16. || inara

9 5 0
                                    

"Gua ngga tau kalo kalian malah ngajak sejauh ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gua ngga tau kalo kalian malah ngajak sejauh ini"

"Gua kira deket deket kampus aja kan ada, ternyata kalian malah ajak ke bandung. Goblok banget gua"

....

Dua orang didepan saling pandang dan serentak menghadap spion depan, yang dibelakang malah melanjutkan tidur.

Sejak tadi pagi mereka sudah ada cekcok panjang, sejak pemberitahuan bahwa mereka akan ke kebun teh beberapa hari sebelunya inara masih belum tau tempat pastinya dimana. Dia pikir hanya kebun teh dekat dengan wisata edukasi dekat kampus, ngga tahunya malah amblas hingga ke bandung seperti sekarang.

demi agar nanti pas disana ngga siang siang banget jadi ketemu sama ibu ibu yang panen teh, tadi subuh subuh mereka berangkat. Awalnya nara tak percaya jika mereka berangkat sepagi ini jadi ia berusaha mengatakan tidak jadi ikut saja.

Namun terlanjur atau memang mereka saja yang tidak mau meninggalkan inara sendirian dirumah, jadi terdapat adegan tarik tarikan tadi dirumah.

Inara yang tidak mau bangun hingga sampai selimutnya diseret dhika dan mau tidak mau inara mengganti baju dan sedikit memperbaiki penampikan. Masih saja bahkan setelah berganti baju ia membelot tidak jadi ikut, dan dengan kesabaran bimo yang mulai menipis digendongnya nara dari kamarnya sampai ke dalam mobil. Selesai.

Sisanya omelan serta gumaman sejak tadi hingga akhirnya tertidur.

"Luat aja nanti pas ketemu pemandangan ijo ijo tuh pasti kegirangan" celetuk dhika.

ㅏㅡㅡㅡㅡㅓ

"Hwa!!!"

"Udah gua bilang"

Kedua laki laki nampak agak kewalahan mengejar perempuan yang berlarian malah seperti seorang bocah kecil. Sejak turun dari mobil inara sebenarnya masih merajuk, namun ketika melihat segerombolan ibu ibu yang berangkat membawa keranjang besar di punggung mereka, inara kemudian semangat dan mengikuti ibu ibu itu hingga sampai ditempatnya sekarang.

Bimo sudah menghidupkan kameranya sejak tadi, merekam bagaimana ibu ibu itu memulai pekerjaanya.. sebenarnya sih 65 persen berisi inara karena perempuan itu mondar mandir disamping ibu ibu yang panen pucuk teh.

"Minggur dulu napa!" Dhika kelelahan mencari tempat dimana hanya para pemanen dan teh saja tanpa lalu lalang dibelakangnya.

Inara dengan senang hati mencari tempat lain dan mengambil lebih banyak foto di ponselnya. Pada saat itu pukul 10 siang, walau matahari sudah sepenuhnya keluar dari balik bukit namun suasana disana menjadikanya tetap sejuk, tidak seperti di kota yang panas.

"Halo, ini dhika sedang berada diarea perkebunan teh. Hari ini saya akan mewawancarai narasumber tentang keseharian mereka memanen pucuk teh hingga menjadi teh siap minum" dhika membuka vlognya dengan percaya diri, kemudian mendekat ke gerombolan ibu ibu dan mulai mewawancara sesuai dengan pertanyaan yang sebelumnya mereka buat.

5 Juni || Ten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang