23 ; Back Home

6.8K 806 19
                                    

Matahari terbit, jam alarm berdering keras membuat Karina Yoo terbangun dari tidur nyenyaknya. Menyiapkan diri untuk aktivitas yang akan ia kerjakan dihari libur ini, walaupun hari libur tidak membuat Karina bermalas-malasan ia selalu rajin.

Karina turun dari kamarnya sudah jelas ia melihat Isa, Isa yang sedang membantu Irene menyiapkan sarapan didapur tidak lupa dirinya menyambut kehadiran kakak sepupunya.

"Pagi kak, udah bangun?" Sapa, tanyaan dari Isa.

"Yes, sesuai yang lo liat aja." Jawab singkat dari gadis yang diucap sebagai kakak sepupu.

"Eum, oke. Btw semalam ada eskrim buat lo." Untung saja Isa ingat bahwa Winter memberi ia dan Karina eskrim, kalo tidak bisa saja eskrim itu basi didalam kulkas.

"Eskrim? perasaan Jeno ga bilang mau ngasih eskrim." Gumamnya.

"Dari siapa sa?" Tanyanya.

"Winter, Semalam dia nitip ke gue. Niat gue mau bilang semalam tapi lo udah tidur." Jawab Isa.

"Loh ngapain ngasih eskrim?" Karina berfikir keras.

"Thanks sa." Gengsi tak gengsi Karina mengucapkan terimakasih pada Isa, menurutnya Isa memang baik. Isa membalas dengan anggukan.

Irene mengajak kedua anak gadisnya untuk sarapan bersama. kali ini hanya bertiga saja di karenakan Seulgi, papah Karina tidak bisa mengikuti.

"Gimana sama Winter, Sa?" Pertanyaan dari Irene untuk Isa.

"Ga gimana-gimana Tan, we just friend." Jelas Isa, senyum canggung terukir diwajahnya.

"Ah masa sih, ga mau cerita?" Tawar Irene menjahili Isa.

"Astaga tante yang bener aja, jangan-jangan tante yang suka Winter ya?" Isa curiga pada Irene.

Tawa kencang dari Irene, tak habis pikir mengapa ia selalu dituduh menyukai anak kecil.

"Ga kamu, ga Karina hobi banget curiga sama tante." Irene masih tertawa terbahak-bahak.

Suasana menjadi diam dan hening, tak lama...

"Kak Rina kata tante kakak punya pacar, kenalin dong kak." Isa membuka topik untuk obrolannya bersama Karina.

"Pacar gue? ada nanti ke rumah." Karina tertarik dalam obrolan.

"Seriously?" Tanyanya.

"Yes, of course." Karina mengangguk.

Tiba-tiba Isa menundukkan kepalanya. "Ah, tapi kak gue kan mau pergi." Jelasnya.

"Kemana?" Karina ingin tahu.

"Kemana aja dong, cie kepo." Jahil Isa.

"Cih, dasar anak kecil. Gue juga bakal jalan sama pacar gue ya!" Ketus gadis lebih tua.

Di kediaman kang, seorang ibu dan kedua anak gadis hanya melakukan aktivitasnya masing-masing. Karina yang menyiapkan diri untuk kencannya bersama Jeno dan Isa yang menyiapkan dirinya untuk jalan bersama Winter.

"Tok... Tok... Tok... Permisi."

Terdengar suara ketukan pintu, Karina berada di lantai bawah langsung berinisiatif untuk membuka pintu rumahnya. Sial, orang yang selama ini bikin mood nya tertampang jelas di depan matanya.

"Ngapain ke sini? gue ga mau ketemu lo." Ketus Karina.

"Siapa juga yang mau ketemu kakak, percaya diri banget." Winter tidak dengan kelakuan tengilnya bukan Winter namanya, dirinya suka sekali mengejek Karina.

"Terus ngapain?" Datar Karina.

"Mau ketemu Isa, ada?" Tanyanya.

Sudah jelas bukan, Winter ke rumahnya bertujuan untuk bertemu Isa bukan dirinya. Karina langsung memanggil Isa, gadis yang di panggil tadi turun dari lantai atas dengan penampilan cantik.

back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang