20 ; Back Home

7.3K 865 45
                                    

Hari ini hari dimana yang semua murid-murid tunggu yaitu pensi.

Karina sebagai pengurus osis dan teman-temannya lagi sibuk hari ini ya tau lah biasanya acara gini memang anak osis paling ribet.

"Tumben lo bawa motor." hari ini Winter mau tampil terpaksa dia harus bawa motor ke sekolah.

"Ya lo liat aja Jin gue bawa gitar kalo ga bawa motor nanti susah gue duduk di bus nya." Jelas Winter.

Yujin mengangguk, mengiyakan ucapan Winter.

"Gue ke toilet dulu bentar lo pada tunggu disini ya." pamit winter kepada Yujin dan Ryujin.

Winter ke toilet mau mencuci mukanya biar tampil nanti bisa pede apalagi nyanyi buat mantan ya kan.

Terdengar seseorang datang ke arah toilet, winter menghentikan aktivitas cuci mukanya. Ini emang jodoh atau bagaimana tetapi keduanya bertemu lagi.

"Winter." dia memanggil winter dan menatapnya.

Yang di panggil hanya mengangkat alisnya menunjukkan bahwa dia mejawab "apa?"

"Kamu hari ini mau tampil?" lagi-lagi orang di depan ini selalu buat hatinya lemah, ya gimana dia yang mendeskripsikan Karina ini menyebut dirinya kamu.

"Lo pasti udah tau kak secara gue udah daftarin diri masa lo ga liat." Walau hati dia sedikit luluh, tapi dirinya tetap masih sedih dengan ucapan Karina kemarin.

"Yess I know but gue cuma mau bilang semangat ke lo, btw soal kemarin ucapan gue maaf win bikin lo sakit hati." Tidak tau Karina benar-benar meminta maaf dengan tulus atau hanya omongan di bibir saja.

"Ga usah lo minta maaf, gue selalu maafin lo kak." Winter keluar dari toilet dan menyisakan Karina di sana sendirian.

Sudah banyak orang-orang berkumpul di sana sambil menunggu acara mulai, dari berbagai macam sekolah banyak yang mendatangi acara pensi ini.

"halo pendatang smensdityfess kali ini gue jihoon yang bakal bawa acara ini semoga lo pada bisa enjoy di acara pensi tahun ini... btw kalian tau ga lagu pamungkas yang liriknya gini Tuk sementara, sampai berjumpa
Bersama-sama, bercanda lagi
Kenangan manis di hari ini
Jadi alasan untuk kembali " Jihoon membuka acara sambil menyanyikan dikit-dikit lagu pamungkas.

"Kenangan manis bukan?!" teriak seseorang dari bawah sana.

"Siapa tadi yang jawab? nah betul banget kali ini kita bakal kedatangan bintang tamu yaitu pamungkas... enjoy with pamungkas guys." pamit Jihoon dan turun dari panggung.

Lalu mereka semua bertepuk tangan dan bernyanyi bersama lagu Kenangan Manis yang dinyanyikan pamungkas sambil mengangkat senter hp nya dan melambai-lambai. udah kayak suasana pensi malem ga tuh.

Sambil nyanyi dan dirangkul Yujin, Winter juga sambil melirik Karina. hfft... pemandangan macam apa ini ia melihat Karina lagi berdiri berdua bersama Jeno, Jika mencerna lirik kenangan manis ia jadi mengingat kenangan manisnya bersama Karina. Winter hanya bisa tersenyum pahit menerima kenyataan.

"Tuk sementara, sampai berjumpa
Bersama-sama, bercanda lagi
Kenangan manis di hari ini
Jadi alasan untuk kembali

Kenangan manis sehari ini
Jadi alasan untuk kembali (alasan untuk kembali)
Yeah, jadi alasan untuk kembali." Bait terakhir telah selesai dinyanyikan oleh pamungkas, banyak sorakan meriah dan tepuk tangan dari para penonton.

"Gue ke belakang panggung dulu... Bentar lagi bagian gue yang tampil." pamit Winter ke belakang panggung.

"Yoi, semangat win." Ryujin memberi semangat kepada Winter yang akan tampil di panggung.

