11 ; Back Home

7.2K 862 41
                                    

"ting...tong..." Suara bel rumah Karina.

"Permisi." Salam Winter.

Pintu rumah terbuka menampakkan Karina yang hanya memakai kaos polos dan celana pendek.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Karina.

"Mau ngajak mamah lo pacaran kak." Bisik Winter dan ketawa jahil.

Karina bergidik sendiri.

Tak lama Irene yang berstatus sebagai mamah Karina itu berjalan dari dapur menuju kearah Karina dan Winter di depan pintu.

"Eh Winter udah sampai ya, Sini masuk nak." Ajak Irene.

"Iya tante...tadi mamah nyuruh ke sini buat ngasih titipan, oh iya tante makin cantik aja." Ucap Winter.

"ah kamu bisa aja...kamu di sini dulu aja sekalian ngobrol sama rina."

"Tante emang tau aja yang aku maksud haha." Winter ketawa.

Karina duduk disebelah mamahnya hanya mendengar percakapan kedua orang ini, Irene pergi dari hadapan mereka berdua, sekarang di ruang tamu hanya sisa mereka berdua.

"Kak."

"Hm?"

"Jalan yuk."

"Mau kemana emang nya?"

"Kemana aja, kakak mau kemana?"

"Gue ngikut lo aja."

"Oh gitu...gue ada ide."

"Apa tuh?"

"Ada deh, mending lo sekarang siap-siap terus ikut gue."

Karina pergi ke kamar dan menyiapkan diri untuk jalan bareng adik kelasnya itu, Winter menunggu di ruang tamu sambil mengobrol sama mamah Karina.

Setelah selesai Karina turun ke bawah dan diliat kalo Winter lagi seru banget sama mamahnya itu.

"Mah..." Panggil Karina.

"Eh anak mamah udah cantik banget." Ucap mamahnya.

"Wah tante dulu pas hamil kak Karina ngidam apa? anaknya kok bisa secantik ini." Gombal Winter.

Karina hanya tersenyum manis, lalu mereka berpamitan dengan Irene.

Di motor mereka hanya diam satu sama lain, kadang-kadang Winter melirik Karina lewat kaca spion, Karina mencairkan suasana...

"Win."

"Apa kak?"

"anu...lo beneran suka mamah gue?" Tanya Karina dengan sangat konyol.

"HAH?! HAHAHAHA IYA KAK GUE SUKA MAMAH LO" Ucap Winter dengan nada suara yang keras.

"SERIUS?" Karina nanya lagi.

"BERCANDA SIH...KALO SERIUS GUE CUMA MAU SERIUS SAMA ANAKNYA AJA." Ujar Winter.

"Ish gue kira beneran tau gak?"

"Kalo beneran gimana? nanti setiap hari cemburu sama mamahnya dong haha."

"Ih ngga ya, mana ada." Ucap Karina, padahal mah bilang aja cemburu.

Winter mengajak Karina ke taman malam, menurut Winter malam ini enak buat duduk santai dengan angin malam yang dingin.

Karina tengah duduk di bangku taman, sedangkan Winter ntah dia membeli apa yang jelas terlihat kalo dia sedang mengantri.

Si musim dingin ini menghampiri Karina sambil membawa sesuatu ditangannya.

"Kak...ini buat lo, lo kan suka banget sama harum manis." Ujar Winter.

"wahhh kok lo tau aja sih...buat gue ya ." Ucap Karina.

"Gue pasti tau lah...gue mantan lo kak." Guman Winter.

Karina mengambil harum manis yang diberikan Winter lalu memakannya dengan lahap, kalo kata Karina harus manis itu enak banget.

"Ambil aja kak, lo mau sebanyak apa juga gue beliin." Ucap Winter, ia hanya memperhatikan Karina yang sedang makan.

Winter tengah asik memperhatikan Karina, Karina yang diliatin sadar dengan pandangan mata Winter.

"Ngapain lo ngeliatin gue?" Ketus Karina.

"Kakak manis, gue suka liatnya."

Karina langsung mengalihkan pandangannya, dia salting.

"Kak, boleh gue nanya?" Tanya Winter serius.

Karina kembali menoleh kearah Winter yang mau menanyakan sesuatu.

"nanya apa?"

"Kalo gue berjuang terus berharap buat bikin lo balik...masih bisa?"

Karina terdiam, lalu menjawab.

"Tanya semesta win." Jawab Karina.

"Tapi semesta gue itu lo kak." Ujar Winter.

Lagi-lagi Karina terdiam, pertanyaan Winter sungguh membuatnya bingung.

"Kak, gue mau nanya lagi boleh?"

"eunghh? apa?" Karina mengangkat alisnya.

"Lo beneran suka sama kak Jeno?" Tanya Winter dengan serius.

"Kalo gue suka, kenapa? dan kalo gue ga suka, kenapa?" Tanya Karina balik.

"Kalo lo suka, gue mau berhenti berjuang. kalo lo ga suka gue masih mau berjuang sampe gue berada di titik cape." Jelas Winter.

Karina terdiam, kali ini dia banyak terdiam karena ucapan winter.

Winter melihat jam, jam udah menunjukkan 21.35 dia langsung mengajak Karina untuk pulang.

"Kak ayok pulang udah malem, nanti kalo kemaleman takut lo sakit." Ajak Winter.

Karina mengangguk lalu berjalan berdampingan dengan Winter, Winter tiba-tiba menggenggam tangan Karina dan memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya.

Karina tertegun melihatnya, tak tahu kenapa sikap Winter kali ini sungguh manis.














Spoiler aja sih kayaknya Winter bakal jadi sadgirl abis di part selanjutnya hehe

back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang