(Tamat)
"Kau menghilang tanpa jejak bersama akun instagram mu, tanpa kata perpisahan dan putus dari mulutmu.. dan aku masih menunggu." -inara
"Semoga kita dipertemukan dengan rasa yang masih sama, mari mencintai untuk waktu yang lama, Selamat tidur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari kedua acara worltour grup besar Korea itu di Jakarta, hari kedua untuk fansign termasuk Nara yang mengikutinya.
Dari jauh jauh hari sebenarnya Nara sudah menggulir laman insta juga laman toko online untuk sebuah pakaian baru, make up baru atau setidaknya tampilan baru. Hampir saja satu dress floral biru dibelinya, dengan bayang bayang rambut tergerai juga make up cantik untuk bertemu Ten hari ini, menyapa Ten dengan cantik, mengingatkan laki laki itu tentangnya kembali.
Hampir saja ia melakukanya, karena pada akhirnya di aula fansign ini dia urung melakukanya. Sama seperti kemarin, ia malah menutup dirinya rapat rapat dengan masker, jaket dan topi hitam. Bukan hanya diri, atau nampaknya Nara hampir menutup hatinya saat melihat para kerumunan yang tergila gila dengan tujuh orang disana.
"Bentar lagi Lo naik, cepet kesana gih"
Dhika sengaja mendorong saudara perempuanya menuju ke depan untuk bertemu dengan para member satu persatu. Nara gugup, benar benar. Tanganya berkeringat dingin, jantungnya berdegup tak tentu Beatnya, untuk saat ini bahkan ia sudah bergetar tanganya.
Menoleh sekali lagi ke arah dua orang dibelakangnya, Dhika yang siap dengan kameranya agar merekam bagaimana ia bertemu Ten disana, juga Bimo yang hanya duduk diam, menerbitkan senyum yang Nara tahu pasti itu pahit sekali. Sambil menenteng totebag seperti para fans lainya yang juga membawakan hadiah spesial untuk idolnya, Nara memberikan hal yang lebih spesial dan juga berarti besar untuk seseorang disana.
Langkahnya perlahan maju mengikuti kerumunan fans sesuai urutan mereka, sambil digiring staff untuk kedepan bergantian bertemu dengan ketujuh member, Nara hanya berfokus pada satu orang saja . Tentu saja dia, di bangku nomor dua dari belakang.
Nara bertemu banyak member secara tatap mata langsung. Hendery, laki laki itu menandatangani album yang dibawanya dengan senyum khas juga beberapa percakapan yang nyaman, Nara tau jika laki laki itu ternyata lebih baik dan humoris dari pada yang sering ia lihat di televisi.
Kun, si leader bijaksana itu. Senyumnya begitu manis, dia orang yang ramah dan baik memberikannya waktu untuk berbicara sedikit banyak. Yangyang, si maknae. Tawanya begitu menggelegar, begitu humoris dan ketika laki laki yang seumuran denganya itu memegang tanganya Nara agak sedikit tidak nyaman. Xiaonjun, tak Nara sangka ternyata laki laki itu berbicara lembut nan santai, tidak seperti yang ia kira laki laki itu akan banyak tawa juga banyak candaan.
Win win, laki laki itu imut. Senyumnya yang malu malu namun perhatian dan menanyakan keadaan Nara hari ini dengan baik. Namun tak banyak yang mereka bicarakan karena bangku Ten semakin dekat dan Nara mulai kehilangan fokus menghadapi win win.
"Next!"
Hingga pada akhirnya nara tepat didepanya, hatinya tidak karuan saat melihatnya. Ini benar benar takdir, Jika saja disini tidak ramai dan tidak ada media yang menyorot nara pasti akan langsung berlari kepelukanya dan mengatakan 'aku inara, ingat aku? Kita dulu pernah menjadi seorang kekasih, Aku benar benar merindukanmu hingga hampir gila rasanya'