29. || Ten

5 3 0
                                    

Drttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drttt

Drttt

Tangan kekar itu meraba raba nakas disampingnya.

"Apa?"

"Pukul 7 turun ke lobi, masuk mobil taksi yang gw pesen. Kita berangkat sekarang"

Lucas mendudukan tubuhnya agar lebih nyaman, demi apapun ia tak mengerti apapun karena ia juga baru bangun tidur. Otaknya masih loading..

"Apa?"

"Kita ke bandara jam 7"

Sebentar, lucas mencerna kata kata itu lalu mengangguk yang bahkan ten tak dapat lihat.

"Jam 7, eum... Kalo kun hyung?"

"Gw yang urus"

Lucas mematikan sambungan telefon lalu melihat jam digital yang tertera diponselnya, jam 6 pagi, 1 jam untuk persiapan dan berangkat ke bandara. Shit, Ten tidak memberi waktu banyak. Jadi Lucas segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas bersiap siap sebelum jam 7 nanti.

Kun hyung

Hyung
Gw boleh berangkat telat nggak?
Aku masih ada urusan yang belum selesai dan mendadak banget.
Besok pagi pagi aku nyusul



Dibandara

Mereka sampai di bandara beberapa puluh menit sebelum penerbangan, dengan satu totebag yang baru mereka dapatkan dari tempat yang sengaja Ten datangi sebelum menuju bandara, -hadiah spesial dan permintaan maaf katanya. Sebelum jadwal penerbangan, mereka menyempatkan waktu untuk duduk disalah satu cafe dibandara sambil mengisi perut setidaknya sebelum menempuh perjalanan menuju Indonesia.

"Apa yang lo bilang sama kun hyung?" Tanya Lucas selesai menyesap kopinya.

"Kita ada urusan yang belum diselesaikan, aku minta ijin hari ini doang, besok kita berangkat lagi, cepet nyusul"

"Tapi kalo ternyata lo masih belum bisa rela pas ketemu dia? Apa lo masih tetep stay di indonesia?"

Giliran Ten menyesap kopi hangatnya sambil memandang totebag mewah diatas meja. Sebenarnya ia sudah banyak berfikir sejak tadi, bahkan otaknya seakan tidak berhenti membuat berbagai kemungkinan kemungkinan yang terprediksi atau jauh dari prediksi.

"Kalo akhirnya gua masih harus tetap ya tetap, tapi entah bagaimana tanggapanya. Gua bakalan selesai in semuanya secara cepat" jawab Ten sambil memperhatikan lalu lalang manusia dibandara, yang Ten syukuri juga mereka tak menyadari bahwa ada seorang yang member boygrup disekitar mereka, jadi Ten tidak perlu cape cape berlarian menghindari paparazi.

Mereka lebih tenang dari biasanya, rasanya nyaman ketika kau seorang idol dapat keluar dengan tenang seperti ini berdua, namun dengan menggunakan baju tertutup seluruhnya.
Tak ada yang mengenali, para manusia hanya melewati mereka seperti biasa, berbeda dengan keramaian yang sedang ada di pintu masuk depan.

5 Juni || Ten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang