"Lo yakin mau datang?" tanya Jennie ke Ana, gadis itu menoleh.
"Ya dong!" ucap Ana, ia kembali melanjutkan acara memilih dressnya. Kini mereka tengah berada di butik Rina. Ana bersama dengan Jennie dan Airin. Dan Rina yang bersama dengan Adan.
"Om, mana?" ucap Ana datar. Membuat Adan menegakkan tubuhnya, postur tubuhnya sangat lah gagah. Membuat Jennie dan Airin sedikit terpesona dengan om-om ini.
"Kek sugar Daddy anjir!!!" gumam Airin, Jennie mengangguk setuju.
"Mana apanya Ana?" tanya Adan.
"Mamah," ucap Ana. Adan menunjuk ke sebuah ruangan yang dapat Ana ketahui adalah ruangan kerja Rina.
"HEH!" tiba-tiba saja Ina datang, menghampiri Ana dan mendorong Ana. Membuat Ana mundur beberapa langkah.
"Apa-apaan sih lo?!" ucap Ana, sedangkan Ina yang dibelakangnya terdapat Rey. Menatap Ana penuh kebencian.
"Maksud lo apa malu-maluin adek gue?" tanya Rey, membuat Ana tertawa sinis.
"Bukannya dia yang bikin dirinya sendiri malu? Oh my God, kok jadi nyalahin gue?"
"INA, Rey kalian mami cariin ternyata disini." Ucap Mona, wanita itu menatap tak suka kearah Ana.
Ana memutar bola matanya malas. "Bagus deh kalian jadi keluarga note nya kecuali gue, Mamah sama Papah gue. Kalian semua bakalan jadi toxic family!!! Chukha'e!!!!" ucap Ana lalu bertepuk tangan.
Ketiga orang tersebut bingung dengan yang dimaksud Ana 'Papah'. Ana menyuruh Adan untuk berjalan lalu berdiri disebelahnya. Paham akan kode Ana, ia melakukannya.
"Mas Adan?" ucap Mona tak percaya. Ana tersenyum lebar. "Gimana Tan?"
"Mamah mau nikah lagi? Keren banget tuh orang!" ucap Ina sinis, Ana tersenyum miring.
"Ayah mau nikah lagi? Keren banget tuh orang!" ucap Ana mengikuti perkataan Ina. Membuat Ina mengepalkan tangannya.
"Lo—"
"Udah Ina, ayo kita pergi." Ucap Mona memotong ucapan Ina. Ketiga manusia itu pergi dari hadapan Ana dan Adan.
Ana kembali menatap datar Adan yang kini tersenyum senang, kala Ana menyebut dirinya dengan sebutan 'papah' apakah ini ada lampu hijau untuk kelanjutan hubungannya dengan Rina? Hffftttt, kalau ada. Ia tak sabar untuk menikahi wanita yang menjadi cinta pertamanya semasa SMA.
"Kamu panggil saya dengan sebutan 'papah' jangan sebutan 'om' lagi," ucap Adan lalu kembali duduk disofa.
Sedangkan Jennie dan Airin sudah kegirangan sendiri. Ana hanya diam, menganggap kedua sahabatnya itu orang gila. Parah memang.
Bruk!!!
Seseorang menabrak Ana, ia melihat siapa pelaku yang menabraknya. Itu Langit, cowo itu menatap Ana tak suka. Lalu berlalu begitu saja tanpa sepatah maaf.
"Gila!"
Setelah selesai memilih dress yang akan ia kenakan nanti. Ana menaiki motor ninjanya, sedangkan Rina dengan Adan berada dimobil. Jennie dan Airin menaiki motor ninja mereka.
Tanpa sepatah kata Ana, Jennie dan Airin menjalankan motor mereka dengan kecepatan diatas rata-rata. Membuat Rina geleng-geleng kepala.
"Haduh, anak aku berubah gitu Kak." Ucap Rina ke Adan.
"Sudah aku bilang, panggil aku Mas. Jangan pakai embel -embel kak. Kamu mau aku hukum?" tanya Adan, Rina tersenyum.
"Kamu beda banget kayak dulu M-mas," ucap Rina gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART (REMAKE) || END
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!) -------------------------------- #Heart series 1 Gadis cantik yang dibully karena dituduh ingin membunuh adik yang sekaligus adik kembarannya sendiri. Tidak ada satupun yang peduli. Semuanya malah semakin menyiksan...