"Oke teman-teman semua gimana dengan penampilan pamungkas kali ini? Seru ga?!" Tanya Jihoon yang kembali ke atas panggung.

"seru...lagi!...lagi..." Sorak para penonton yang ada di bawah panggung sana.

"Wait... Kali ini kita bakal ada penampilan perwakilan dari Winter 10 IPS 2, mana tepuk tangannya?!" Teriak Jihoon.

Sorakan penonton dan tepuk tangan yang meriah menyambut kehadiran Winter yang akan tampil membawa lagu dan menghibur.

"Tes...tes...halo semua gue Winter kali ini gue bakal nyanyi lagu lantas juicy luicy, kalo kalian tau lagu ini boleh nyanyi bareng-bareng." Ucap Winter di atas panggung sana.

"Ekhem... Dede gemes siapa tuh?" Goda Minju yang diam-diam melihat Karina, yang di goda hanya menatap gadis dengan gitarnya di atas panggung.

Winter mulai memetik gitarnya lalu mulai bernyanyi dengan suara merdu yang ia punya.

"Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal kutahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan? Tak tahu
Lupakanmu tapi aku tak mau (pantaskah ku)

Pantaskah aku (ku menyimpan)
Untuk menyimpan (rasa cemburu?)
Karna bukan aku yang milikimu
Sanggup sampai kapankah? Ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku?"
Part yang paling Winter resapi, ia nyanyikan sambil menatap penuh arti untuk Karina, padahal di sana banyak sekali orang tetapi tatapan itu memang tertuju pada Karina.

"Ada yang belum move on dari mantan kayaknya." Ucap Lia, terdengar ucapan itu tertuju untuk Karina.

Karina sedari tadi diam dan tidak merespon ucapan dari teman-temannya.

"Gue kalo jadi Winter pasti berhenti terus lupain lo dari pada ga di hargai." Sarkas Giselle, Karina melirik Giselle.

"Gue agak setuju sama Giselle, I think kalo lo udah ga sayang dia jangan bikin dia berharap lagi and lo pikir aja deh berjuang mati-matian itu susah." Minju hanya mengucapkan apa yang ada diisi kepalanya toh memang benar berjuang itu tidak gampang.

Karina menatap teman-temannya satu persatu, mengapa teman-temannya jadi memojokkan dirinya?

Winter turun dari panggung, ia mendapat banyak keprokan dan sorakan bangga terhadap penampilannya.

"Gila lo keren banget win..." Yujin memuji penampilan Winter tadi tetapi memang benar penampilannya itu sangat bagus.

"Keren sih keren Win tapi kayak orang galau susah move on mungkin karena lo galau makanya lo meresapi terus dapet feeling nya." Ryujin mengucapkan itu tanpa berkata bismillah, Yujin di sebelahnya ingin sekali menabok mulut Ryujin.

"Lo kalo ngomong pake bismillah bodoh, kan lo tau dia habis patah hati." geram sekali Yujin dengan sahabatnya yang satu ini.

Winter tertawa sampai cekikikan melihat kelakuan dua sahabatnya, memang sahabatnya itu sering membuat mood nya kembali.

"Winter, keren banget!" Dari mana Yuri datang tapi gadis itu tiba-tiba ada di samping Ryujin.

"Kaget gue. Yuri kayak tuyul aja, ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba dateng." Sudah keberapa kali Ryujin ngomong tanpa pakai bismillah dulu alhasil Yujin membawanya pergi dari sana menyisakan Winter dan Jo Yuri.

"Eumm... Makasih Yuri, cantik." rasanya sedikit senang Yuri tiba-tiba datang menghadapnya.

"Eh?" Mulut Winter memang tidak bisa terkontrol membuat wajah Yuri sedikit memerah karena ucapan Winter.

"Yuri pipinya merah." Ucap Winter polos.

Yuri hanya menundukkan kepalanya karena malu. Winter melihat tenda-tenda makanan di luar sana.

"Ayok kita jalan-jalan." Winter memberanikan diri untuk mengajak jalan Yuri.

Sementara itu Karina yang berjarak 2 meter dari mereka hanya memasang wajah kesal, cemburu tak karuan.










Cemburu bisa, buka hati ga mau. Itulah Karina.






back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang