Setelah pulangnya dari New york,Baekhyun masih dengan sikap dinginya. Bahkan semakin dibuat geram akibat ulah ibu tirinya.
Hanya beberapa hari diambil alih perusahaanya sudah mengalami banyak kerugian, saat ini Baekhyun disibukan dengan berkas-berkas yang berserakan dimejanya.
Pukul delapan malam menandakan bahwa jam kantor sudah berakhir tiga jam yang lalu, namun Baekhyun tak beranjak sedikit pun sedari pagi bahkan lagi-lagi ia mengabaikan perutnya yang perlu diisi.
tok tok
“masuk”
pintu terbuka, Chanyeol lah pelaku yang mengetuk pintu itu. Baekhyun sudah tau siapa itu karena ia mengenal bau parfum pria itu, bodoh sekali bukan? sedalam ini mengenali sosok yang saat ini sudah membuatnya hancur.
“ada apa? kau belum pulang?” tanya Baekhyun
“Belum, aku menunggumu”
“untuk apa? pulanglah”
“Kau belum makan sama sekali, kau bisa mengerjakan ini besok”
“tidak”
“kesehatan lebih penting”
“uang lebih penting” sahut Baekhyun
“uang bukan segalanya Baek”
“Uang segalanya bagiku, tanpa uang aku hanya dianggap sebatas sampah. Hanya dengan uang aku dianggap manusia walaupun manusia rendahan”
“tidak, itu tidak benar Baek kau-”
“itu benar! Nyatanya kehidupanku yang penuh uang masih saja dianggap rendah, bagaimana jika aku tak memiliki uang? bukankah semua menganggapku hanya sebatas sampah yang wajib dibuang?”
“Baek…”
“kenapa? kau terus berusaha menjelaskan bahwa aku bukan semacam itu? bahkan kau yang ku kira menganggapku sosok yang masih memiliki keberuntungan ternyata sama saja, bukankah aku menyedihkan?”
“Tidak, bagiku kau adalah berlian. kau memiliki sinar tersendiri, kau bukan manusia rendah. Kau masih memiliki cahaya yang indah bukan gelap gulita”
Baekhyun terdiam, terdiam mendengar kalimat yang Chanyeol katakan. ada perasaan menghangat namun tak dapat meruntuhkan dinding kokohnya yang sudah terlanjur ia bangun kuat.
“aku tak tau apa yang terjadi padamu dengan Sooya, Jika kau berprilaku seperti itu hanya karena aku itu salah Baek. jangan karena cinta kau menjadi membenci Sooya”
“Cinta? aku tak sebodoh itu. untuk apa aku merasakan sebenci itu disaat cinta yang sesungguhnya saja aku tak merasakan. kenapa kau tak bertanya pada wanitamu itu? wanita kau selalu kau sanjung akan kebaikanya”
“ah bukankah Sooya hebat? menutupi kebusukan dengan wajah lugunya? ku kira dia adalah sosok yang baik dan aku baru mengenalnya, namun nyatanya dunia memang sangat sempit. lagi-lagi aku dipertemukan oleh sosok yang turut mengoreskan luka padaku”
Baekhyun tersenyum kecut, matanya berkaca-kaca. merasakan nyeri pada hatinya yang tergores.
“Baek…”
Baekhyun dan Chanyeol menoleh kearah pintu, disana Sooya berdiri dengan tatapan penuh rasa bersalah.
“ah kau panjang umur sekali, apa perlu aku saja yang cepat-cepat mati dari pada hidup penuh dengan tipuan?” kata Baekhyun.
Sooya menjatuhkan diri didepan Baekhyun, menunduk dan menangis didepan Baekhyun.
Chanyeol terkejut akan apa yang dilakukan Sooya, sedangkan Baekhyun hanya membuang muka.“Hiks maafkan aku Baek hiks sungguh aku tak tenang hidup penuh asa bersalah hiks hiks, tak seharusnya aku melakukan ini hiks hiks. aku dibutahkan oleh cinta Baek, maafkan aku Baek kau boleh melakukan apapun padaku hiks hiks, aku tidak mau terus dihantui rasa bersalah hiks hiks”
“Sooya berdirilah, jelaskan apa maksud semua ini?” tanya Chanyeol.
“aku yang salah Chan hiks hiks,Aku telah turut menyakiti Baekhyun hiks”
“ceritakan lebih jelas apa maksud semua ini?” tanya Chanyeol
“K-kai hiks hiks Kai adalah kakak tiri Baekhyun hiks, Kai anak dari ibu tiri Baekhyun hiks. dan K-kai dan Ibunya yang telah membunuh Ibu Baekhyun hiks hiks -”
Chanyeol terkejut.
“Hiks dan aku selama ini membantu Kai untuk membuat hidup Baekhyun semakin sengsara hiks, Baekhyun wanita yang kuat menutupi segala kerapuhanya hiks hiks”
Baekhyun terdiam mendengarkan, matanya berkaca-kaca siang meneteskan cairan bening itu dari pelupuk matanya. cengkramanya mengerat merasa sakit pada hatinya begitu membludak.
“Soo kau menyembunyikan kejahatan seperti ini? kau tau itu perbuatan yang keji?”
“ya aku tau Chan hiks, dan aku lelah setiap hari dihantui oleh rasa bersalah hiks. Cinta sudah membuatku buta hiks, aku salah besar hiks hiks”
“Kalian pergilah, aku ingin sendiri” kata Baekhyun.
“Baek hiks-”
“pergi aku bilang, 5 detik atau ku minta penjaga menyeret kalian”
Dengan terpaksa Chanyeol dan Sooya pergi dari sana, meninggalkan Baekhyun sendiri yang langsung meruntuhkan pertahananya, menangis terisak dalam kesunyian, meluapkan rasa sesak yang terus menyeruak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demands of love (GS) CHANBAEK [END]
Fanfictionapa yang berharga dari cinta? uang-bbh apa yang berharga dari uang? cinta -cy