part 11

982 95 1
                                    

Semenjak kejadian itu Baekhyun semakin merasa benci pada ibu tirinya, mulai membenci Sooya juga Kai, dan…dirinya sendiri karena telihat lemah.

Chanyeol juga masih belum mengetahui akan masalah Baekhyun dengan Sooya maupun Kai, karena Baekhyun benar-benar bungkam.

Sudah satu minggu Baekhyun bersikap dingin, bahkan dia tak sekali dua kali meneriaki karyawanya karena melakukan kesalahan.

tok tok

“masuklah” kata Baekhyun.

“sajagnim, ini sudah jam makan siang. mau makan bersama?” tanya Chanyeol

“ah ya, ayo”

mereka menuju ketempat dimana mobil Baekhyun berada, Chanyeol segera melajukan mobil itu menuju kecafe yang menurutnya terkenal akan rasa nikmatnya.

sesampainya disana mereka segera mendudukan diri dimeja pojok dekat dengan jendela, Baekhyun dan chanyeol sedikit melemparkan candaan. Baekhyun merasa sedikit lupa akan masalahnya saat bersama dengan chanyeol.

“Chanyeol maaf aku telat datang”

Baekhyun yang awalnya tersenyum pun tiba-tiba memudarkan senyumanya menjadi wajah yang dingin bak es, matanya menatap dingin kearah Sooya.

Sooya yang menyadari tatapan itupun menunduk.

“duduklah soo”

“T-terima kasih Chan”

Sooya mendudukan diri disebelah Chanyeol, sedangkan Baekhyun hanya berdiam mengepalkan tanganya berusaha untuk menahan emosi.

“Apa yang ingin kau ceritakan? kenapa kemarin kau menangis?”

“a-aku putus dengan Kai” kata Sooya menunduk

“kenapa? tunggu kenapa pipimu terlihat ada luka lebam?” tanya Chanyeol

“Selama ini aku menyembunyikan banyak hal padamu, Kai kerap kali melakukan kekerasan padaku”

“apa! bagaimana bisa!”

“Kai memang sosok yang keras, aku terlalu mencintainya sehingga aku lupa akan kepentingan diriku sendiri”

“yah! karena cintamu kau juga menyakiti orang lain! karena cintamu kau menjadi bodoh! karena cintamu kau merugihkan orang lain! karena kebodohanmu aku membencimu!” kata Baekhyun berdiri dan menatap sooya dengan tatapan tajam.

“Baekhyun! apa yang kau katakan?” kata Chanyeol terheran.

“Tanya saja pada sipenghianat ini!”

“Baekhyun!” sentak Chanyeol

Baekhyun terdiam.

“Aku tau kau tak suka pada Sooya karena aku lebih memilih menyukai Sooya! tapi kau tak pantas mengatakan kata-kata itu pada Sooya! memangnya Sooya menjahatimu? menyakitimu? kau yang bodoh karena mengatai Sooya cuma karena kau iri bukan?” kata Chanyeol menohok.

“Aku? aku yang bodoh? bukankah sudah ku katakan jangan percaya akan sikap baik seseorang! karena semua itu bohong!”

“apa maksudmu? jangan belaga kau sudah mengenal Sooya, aku yang lebih mengenalnya. dia hanya bercerita karena kekasih berengseknya yang melukainya, apa kau tak merasa kasihan?”

“hahaha kasihan? untuk apa? aku bahkan merasa jijik!”

plakk

Chanyeol refleks menampar Baekhyun, Baekhyun merasa panas menjalar pada pipinya. memejamkan mata dan merasakan perih karena tamparan Tangan berat Chanyeol.

Semua pengujung disana menyematkan pengelihatanya pada kejadian itu, berbisik dan merasa penasaran dengan apa yang terjadi.

“wahh lihatlah, Sooya bagaimana? kau pasti sangat beruntung karena mendapatkan sosok laki-laki yang masih mempercayai kebaikan dan kelembutanmu, kau beruntung sekali” kata baekhyun tersenyum kecut.

“B-baek m-maaf” kata sooya

“maaf? untuk apa? kau tak salah. benar kata Chanyeol kau sangat baik sampai-sampai semua orang pasti menganggapmu sosok yang berhati malaikat, dan aku iblisnya”

“Baekhyun!” sentak Chanyeol merasa heran akan sikap Baekhyun yang keterlaluan.

“hm? apa? kau memintaku pergi? baik aku akan pergi aku juga tak sudih makan bersamanya” kata Baekhyun menujuk wajah Sooya.

“Sekali lagi, kau hebat Sooya. Proud of you”

Baekhyun pergi dari sana dengan perasaan yang terluka, merasa perih pada pipinya juga air mata yang merebes turun dari pelupuk matanya.

Demands of love (GS) CHANBAEK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang