Part 23

1K 86 0
                                    

Semenja kejadian saat itu Sooya selalu mengawasi Kai dan berusaha untuk mengagalkan renacanya, ia merasa muak dengan terus-terusan seperti ini.

Dengan tekat Sooya pergi kesuatu tempat.

saat ini Sooya tengah berada didalam taxi, menatap kearah luar jendela. dua jam setengah perjalanan yang harus ia tempu jika tidak terdapat kemacetan.

hingga akhirnya Sooya sampai didepan rumah yang tak terlalu besar itu, Sooya terdiam dan mengusap perut buncitnya lembut lalu mengetuk pintu itu.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan pria tinggi yang selalu menjaganya.

"Sooya?"

"Chan..."

"Kau dimana saja? kenapa kau menghilang?" tanya Chanyeol

"bisakah aku masuk dulu? ada hal penting yang harus aku katakan padamu"

"ah ya ayo masuk"

Sooya mengangguk dan mengikuti langkah Chanyeol untuk masuk kedalam, Sooya mendudukan diri dengan perasaan campur aduk.

"katakan dari mana saja kau?"

"Aku dibawa Kai bersembunyi"

"Dimana bajingan itu!" tanya Chanyeol marah

"tenanglah, kau jangan sendirian untuk membawa Kai. dia masih terus berusaha untuk mencelakai Baekhyun, untung selama ini aku masih bisa mengagalkan rencananya"

Chanyeol diam membeku.

"B-baekhyun?"

"Iya Baekhyun, d-dimana kau tinggal?"

"Jauh dari sini, perlu waktu dua setengah jam untuk perjalanan. katakan pada Sehun, ini akan sangat mudah jika ada mereka"

"Soo?"

"hm?"

"Kau...sungguh?"

"Kali ini aku tidak berbohong Chan, ini sungguh"

"kau tak apa? kau sedang hamil Soo"

"Aku lelah Chan, aku lelah terus dan terus dihantui rasa bersalah jika aku membiarkan Kai masih berkeliaran untuk mencelakai Baekhyun. Aku saja terkejut saat ternyata Kai mengetahui keberadaan Baekhyun"

"aku akan menghubungi Sehun"

Chanyeol mengambil ponselnya dikamar, lalu kembali keruang tamu dan mulai menghubungi Bosnya itu.

"Halo Sajagnim"

"ada apa?"

"Aku tau dimana keberadaan Kai, maaf jika tak sopan bisakah anda kerumah saya? saya sedang kurang fit"

"aku kesana sekarang"

"Baik sajagnim"

Chanyeol mematikan panggilanya, mendengar nama Baekhyun sungguh membuatnya berdebar dan rasa bersalah terus menyeruak.

Lima belas menit akhirnya Sehun datang bersama Luhan.

"Chanyeol!" panggil Sehun yang baru saja datang.

Luhan menoleh kesamping, ia melihat Sooya yang menunduk pun mendekatinya dengan rasa kesal

"KAU DISINI!? GARA-GARA KAU ADIKKU HANCUR!" teriak Luhan.

"Tolong tenanglah dulu, dia yang memberi informasi keberadaan Kai" kata Chanyeol

Luhan yang masih kesal pun mendudukan diri disamping Sehun.

"Katakan!"

Chanyeol dan dibantu dengan Sooya pun mulai menceritakan apa yang terjadi selama ini, dan memberitahu dimana keberadaan Kai.

"Apa! jadi selama ini Baekhyun diawasi Kai!?"

"i-iya" jawab Sooya

"Kau tak bohong kan? selama ini aku yang mengagalkan? apa itu bisa dipercaya!?" tanya Luhan kesal.

"Aku sungguh, aku tak berbohong"

"oke! sekarang juga kita harus bergerak"

Sooya menunduk dalam, tak terasa air matanya luruh begitu saja. menginggat Ayah dari anaknya sebentar lagi akan jauh dari mereka.

Sooya berharap tindakanya benar, ia lelah terus berlaku seperti ini.

"Kau...sungguh tak apa Soo?"

Sooya mengangkat wajahnya dan tersenyum

"tak apa Chan...aku bisa menjaga anakku sendiri"

"Aku bisa membantumu"

"terima kasih, tapi aku akan berusaha untuk tak merepotkan siapapun"

"Tuan oh dan Nyonya oh maafkan atas segala kesalahan Saya, kesalahan Saya memang cukup menyakitkan. Saya berjanji akan menjauh dari kalian"

"Soo..."

"tak apa Chan, aku pantas dengan ini. tolong jaga Baekhyun selalu, dia orang baik. namun aku malah turut ikut untuk menjahatinya, kebodohanku tak cukup hanya dengan kata maaf. jika kalian tak memaafkanku tak apa"

"Chan...jagalah selalu kesehatanmu, jangan sampai sakit seperti sekarang. bukankah kau laki-laki yang kuat? jangan seperti ini hm? kau adalah sahabat terbaikku, tolong selalu bahagia"

Luhan yang disana pun tiba-tiba matanya berkaca-kaca, lalu mengusapnya dengan kasar.

"Kalau begitu aku pamit, ini nomor ponselku hubungi aku jika kalian sulit mencari Kai"

"terima kasih Soo, tolong jagalah kesehatanmu"

Sooya berdiri, begitupun dengan yang lain turut ikut berdiri.

"Terima kasih Chan"

Chanyeol menarik tubuh mungil Sooya, memeluknya dan mengusap lembut. Sooya pun yang akhirnya terisak pada pelukan Chanyeol.

Demands of love (GS) CHANBAEK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang