3. || Inara

54 33 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading!!

"(Aku ada sedikit demam)"   adu ten dari seberang telfon disana. Ia terlihat sedang memakai selimut tebal ditubuhnya dan juga hidungnya memerah. Itu karena cuaca dingin dan bersalju yang sedang berlangsung di jepang. Ia mengadu dengan sesekali memegangi ujung hidung yang sudah terlihat memerah disana, itu pasti flu.

"(Bagaimana bisa demam? Kau seharusnya berada dirumah saja, suhu sedang tidak bersahabat akhir akhir ini)" aku mengomel asal karena aku juga tidak tahu benar bagaimana keadaan cuaca disana.

"(Apa diindonesia juga ada?)" Lucu sekali, ia mengalihkan topik pembicaraan.

"(Maksutmu salju? Tidak, disini musim hujan)"

"(Kalian merayakan hari natal tanpa salju rupanya)"

"(Tidak apa apa, aku bahagia menikmati natal disini. Dan kau yang sedang keasyikan bermain salju hingga demam, apa kau sulit sekali untuk di nasehati?)" Aku bersendekap didepan kamera, menujukan ekspresi marah yang dibuat buat.

"(Tidak, jangan marahi aku. Baiklah baiklah aku akan meminum obatku dan memakai selimut penghangat tubuh, aku tidak akan keluar lagi, aku janji)"  oh tuhan bagaimana bisa ada orang selucu ini hah? Dengan hidung yang masih memerah ia membujukku dan mengerucutkan bibirnya, lucu sekali.

"(Kau lucu sekali saat membujuku seperti itu. Haha)" aku tergelak.

Topik topik kecil dan tak habisnya selalu keluar dari mulut masing masing dari kita, itu yang menbuat kami nyaman satu sama lain, tidak pernah ada kecanggungan lagi selama hampir 6 bulan kami berteman.

Dan akhirnya aku menyadari bahwa Aku... menyukainya, dia seperti teman online ku yang paling dekat bahkan dibandingkan teman sekelasku, selalu memperhatikanku dan menanyakan keadaanku. Aku nyaman dengan kehadiranya.









--------

Malam ini, menjadi cerita yang tak akan terlupakan.

Dikamar ku, aku dan Dhika sedang belajar, bukan kita sebenarnya hanya Dhika saja karena aku memang tidak ada tugas jadi tidak usah belajar, Dhika sibuk dengan buku buku yang ia tak paham karena ini masuk ke semester dua, jadi masih banyak materi yang ia tak paham sedangkan tiba tiba tugas sudah membludak saja.

"Makanya, banyakin baca buku jangan nyanyi korea mulu" cibirku melihat Dhika yang kebingungan dengan bukunya. "Belajar juga ada waktunya, nge fanboy juga ada waktunya. Semua itu harus imbang untuk kesehatan mental" cibir balik Dhika tak terima.

5 Juni || Ten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang