Bagian 8 : Pasukan Exchanges

44 5 0
                                    

Ketika Lyra kembali duduk seperti awalnya, dia merasakan sesuatu pada jantungnya, berdegup tanpa sebab yang pasti, tapi dia berupaya menutupinya dihadapan mereka seakan tidak terjadi apa-apa. Padahal rasa cemas, khawatir, juga sedih menyatu pada saat yang bersamaan.

Lyra berdeham untuk menarik perhatian mereka—para Kawanan Epile, lalu melanjutkan bercerita. "Karena malam itu aku tidak bisa tidur nyenyak, aku berjalan-jalan di tengah malam, awalnya aku hanya memutar-mutari hutan dengan tujuan yang tidak jelas dengan rupa serigala ku yang tadi. Lalu di malam-malam berikutnya aku sering bertemu para Feroces dan melewati perkemahan mereka. Aku bersyukur aku tidak pernah sekalipun bertemu dengan mereka yang sedang berburu. Aku tahu, memang berbahaya untuk ku, tapi ketahuilah, dengan cara itu aku mendapatkan ketenangan yang lebih." Lyra memperbaiki posisi duduknya yang kurang nyaman. "Setelah itu, aku menemukan sosok serigala dari Bukit seberang, awalnya kukira dia serigala sungguhan tapi aku dapat mengenali sosok itu dalam sekali lihat saja sebab sebelumnya aku tidak sengaja bertemu tatap dengan sosok itu di sekolah. Apakah kalian pernah mendengar bahwa ada murid pindahan?" tanyanya.

Mereka berempat saling menoleh tanpa menjawab pertanyaannya, raut wajah mereka kebingungan.

"Sepertinya aku pernah melihat mereka sekali, di sekolah." Ed angkat bicara, suaranya bersih sekali. Lyra baru sekali itu mendengar dia berbicara. "Kalau tidak salah ingat, mereka bertiga. Iya, kan?" jelasnya sambil bertanya.

Lyra mengangguk cepat, "ya, salah satu dari mereka bernama Rick. Dia bercerita padaku tentang kedatangannya kemari, dia bilang bahwa pasukan yang datang ke kawasan Tetua G adalah pasukan Exchanges, yang mana mereka bukan manusia serigala berdarah murni seperti kita. Lalu dia berkata bahwa tujuannya kemari atas perintah kepala sukunya untuk menyampaikan pesan bahwa pasukan Exchanges ingin merebut wilayah ini."

"Tapi aku percaya bahwa merekalah pasukan itu." sergah Sean dengan cepat.

"Kau bisa jelaskan cirinya?" tanya Dorian.

"Dia punya bulu lebat berwarna kecoklatan, ekornya memilik panjang yang normal pada umumnya dan hidungnya berwarna hitam. Sekilas, dia seperti bara api berjalan karena warna cokelatnya sangat mencolok bila dibawah cahaya Bulan." jelas Lyra.

Semuanya terdiam untuk beberapa detik kemudian dan agak sedikit kecewa menyadari bahwa klimaks dari ceritanya tidak membuat mereka terkejut sama sekali.

"Kau tahu, Lyra," kini Martin yang bersuara. "pasukan Exchanges sudah lama ada, merekalah yang membuat kekacauan dan membuat kita mengungsi di wilayah ini sekarang, tapi pada isu yang ku dengar, mereka sudah mati. Atau mungkin mereka membuat koloni baru? Seperti Exchanges II misalnya?"

"Kurasa apa yang diperkirakan Martin benar, aku hanya takut kalau-kalau dia memanfaatkan Lyra untuk mengorek informasi tentang wilayah ini."

Dan Lyra langsung teringat bahwa Rick punya tato A di bawah bekas luka cakaran.

"Omong-omong, apakah semua Alpha punya tato ditubuh mereka?" tanya Lyra tergesa-gesa. "Aku sempat melihat itu di lengan Rick, maksudku, dia menunjukkannya padaku."

Sean menatap Lyra tidak percaya, karena Lyra tidak mengatakan itu sebelumnya kepadanya saat dia menceritakan apa yang kemarin terjadi padanya. Lyra menatapnya seraya berkata maaf dengan pelan, tetapi sepertinya dia agak sedikit kecewa.

"Ya, mereka punya tato, dan hanya huruf A saja, sepertiku" jelas Dorian. "aku memilikinya di telapak tanganku dan itulah mengapa kau tidak melihatnya di sekitar tubuh ku." lalu kemudian dia menunjukkan tato tersebut, mirip seperti milik Rick dan Zach.

"Ku rasa kalian bisa membantuku untuk mengawasi mereka." pinta Lyra.

"Sepertinya mereka memang pantas diawasi, apalagi mengingat mereka dari luar." sahut Martin. "Aku akan melaporkan ini kepada Pimpinan Ducis."

Silver FeatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang