24 ; Back Home

7.1K 845 41
                                    

Hujan deras tak membuat gadis bernama Winter Kim itu menghentikan perjalanan, ia tetap melajukan motornya sangat cepat. Tak berfikir jalanan licin Winter tetap terus menyalip mobil ataupun motor yang ada di jalan raya, di dalam pikirannya hanya Karina, ia harap Karina di sana baik baik saja.

Suara petir sangat kencang membuat gadis jangkung yang berdiri sendiri di depan ruko kosong menjadi gelisah, Karina memeluk dirinya tak lupa selalu liat handphonenya berharap ada notifikasi pesan masuk dari pacarnya, Lee Jeno.

Karina mengkerutkan dahinya, pasalnya ada pesan masuk dari Giselle sahabatnya, bukankah gadis yang sering disebut sahabatnya sedang marah padanya? tetapi sepertinya itu pesan penting

Giselle

| /Send picture/
| Please read this message
| I'm sorry but this Jeno with Xiyeon?
| atau gue salah?

  Setelah gue perjelas it's true|
Lo dapet foto darimana? Kapan?|


| Tadi gue lagi cari barang ke mall
| gue ga sengaja liat, and I tell you
  Read

Setelah melihat pesan dari Giselle membuat hati Karina tak karuan, Gelisah, sedih, kecewa, marah menjadi satu pada dirinya. Ia tidak  Tahu sekarang harus bagaimana, mau pulang tidak bisa karena hujan deras, mau menunggu Jeno pun percuma pacar yang sekarang ia sebut brengsek itu sedang berkencan dengan gadis lain, Entahlah dirinya pusing memikirkan banyak hal.

"Kak." Suara khas lembut itu terdengar oleh Karina, dirinya mencari pemilik suara tersebut. Manik matanya menemukan gadis dibelakangnya berdiri dengan Bibir pucat, pakaian basa kuyup, tak lupa wajah penuh luka pukulan.

"Winter?" Tanya Karina ragu.

"Yes, me." Jawabnya, senyum manis tulus pada wajahnya.

"Muka lo, kenapa?" Ah, Winter lupa mengobati lukanya karena terburu-buru untuk sampai di tempat ini, dirinya terlalu khawatir dengan orang lain sampai lupa pada diri sendiri.

"Berantem." Ucapnya santai.

"Sama siapa?" Karina terkejut panik, bukannya tadi Winter pergi bersama Isa? tetapi mengapa wajahnya sekarang menjadi babak belur.

"Lee Jeno." Winter menunduk, tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan hati Karina sekarang, apalagi tadi ia habis melihat pacar mantannya jalan dengan cewek asing.

"Kok bisa?" Tanyanya sedikit terkejut, ia makin bingung.

"Lee Jeno, Kak." Ucapnya lagi, kali ini Winter memberanikan diri untuk menatap manik mata gadis jangkung di depannya.

"Eum, I know. Tapi gue ga suka kalo lo kayak gitu Winter, gue ga mau lo sakit ataupun luka." Jawab Karina memandang lurus mata Winter, bisikan dari mana membawa dirinya memeluk tubuh Winter. Winter yang dipeluk tentu saja terkejut karena ini perlakuan tiba-tiba tetapi dirinya membalas pelukan Karina, ini hangat.

"Kalo mau nangis, nangis aja. Peluk gue seerat yang lo mau." Ucap Winter, lalu mengusap lembut kepala Karina pelan.

"Gue takut, gue sedih. Lo janji ga bakal luka lagi?" Karina mempererat peluknya pada Winter, air mata di pipinya jatuh sembarangan, Karina menangis tak karuan.

"Iya, gue janji ga bakal ketemu lo dengan keadaan kayak gini lagi dan I'm here for you kak, tenang." Winter menenangkan Karina yang menangis di pelukannya dengan sesegukan.

Setelah puas dengan tangisannya Karina melepaskan pelukannya, terlihat Winter senyum menatap tulus dirinya, Karina menjadi tenang.

"Pake." Winter memberi Karina jaket untuk di pakai. Itu jaket yang seharusnya Winter pakai untuk melindungi dirinya dari hujan deras tetapi ia simpan untuk Karina pakai karena sudah malam dan cuaca dingin.

back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang