"Tap...tap..." Suara langkah kaki.
Itu suara langkah kaki Jeno yang tengah berjalan bersama Haechan, temannya.
"Gila bro body dia alus bener." Ucap Jeno dengan senyum bangganya.
"Dia siapa woy? bagi-bagi lah." Ucap Haechan yang sebelah Jeno sambil merangkulnya.
"Karina cuy." Jeno menjawab pertanyaan dari Haechan dengan enteng dan terlihat tidak berdosa.
"Wih boleh juga anjir mangsa lo,
Emang udah dapet apaan dari dia?" Tanya Haechan."Baru dikit-dikit lah." Jawab Jeno sambil terkekeh senyum evilnya.
Jika orang-orang liat bahwa Lee Jeno adalah anak yang baik dan manis, itu semua hanya bualan, Jeno bersikap baik di depan semua orang agar bisa mendapat perhatian dari banyak orang. Nyatanya Lee Jeno yang dikenal sebagai ketua tim futsal itu memiliki sifat buruk, ia sangat suka mempermainkan perempuan dan menggoda banyak gadis.
Winter akan masuk ke kelasnya ia berjalan dengan jarak yang berdekatan dengan Jeno dan Haechan, walau samar Jeno mengucapkan nama Karina dengan samar tetapi pendengaran Winter tajam dan ia mendengar semua ucapan kedua lelaki di depannya.
"Brengsek lo!" Winter memukul Jeno tiba-tiba dari belakang, Jujur saja Winter tidak akan tersulut emosi jika Jeno tidak membawa-bawa nama Karina.
"Lo siapa anjing tiba-tiba mukul gue?" Tanya Jeno sambil memegang ujung bibirnya, diliat bahwa ujung bibirnya itu luka.
"Ga perlu tau gue siapa, ucapan lo tentang kak Karina tadi ga pantes bangsat." Umpat Winter dan memukul Jeno lagi.
"Ga usah ikut campur lo, sialan. " Jeno membalas pukulan dari Winter.
"Bugh..." Satu pukulan dari Winter buat Jeno.
"Bugh..." Tak mau kalah dari gadis mungil di depannya Jeno membalas pukulan Winter.
"Bugh...bugh..bugh..." Terdengar jelas suara pukulan dari kedua murid itu membuat lorong kelas Ipa menjadi ramai murid-murid lain berkumpul di sana.
"Jin itu Winter bukan sih?" Ryujin dan Yujin akan pergi ke kelas tapi tak sengaja melihat sahabatnya sedang dipukul.
Yujin menyipitkan matanya. " Iya itu Winter ngapain dah? dia berantem sama kak Jeno?"
"Kata gue sih iya liat aja dia sampe ditarik-tarik gitu." Ucap Ryujin.
"Yaudah susulin tuh anak nanti makin babak belur." Jelas yujin langsung menyusul Winter yang tengah bergelut dengan Jeno.
Yujin dan Ryujin sampai di keramaian yang dibuat dengan dua anak yang sedang bergelut itu.
"Jin...kata lo yang bakal menang siapa? Kalo kata gue sih kak Jeno." Tanya Ryujin.
"Gue juga sih, tapi lo ga guna nanya begituan sekarang mending pisahin tuh anak dulu deh." Ujar Yujin.
Ryujin dan Yujin berusaha keras untuk menghentikan Winter yang sedang tersulut emosi namun hasilnya nihil, tidak ada yang mau mengalah di antara Jeno dan Winter.
Giselle gadis itu akan melangkahkan kakinya menuju ruang osis karena memang itu niat awalnya tetapi ketika melihat keramaian yang terjadi di lorong kelas Ipa membuatnya terbingung.
"Ji ini ada apa?" Giselle ingin tahu apa yang terjadi di depan lorong Ipa itu, ia langsung bertanya kepada Jihoon yang ada di tempat juga.
"biasa, berantem sel." Jawabnya.
"Siapa Ji?" Tanya Giselle lagi.
"Winter sama Jeno. Gue ga tau gara-gara apa mereka berantem." Jelas Jihoon.
Giselle terkejut mendengar kata Jeno dan Winter yang berarti itu menyangkut Karina kan?
Dengan cepat Giselle berlari cepat ke arah ruang osis dam memberitahu Karina tentang ini.
"Rina." Panggil Giselle dengan nafas yang terengah-engah.
"kenapa sel? kok lari-lari?" Tanya Karina.
"Winter sama Jeno berantem. Lo kesana gih sekarang." Jelas Giselle dan meminta Karina untuk ke tempat terjadinya keributan.
"Kok bisa?!" Karina terkejut dengan ucapan Giselle.
"Ga tau Rin...tapi kayaknya ada sangkut pautnya sama lo." Jelas Giselle.
Karina langsung menutup laptopnya dan berlari ke arah lorong kelas yang sedang ramai itu lalu Giselle mengikutinya dari belakang.
"Kalian apa-apaan sih berantem kayak gini?! Kayak anak kecil tau ga?!" Tegas Karina memisahkan dua murid yang sedang menatap sinis satu sama lain tidak lupa luka di wajah mereka.
"Yang di sini juga bukannya misahin tapi malah nonton, udah bubar." Tegas Karina sekali lagi.
Anak-anak yang ada di sana langsung masuk ke dalam kelasnya masing-masing, Jika Karina sudah tegas tidak ada yang bisa lawan mereka semua takut.
"Masih mau lanjut berantem?" terdengar dingin ucapan itu.
"Dia duluan." Tuduh Jeno dengan tiba-tiba.
"Kok gue? lo duluan omongan lo terlalu brengsek." Winter ga mau kalah, toh memang sebenarnya Jeno duluan
"Udah diem kalian!" Sudah berapa kali Karina bersikap tegas seperti ini.
Karina menatap mereka bergantian dan langsung beralih perhatiannya untuk Lee Jeno.
"Jeno kamu gak apa-apa kan? kita sekarang obatin luka kamu dulu ya." Ajak Karina pada Jeno sambil dan menggadeng nya.
"Tapi kak, ga gitu---" belum selesai Winter ngejelasin Karina langsung motong ucapannya.
Entahlah Karina tidak mau mendengar penjelasan dari Winter, katanya penjelasannya sudah terlalu basi.
Winter menghela nafasnya."hfftt..."
"Gila kaget gue, kok kak rina tiba-tiba ngebentak gitu." Ryujin kaget dengan sikap kakak kelasnya itu.
"Udah lah win ga usah lo berharap dari dia lagi. " Kesal Yujin, sebenarnya Yujin sudah geram temannya ini yang masih berharap sama orang yang bahkan udah ga peduli dengan kehadirannya.
Giselle masih di sana bersama Winter dan kedua sahabatnya."Win...sabar ya, maafin kelakuan sahabat gue." Ucap Giselle padahal ini bukan salahnya.
Winter mengangguk."ada alasan gue tiba-tiba mukul kak Jeno." Ucap Winter sambil menunduk.
"Kenapa emangnya?" Tanya yujin.
"Tadi gue ga sengaja denger dia bahas-bahas body kak Karina, kata dia body kak Karina lumayan buat dibagi-bagi terus dia ngucapin itu dengan enteng dan senyum bangga nya, bukannya itu bisa masuk ke pelecehan? Apa gue salah buat marah?" Penjelasan dari Winter, lalu bertanya apa tindakan dia ini salah?
"Ga salah win. Gue juga kalo jadi lo bakal marah semarahnya, good job brader lo keren mau lindungi kak rina. Udah mending sekarang obatin luka lo." Ryujin menuntun Winter untuk ke UKS diikuti dengan Yujin dibelakangnya.
Giselle menyusul Karina yang sedang berdua bersama cowok brengsek itu. Terlihat jelas Karina habis keluar dari kelas Jeno, Giselle yang melihat Karina langsung menarik tangannya untuk membicarakan kejadian tadi.
"Ikut gue." Giselle menarik paksa Karina walau terdengar sahabatnya itu kesakitan tetapi ia sudah geram dengan sikap Karina.
"Lepasin! lo apa-apaan sih?" Karina memaksa Giselle untuk melepaskan tangannya.
"Lo yang apa-apaan?! kenapa sih lo tuh ga mau dengerin penjelasan Winter, denger dulu apa yang terjadi." Bentak Giselle.
"Ga usah didenger sel, gue udah males sama dia padahal baru aja kemarin gue luluh sama dia."
"lo tuh orang yang paling egois yang pernah gue temui." Giselle jadi ikut tersulut emosi.
"Lo kok jadi belain Winter mulu!. kalo gini mending kita ga usah sahabatan lagi sel." setelah mengucapkan kata yang tidak pakai bismillah itu Karina pergi dari hadapan Giselle.
Kalian kapal siapa? Winrina atau Karina Jeno?
Klo author sih Ningselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
back home ; winrina✔
RandomWinter yang lawak, Karina yang galak. "Kita sampai disini aja." kalo kata Karina mah. ©hiuother, 2021