membawa masalah ketika manusia normal melihatnya dalam bentuk serigala.
Sejak mendengar soal perbedaan bulu dan ketergantungan hidup dari para Tetua G, raut wajah ibunya sangat sedih dan Lyra menyadarinya. Itu karena dirinya, karena dia yang berbeda. Lagi pula semua yang dilakukan oleh mereka bukan hal yang tanpa alasan, tetapi tetap saja, Lyra tidak menyukai perbedaan golongan dan warna bulu. Benar-benar sudah tidak masuk akal.
Masih hanya tinggal Lyra dan mereka berdua. Bila Lyra dipisahkan dari orang tuanya, Lyra tahu hidup mereka akan kosong tanpa ada dirinya di dalamnya, apalagi mengingat mereka pernah kehilangan, Octo, si lelaki jangkung yang tidak sengaja tenggelam. Ceritanya cukup mengenaskan dan sekaligus membingungkan.
"Ayah, bu, aku pergi dulu. Sampai bertemu nanti sore!" serunya sambil berlarian menuju parkiran untuk mengendarai mobil yang baru beberapa bulan dibelikan sang ayah untuknya.
Di depan gerbang sekolah yang dipenuhi ribuan manusia normal dan beberapa manusia serigala lainnya-tetapi Lyra tidak mengenal semuanya, Lyra memarkirkan mobilnya yang memiliki bunyi mesin cukup berisik. Ya, itu sebenarnya mobil bekas, tapi masih lumayan bagus.
"Hei." seseorang itu melambaikan tangannya kepada Lyra dan lalu menghampirinya yang baru saja turun dari mobil. "Aku punya berita, tetapi tidak cukup baik."
Lyra menghirup udara yang cukup dingin pagi itu dan tidak ada sinar Matahari yang muncul, langitnya kelabu dan di beberapa tempat lain di dekat sana mungkin akan turun hujan. Padahal itu bulan Juli, harusnya udara sangat panas.
"Apalagi sih yang sudah kau dengar?" Lyra mengikat rambutnya seraya berjalan menuju aula sekolah yang diikuti si lelaki bertubuh tegap itu, Sean.
Sean adalah seorang manusia serigala, dan juga sama dengannya berada digolongan Civitas, tetapi dia memilih tinggal bersama manusia normal dan dia melakukannya secara diam-diam. Sean memang gila, tetapi itu juga bukan pilihannya sebenarnya.
"Pasukan itu, yang mencoba menerobos masuk ke wilayah Tetua G, diketahui punya bulu hitam pekat dan karena itu golongan Civitas menjadi sorotan Ducis, mereka menaruh curiga terhadap golongan kita."
Lyra mendengus, "Jadi dengan alasan yang seperti itu kita harus dipisahkan?"
"Ya, kau tahu sendiri, beberapa Feroces memiliki bulu hitam juga dan Alpha Civitas menyangkal bahwa kawanannya tidak melakukan apa-apa." lanjut Sean.
Lyra tidak bisa bertindak apa-apa soal itu, karena manusia serigala sudah hidup meluas dan hidup berdampingan bersama manusia normal, dan bahkan beberapa berhasil beradaptasi dengan baik, seperti Sean. Namun, masalah itu cukup mengganggu meskipun Lyra tidak memiliki bulu yang sewarna dengan Civitas, dia tidak mungkin membiarkan orang tuanya terpisah darinya. Tidak akan.
"Sudahlah, aku sedang tidak ingin memikirkannya, lagi pula, jika aku bisa, aku akan membawa orang tua ku pindah dari sana dan mengasingkan diri saja. Aku mengenal manusia cukup baik, meski beberapa memang menjengkelkan." Lyra mencoba meyakinkan diri setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Feather
FantasyBuku 1 [TAMAT] Tetua, akan selalu ada sebagai penengah untuk semuanya dan mereka dibagi menjadi beberapa golongan yaitu Ducis, Feroces, Civitas. Sampai suatu waktu, warna bulu menjadi masalah besar bagi Tetua G, mereka mencari sosok pembangkang yang...