part 9

959 91 0
                                    

08.15 kst

"Chanyeol, jika ada Krystal kemari tolong katakan jika aku tak bisa diganggu" kata Bakhyun.

"Kenapa anda memanggil hanya dengan nama? dia ibu anda"

"Aku tak perduli Chan"

Baekhyun pergi memasuki ruanganya dengan perasaan campur aduk, ia benar-benar lelah akan semua. hidup dengan sebuah kerapuhan, menutupi kehidupan menyedihkanya, menahan untuk tak menangis didepan seseorang lain.

Baekhyun berusaha tak memikirkanya, ia berusaha untuk fokus mengerjakan berkas-berkas penting yang menumpuk.

"ah menyebalkan"

baekhyun frustasi karena ia tak bisa benar-benar fokus pada pekerjaanya. ia melirik kearah jam dinding yang menunjukan pukul 09.32 kst.

"Ah aku kerumah Sooya saja, aku lelah dengan semua ini"

Bakhyun bangkit dari duduknya, menyambar tas dan kunci mobilnya.

"chan aku ada urusan penting diluar"

Setelah berpamit pada Chanyeol, Baekhyun langsung pergi tanpa mendengar jawaban Chanyeol.

Baekhyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, hingga akhirnya sampailah dikediaman Sooya.

Terlihat pintu rumah Sooya yang terbuka, Baekhyun pun mengetuk pintu itu dua kali dan tersenyum pada Kai dan Sooya.

"B-baek kau sudah disini?"

"Ya biasanya aku memang kesini bukan?"

"ah y-ya benar"

"Kalian sedang apa?" tanya Baekhyun.

"Hanya sedikit mengobrol" kata Kai dengan senyum miring.

"Membahas tentang kalung ini,Cantik sekali bukan?"

"Wah benar, ini Cantik sekali" kata Baekhyun tersenyum, namun senyumnya tiba-tiba memudar karena teriangat akan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah benar, ini Cantik sekali" kata Baekhyun tersenyum, namun senyumnya tiba-tiba memudar karena teriangat akan sesuatu. ia teringat pernah memiliki kalung yanh amat persis seperti ini pemberian sang ibu, kata eommanya ini dipesan khusus tanpa ada yang menyamai.

"t-tunggu,k-kau membeli ini dimana? k-karena i-ini..."

"Seperti milikmu?" kata Kai tersenyum.

Baekhhun membeku, ia menatap lekat kai yang tengah tersenyum misterius.

Tiba-tiba kai memakai topi hitam dan masker hitamnya, senada dengan hoodie yang dipakai. sama-sama berwarna hitam.

Hingga Baekhyun teringat akan sesuatu, badanya bergetar. Baekhyun segera berdiri dari duduknya siap untuk keluar namun pintu dikunci, Baekhyun menoleh kearah Sooya yang membawa kunci pintunya.

"Hei Hyun, kenapa kau malah pergi?" tanya Kai

"K-kenapa k-kau memanggilku H-hyun?"

"Bukankah eommamu biasa memanggilmu Hyun?"

"S-sebenarkan k-kau siapa"

"Kau benar-benar tak mengenalku? Kau benar-benar tak mengenal kita berdua?" tanya Kai

"k-kalian..."

"hm, ini kamu Hyun. senang bertemu denganmu, mendengar berbagai ceritamu, berbagi hidup menyedihkanmu"

"k-kenapa k-kalian melakukan ini!"

"em, ini menyenangkan bukan? ah kekasihku cerdas sekali. menarik sasaranku lebih dekat untuk didapatkan"

"S-sooya"

"Hm, kau ingat? Kita berdualah yang melakukan hal menyenangkan itu dua tahun yang lalu. menyenangkan sekali"

Sedangkan Sooya hanya berdiam, menatap interaksi keduanya.

"Harusnya kau segera menyerahkan seluruh hartamu pada eommaku, tapi kenapa kau malah mengatai eommaku dengan mulut kotormu" kata Kai menatap tajam.

"e-eomma, s-siapa yang kau maksud?"

"tentu Eomma Krystal, dia eommaku" kata Kai tersenyum.

"Kau bohong! Peremouan itu tak memiliki anak!" teriak Baekhyun.

"ah eommaku memang memerankan semua dengan baik, eommaku menutupi semua dengan baik"

"a-apa k-krystal dan kalian yang membunuh eommaku?"

"menurutmu?"

"BAJINGAN!"

Baekhyun sudah akan menampar Kai, namun pergerakanya ditahan oleh Kai. Kai memegang erat tangan Bakehyun. menatap dalam juga dengan senyum mengejek.

"kau berani?"

"LEPAS BERENGSEK!"

"Ssstt adikku, tolong sopanlah. kau sedang berbicara dengan oppamu, jangan kasar"

"Aku tak sudih memiliki oppa sepertimu, menjijikan!"

Kai yang merasa geram pun menampar pipi Baekhyun dengan keras, sangking kerasnya membuat Baekhyun tersungkur dan membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah.

tamparan Appanya masih terasa, sekarang ditambah tamparan Kai begitu keras.

"Sakit?"

Baekhyun hanya menatap sengit.

"Ah maafkan aku adikku"

"Aku bukan adikmu!"

"ssstt jangan banyak membantah"

"Membusuklah kalian dipenjara!" kata Baekhyun.

"membusuk dipenjara? kenapa kita harus ada disana? memangnya apa salah kita?" tanya Kai

"kalian masih bertanya apa salah kalian? perbuatan kalian benar-benar menjijikan"

"memangnya kau memiliki bukti?" tanya Kai tersenyum miring.

Benar, Baekhyun tak memiliki bukti.

"jangan macam-macam, atau Appamu juga akan menyusul eommamu" ancam kai

Demands of love (GS) CHANBAEK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang