1. ' HEART '

8.4K 274 1
                                    



"Pagi, Ana!"

"Pagi, geulis!!!"

"Makin cakep euy!" seorang gadis kerap disapa 'Ana' hanya membalasnya dengan senyum manis, ia berjalan dikoridor yang sangat panjang ini. Sapaan banyak orang setiap harinya membuat pagi Ana selalu bersemangat. Kalyana Fanasya, kerap disapa Ana adalah sosok gadis cantik dengan rambut sepanjang pinggang. Kecantikannya membuat semua laki-laki mengejarnya, untuk mendapatkan hatinya. Namun tak bisa, karena yang bisa mendapatkan hatinya adalah seorang Langit. Langit Vralaska, cinta pertama seorang Kalyana Fanasya.

"INA, PAGI-PAGI MUKANYA JANGAN DITEKUK AJA DONG!!!" teriak Joko, pentolan IPS' 5 yang terkenal akan kejahilannya. Terbukti jahil, karena lihat saja sekarang. Ia malah meledek Ina, membuat sang empu kesal.

Kalyina Fanasyi, kerap disapa Ina namun orang-orang yang membenci Ina akan memanggil Ina dengan sebutan 'Iin'. Ina sendiri adalah adik sekaligus kembaran seorang Ana.

Ana yang mendengar nama kembarannya disebut pun lantas menoleh, mendapati Ina yang kini sedang menatapnya dengan tatapan tersirat benci. Ana sudah terbiasa akan itu, ia akan membalas nya dengan senyuman. Hal itulah mengapa Ana banyak disukai semua murid di SMA ini, berbeda dengan Ina yang malah sebaliknya.

Ina menyenggol bahu Ana dengan sengaja, hal itu membuat Ana yang tak siap pun terjatuh akibat senggolan Ina yang cukup keras. Beberapa siswi yang berada disana dengan cepat menolong Ana, menanyakan keadaan Ana apakah baik-baik saja. Hal itu membuat Ina yang masih berada tak jauh disana mencibir.

"Cih, cari perhatian mulu bisanya!" 

***

"Ana, lo tadi kesini sama siapa?! Maaf ya, gue telat bangun jadi gak bisa jempu lo tadi," ucap Tunjung---sahabat Ana sedari kecil. SriRama Tunjung, kerap disapa Tunjung. Pentolan IPA'2 walaupun sangat bandel, Tunjung ini termasuk murid yang pintar loh!

"Aku sama mamah, tadi mamah sekalian mau kebutik," sahut Ana sembari menikmati somay nya. Kini Ana sedang berada dikantin bersama dengan ketiga sahabatnya, Tunjung, Dion, dan Kasa. Ketiganya adalah sahabat Ana sedari kecil, sedari TK sampai SMA keempatnya selalu satu kelas. Hal itu juga yang membuat keempatnya sangat dekat.

"Besok gantian berangkat sama gue," sahut Kasa. Kasa Diaztromo, kerap disapa Kasa. Cowok yang sangat dingin dan kasar.

"Sama gue!" sahut Dion. Dionardo Ardianto, kerap disapa Dion. Sifatnya sebelas—dua belas dengan Kasa. Keduanya sontak bertatapan tajam, sebelum akhirnya Ana menegur keduanya.

"Hei, udah! Seminggu ini mamah aku yang anterin, mamah aku nengok butik seminggu ini," ucap Ana. Sontak ketiga sahabatnya menggelengkan kepalanya tak setuju, hal itu membuat Ana mengembungkan kedua pipinya.

"Emang kenapa?!" tanya Ana garang, hal itu membuat ketiga nya tertawa. Melihat wajah Ana yang menurut mereka sangat menggemaskan.

"Ntar lo semobil sama monyet!"

"Hushhh,,,, gak boleh gitu! Enggak kok aku duduk didepan Ina duduk dibelakang," ucapan Ana dihadiahi acungan jempol dari ketiga sahabatnya.

"Bagus!!! Kuman harus jauh-jauh dari barang besih dan suci!"

"Hahaha.... Ada-ada aja kamu!"

***

"Huhh,,, panas-panas gini disuruh olahraga. Aneh-aneh aja lagi tuh guru!" gerutu Ana dengan kesal, ia memasuki ruangan basket. Duduk di bangku tribun, sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya yang memakan beberapa tempat bangku tribun. Lengannya ia gunakan untuk menutupi matanya, ia mengatur nafasnya. Bisa dibayangkan teriknya matahari jam 11 siang, jam pelajaran olahraga yang mengambil nilai lari. Bisa dibayangkan panas dan lelahnya bukan?

HEART  (REMAKE) || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang