08 ; Back Home

7.1K 881 64
                                    

"Ningning pulang sama siapa?" Tanya Winter.

"Sama kak Giselle." Jawab Ningning.

"Lah kok bisa?"

"Tadi pas mau ke kelas dia nawarin gue."

Winter mengangguk, lalu membereskan barangnya dan bersiap untuk latihan basket.

"Win hari ini lo bener mau ikut latihan?" Tanya Yujin.

"Iya jin...udah lama gue ga latihan." Jawab Winter.

"Yaudah bareng lah, jangan sampe orang tua lo tau hahaha."

Yujin dan Winter ngerangkul satu sama lain dan langsung ke lapangan soalnya mau latihan.

"Ryujin kemana?" Tanya Winter.

"Izin dulu katanya, dia sakit badan." Jawab Yujin.

"Hadeh tuh anak."

Anak-anak basket sedang melakukan pemanasan, latihan kali ini dibagi menjadi dua tim.

Winter tengah fokus membawa bola sampai tidak sadar ada yang liatin dia, itu Karina dan Minju.

"Rin...Gue baru liat Winter latihan lagi." Ujar Minju.

"Gue juga baru tau nju...dan gue bukan siapa-siapa nya lagi, jadi ngapain lo nanya ke gue." Ucap Karina.

"Sensi amat lo..."

"Udah lah mending sekarang ke ruang osis bentar lagi rapat mulai udah ditungguin nih." Karina dan Minju meninggalkan lapangan.

Hari sangat cepat baru tadi matahari terbit dan sekarang matahari sudah mulai tidak terlihat.

Winter udah selesai latihan, seperti biasanya dia menunggu bus sambil mendengarkan lagu, berbeda kali ini Winter terlihat cape dan memejamkan matanya sebentar sambil menunggu bus.

Karina menuju halte bus, ia baru selesai rapat osis. Karina melihat Winter yang tengah duduk sendiri sambil memejamkan mata.

"Winter." Panggil Karina.

"Eh iya kak mau duduk ya? disini aja." Jawab Winter sambil bergeser tempat duduknya dan ia langsung melanjutkan aktivitas nya seperti tadi.

Karina yang melihatnya menjadi bingung, kenapa anak di depannya ini ngga bawel.

"Dia kenapa?" Tanya Karina dalam hati.

Sore hari memang agak sunyi disekitar halte bus itu.

Bus datang, Karina dan Winter masuk ke dalam bus. Bus hanya berisi mereka berdua karena hari akan gelap, Winter duduk di belakang Karina.

Bus jalan dengan tenang dan melewati gedung-gedung tinggi.

Karina tengah asik membaca buku, tiba-tiba...

"Kak."

"Hm."

"Gue rindu semesta gue yang hilang dari 6 bulan yang lalu, dia apa kabar ya kak?"

Karina sadar apa yang dimaksud winter hanya terdiam saja.

Bus berhenti menandakan seseorang akan turun.

"Kak, gue duluan." Pamit Winter.

Karina masih terdiam dan menatap punggung Winter yang akan menjauh.

Winter tengah berjalan santai di malam yang gelap ini, biasanya jika Winter tengah cape dia akan merindukan semesta nya.

"Kak Karina ga suka gue lagi...apa gue mundur aja?"

Berjalan dengan tenang, Winter tidak sadar jika dia sudah sampai rumahnya dan masuk ke dalam rumah.

"Eh adek...udah pulang." Ucap Joy

"Iya mah." Kata Winter.

Yeri keluar dari kamarnya katanya mau ngambil makanan, laper soalnya.

"Kenapa lo? lemes banget, tipes lo?" Tanya Yeri.

"Etdah...ngomong pake bismillah dulu gila, gue cuma galau sih." Ucap Winter.

"Galau kenapa sih cerita sama kakak, kali aja kakak bisa bantu."

"Bantu apa? bantu nyusahin? ga usah aneh-aneh deh lo kak, gue cuma galau gara-gara kak Karina."

"Bukannya kalian udah putus? udah lama kan? Terus kenapa galau?"

"Ah lo mah malah diungkit...kata lo gue mending maju buat bikin dia balik atau ngga?"

"Kalo lo mampu mah maju aja win...jangan pernah mundur dan bikin dia balik jatuh hati ke lo, emang lo udah ada saingannya?" Jelas Yeri.

Winter mengangguk.

"Siapa?" Tanya yeri.

"Kak Jeno." Ucap Winter.

"Serius?! Jeno adeknya Mark itu bukan?! Gue denger sih dia sekolah ditempat lo juga, yang kapten tim futsal itu?" Tanya Yeri lagi.

Winter mengangguk."Iya kak, dia."

Yeri diam, lalu..."win kalo kata gue mending mundur deh, saingan lo ganteng banget sedangkan lo aneh..."

"Anjing emang lo! padahal tadi gue udah semangat banget." Winter pergi ke kamarnya.

"Adek jangan ngomong kasar." Teriak Joy dari dapur.

"Kak Yeri nya mah ngeselin banget." Balas Winter.

Yeri tertawa terbahak-bahak setelah menjaili adeknya itu, tapi mau gimana Jeno emang ganteng banget.

Didalam kamar winter hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Didalam kamar winter hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Bau-bau bakal ada yang jadi sadgirl...

back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang