32. || inara

4 3 0
                                    

Setelah 5 hari pertemuanku dengan beliau aku berangkat kekorea dengan Bimo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 5 hari pertemuanku dengan beliau aku berangkat kekorea dengan Bimo. Laki laki itu bahkan begitu exited membawa kamera kesayanganya, kamera yang kubelikan saat wisuda kelulusanya.

Setelah sampai dikorea dia sangat bersemangat disana. Kami menyewa 2 buah apartemen disana, apartemen dengan letak strategis dengan perusahaan perusahaan korea dan perusahaan label V tentunya.

Dan pagi ini kami berangkat keperusahaan itu untuk membicarakan lebih lanjut mengenai rencana rencana kerja yang akan aku lakukan selama beberapa bulan kedepan, kulihat bimo biasa saja saat aku menyebutkan agensi yang akan menjadi tempat kerjaku saat aku memberitahunya beberapa hari yang lalu, tak ada reaksi apa apa hingga aku tak bisa menebak apa yang sebenarnya dalam hatinya.

Hingga kami sampai di agensi besar di pusat kota Seoul, kami langsung masuk dan diarahkan beberapa staff disana untuk menuju ruangan dimana aku akan berdiskusi dengan pemilik agensi. Bimo dan kameranya yang dikalungkan dileher beberapa kali kudengar suara takjub dari mulutnya, sebenarnya ini juga pertama kalinya aku dan Bimo masuk ke perusahaan penyanyi dan melihat ruangan dengan gambar sang idola diberbagai sudut ruangan. Hingga akhirnya kami berhenti di depan pintu sebuah ruangan rapat kupikir, aku langsung dapat menemukan pria yang waktu itu menemuiku di Indonesia. Nampaknya beliau sengaja menungguku, terbukti ketika aku datang dan beliau berdua menyambut dengan membungkuk dan jabat tangan.

"Akhirnya aku bisa membawamu sebagai rekanku disini" Sapa mr Smith ramah, namun kebingungan saat aku juga sedang bersama seseorang yang tidak ada sangkut pautnya dengan pertemuan ini.

"Ah dia"

Setelah berjabat tangan denganya aku menoleh kepala kepada bimo dan langsung ditanggapi cepat oleh laki laki itu.

"Perkenalkan saya bimo,  kekasihnya inara"

Kini kata kata itu begitu familiar ditelingaku. Setelah bertahun tahun aku masihlah tidak nyaman menerima Bimo sebagai kekasihku, nyatanya hari ini aku sadar betul jika aku sudah di titik dimana aku benar benar mencintainya. Aku tak keberatan.

"Aku smithh rekan kerjanya inara, kau sepertinya suka memotret," matanya beralih pada kamera yang digantung dileher Bimo.

"Iya, aku seorang fotografer"

"Fotografer?"

"Ia kuliah di universitas yang sama dengan saya pada jurusan fotografi, ia juga termasuk lulusan terbaik dari indonesia. " aku ikut membantu menjelaskan.

"Kamu orang berbakat juga rupanya. jika kamu aku promosikan menjadi bagian dari project ini, apakah kamu bersedia?"

Aku terkejut dengan penawaran beliau, beliau sangat baik sekali, aku dan bimo saling memandang satu sama lain dengan wajah terkejut. Tawaran bagus, kami berdua mendapatkan tempat promosinya masing masing

"Tentu saja, anda boleh mempromosikan saya, itu akan mudah jika saya bersama denganya."

Ia menerima tawaran itu dengan senang hati dan kemudian tersenyum hingga menampilkan senyum kotaknya.

5 Juni || Ten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang