29 ; Back Home

7.4K 706 27
                                    

"Mah, kak, tante. Eum, boleh ga aku nikah sama Kak Karina?" Ucap Winter di pagi hari. Di sana di kamar rawat Winter  sudah berkumpul banyak orang ada Yujin, Ryujin dan Ningning tak lupa dengan Giselle pun hadir, Entahlah Winter juga heran kenapa orang-orang dateng pagi-pagi sekali seperti akan ada acara penting saja.

"Salah minum obat lo, dek? Tiba-tiba minta nikah?" Yeri terkejut, apakah adiknya ini salah minum obat? Pasalnya tiba-tiba ngomong yang engga-ngga.

"Sialan, malah dibilang salah minum obat. Nih ya kak, apa lo ga mau punya calon adik ipar yang cantik kayak kak Rina?"

"Gue sih mau aja, tapi Rina mau gak sama lo? Kayak mau aja." Yeri terlalu ragu pasalnya adiknya ini terlalu percaya diri untuk menawarkan diri menikah dengan Karina.

"Gimana sayang, kamu mau kan nikah sama aku?" Tawar Winter memegang erat baju Karina.

"Ah, aku mau aja." Wajah Karina memerah menunduk malu-malu, Ah, Winter memanggil dirinya 'sayang'.

"Tuh dia aja mau, lo aja yang jomblo mulu makanya iri sama gue." Ejek Winter pada Yeri, tak lupa menjulurkan lidah.

"Mah! Nih adek malah ngejek." Yeri mengadu kepada Joy, sang ibu. Sedangkan sang ibu hanya tertawa melihat kelakuan dua anaknya sambil membereskan barang-barang anaknya.

"Halah udah bahas nikah aja, nilai matematika lo benerin dulu, Win. Gimana nanti pas nikah mau bayar cicilan rumah tapi ga bisa ngitung." Yujin meremehkan ucapan Winter karena temannya ini sudah membahas masa depan yang bahkan masih cukup dibilang jauh.

"Nah bener kata Yujin, Win. Nilai Matematika lo aja lebih kecil daripada gue." sama-sama mendapatkan nilai dibawah rata-rata tetapi dengan bangga Ryujin bersikap sombong seolah-olah nilainya bagus.

"Ga usah sombong Ryu, coba gue tanya nilai matematika lo berapa?" Winter tidak mau kalah, jelas saja masa di depan sang pacar, revisi maksudnya sang 'calon pacar' terlihat bodoh.

"Nilai gue? 30." Ryujin santai sekali mengucapkan itu sedangkan teman-temannya dan Karina tertawa mendengar itu.

"Nilai lo 30, nilai gue 29. Inget ya, kita cuma beda 1 poin aja, jadi ga usah sombong kebangetan." Gaya ucapan Winter ala-ala merajuk. Percakapan macam apa ini, bahkan bisa dibilang ga jelas, tapi entahlah percakapan itu hanya cocok dipakai Winter dan Ryujin saja, karena keduanya sama-sama aneh.

"Udah-udah ga usah ribut cuma gara-gara nilai doang, mana nilainya kecil semua. Ini sih Yujin yang bikin panas mereka berdua jadi berantem kan." Ningning mencoba berhentikan pergelutan kecil itu.

"Kok gue?" Yujin tak mau disalahkan.

"Ya kan ucapan lo itu bikin panas, Yujin."

"Ningning sama Kak Giselle pacaran, ya?" Ucap Winter, ini benar-benar mengalihkan pembicaraan.

"Kamu tau dari mana?" Karina membuka suara, jelas dirinya terkejut karena sahabatnya tidak pernah bercerita.

"Aku ga sengaja liat notif di handphone kak Giselle, hehe."

Makin saja Giselle dan Ningning mematung. Sial, padahal ini sudah berhasil tidak ketahuan selama sebulan lebih.

"Dari kapan?" Karina seperti mewawancarai anak yang terlibat masalah.

"Dari pas pensi..." Giselle menjawab jujur sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Congrats." Seru Karina sambil memeluk Giselle, padahal tadi suasana hening sebentar dan sekarang malah ricuh tak karuan.

"Cie Ningning, traktir kita ya." Winter tersenyum kepada Ningning.

"Bener Ning, terus pokoknya lo harus ceritain secara detail bisa jadian sama kak Giselle." Yujin berantusias.

back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang