19 ; Back Home

7K 856 77
                                    

"Loh Winter muka lo kenapa?" Tanya Yuri. Jo Yuri ini eskul PMR kadang dia suka jaga di uks.

"Tadi habis jadi pahlawan kesiangan." Penjelasan dari Winter terlihat sekali kalo dia sedang bercanda.

"Pahlawan macam apa yang kalah? Liat aja muka lo bonyok gitu." Ucap Ryujin sambil meringis kesakitan liat wajah Winter.

"Udah Ryu jangan cari masalah, sini duduk dulu win... biar gue obatin."
Winter hanya nurut apa kata Yuri memang niat dia juga ingin mengobati lukanya.

Yuri mulai mengobati luka Winter jika dilihat berapa banyak luka lembam pada wajah cantik gadis manis itu.

"Aw sakit..." Ringis Winter, bukan karena Yuri salah dalam mengobati tetapi luka Winter memang nyeri jika disentuh dikit.

"Eh maaf, sakit banget ya? Padahal cuma gue sentuh." Jelasnya.

"Ga usah sok lemah dihadapan cewek bening win... nyari perhatian aja lo." Ucap Yujin sedikit menohok.

"Emang sakit Jin. Ga percaya? Sini lo gue bikin bonyok biar ngerasain." Winter ingin sekali menyentil mulut Yujin seakan-akan ucapan itu bisa keluar dari mulutnya tanpa beban.

"Ya maaf brader." Setelah mengucapkan kata maaf itu Yujin hanya melihat luka Winter.

"Btw Win tadi siapa yang menang pas gelut? pasti kak Jeno yang menang." Ryujin tiba-tiba membahas pertanyaan yang ia tanya tadi kepada Yujin.

"Gue lah. Gila aja kali gue kalah dari tuh cowok sinting." Jika sudah membahas Jeno rasanya Winter selalu terbawa emosi.

"Lain kali lo jangan mukul anak orang tiba-tiba, cari mati namanya. Kalo lo mati ntar gue sama Ryujin ga bisa nyolong pop mie di rumah lo lagi" Bijak Yujin ditambah candaanya agar topik tidak terlalu serius.

"Percuma gue kaya tapi sahabat gue miskin." Ucapan Winter ini dibalas sahabatnya dengan reaksi yang tertampang jelas seakan-akan mereka akan menjitak Winter.

"Sialan lo."  Ucap Yujin yang geram ingin menjitak Winter.

"Nah udah selesai." Jelas Yuri yang sedari tadi hanya terkekeh mendengar celotehan candaan tiga sahabat itu.

"Loh udah? cepet banget." Gadis di depan Yuri baru tersadar jika Yuri sudah selesai mengobati lukanya.

"Lo dari tadi ngobrol terus sama sahabat lo sampe ga kerasa kalo luka lo udah gue obatin." Ucap Yuri sambil membereskan obat-obatan untuk mengobati Winter.

Winter berterimakasih kepada Yuri dan memberi senyuman manisnya.

Mereka bertiga berpamitan dengan Yuri karena dilihat jam pertama akan dimulai. Mereka bertiga batu ingat ternyata sekarang jam pak Heecul untuk mengisi kelasnya.

"Permisi pak..." Ucap Winter diikuti gadis jangkung dan gadis sepantaran dengan Winter di belakangnya.

"Kalian bertiga dari mana? jam pelajaran udah mulai dari 15 menit yang lalu. Itu juga Winter muka kamu kenapa? Kalian habis berantem? Mau jadi jagoan kalian?" Tanya pak Heecul dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Nanya satu-satu dong pak, kita di sini mau masuk kelas bukan mau di wawancara." Nyali dari mana Winter bisa menjawab ucapan guru di depannya itu dengan santai.

"Yasudah bapak minta kalian jelasin apa yang terjadi?" Tanya guru itu lagi tetapi berbeda dengan yang tadi sekarang lebih kalem.

"Tadi Winter mau nolongin kucing yang ada diselokan pak terus hampir kecebur nah mukanya ini kena aspal dan kita bertiga ga ada yang berantem." Jelas Ryujin yang membual membuat pak Heecul percaya pada mereka bertiga.

back home ; winrina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang