Hidupku sudah terasa mati sejak lama, benar-benar terasa tak ada kehidupan yang ada didekatku. merasa sendiri dan hampa tanpa ada seseorang yang menuntunku. dunia ku gelap dan hatiku mati.-DOL
Rasa sakit Baekhyun terus bertambah berkali lipat, merasakan sesak yang terus menekan seolah benar-benar akan membunuh perlahan. dunianya yang gelap semakin gelap tanpa hidup.
Hati terasa hancur, penyesalan begitu menyeruak. Dimana takdir sedang menutup pengelihatanmu untuk melihat seseorang yang kau sayang kini bertambah tak dapat menyentuh, tak dapat memeluk,dan tak dapat mendengar suaranya.
Hari sebelumnya hanya abu-abu yang terlihat, kini menjadi hanya gelap gulita yang selalu menemani hari-hari.
Kepergian sang Ayah benar-benar membuat Baekhyun terpukul, yang ia lakukan hanya berdiam diri dikamar tanpa melakukan banyak hal.
Sehun dan Luhan terus berusaha menghibur, mengatakan pada Baekhyun jika kegelapanya akan segera berakhir. Baekhyun hanya dapat tersenyum kecut akan hal itu.
Chanyeol setiap hari berkunjung untuk menghibur Baekhyun, namun selalu penolakan yang ia dapatkan. Permintaan maafnya juga tak pernah digubris,bahkan tak sekali dua kali Baekhyun berteriak menumpahkan emosionalnya.
Hingga Dua bulan ia terus berusaha mencoba, dan saat ini Chanyeol masih belum merasa lelah.
“Baekhyun…”
“Pergi”
“Maaf…”
“Pergi aku bilang!”
“Baek, aku tau aku salah. bahkan kesalahanku cukup besar. tapi tolong, tolong jangan terus larut seperti ini. masih banyak yang menyayangimu”
“Tidak! mereka semua jahat! kalian semua jahat! Setiap hari aku terus ingin benar-benar mati! aku lelah, aku lelah dengan kehidupan yang terus mempermainkanku! hiks aku lelah hiks”
Chanyeol berjalan mendekat, tak peduli penolakan Baekhyun. memeluk tubuh rapuh itu dengan erat, Baekhyun yang merasa begitu sesak tak memberontak. terisak dipelukan Chanyeol.
“hiks aku lelah Chan…hiks hiks, kenapa takdir terus menghancurkanku hiks hiks. aku lelah Chan hiks”
“sssttt tenanglah, ada aku disini. aku disini ada untukmu, aku akan menebus segala kesalahanku walaupun tak bisa sepenuhnya. maaf tolong maafkan aku”
Baekhyun masih dalam isakanya, dalam pelukan hangat yang begitu terasa nyaman. merasakan usapan tangan besar Chanyeol yang menenangkan, mendengar suara lembut permintaan maaf seolah sebuah dongeng favoritnya.
Baekhyun begitu merasa hangat.
***
Setelah kegiatan saling memeluk dan usaha permintaan maafnya begitu terasa melegakan, Chanyeol menatap wajah pulas Baekhyun yang tengh tertidur. mengusap surai lembut Baekhyun dengan penuh kehati-hatian.
Chanyeol menghela nafas kasar.
Mengambil ponselnya pada saku celananya berusaha untuk menghubungi Sooya yang menghilang bak ditelan bumi.
Setelah kejadian itu Sooya menghilang, rumah yang ditampati kini kosong. Chanyeol terus berusaha menghubungi namun nomor itu tak lagi aktif, berusaha mencari namun tak ada hasil yang ditemukan.
“Kau dimana Soo, kau sedang hamil”
Tentu Chanyeol khawatir, Sooya tak memiliki siapa-siapa selain dirinya yang sebagai sahabatnya.
Chanyeol kembali memasukan ponselnya dan menatap Baekhyun dengan kelembutan, mengusap surai yang sedikit berantakan itu namun masih terasa lembut.
“tidurlah dengan nyenyak, kau terlihat begitu lelah. aku disini…aku disini berusaha ada untukmu disetiap waktumu”
Chanyeol mendekatkan wajahnya, mengecup dahi Baekhyun dan memejamkan matanya. Chanyeol tak kunjung menjauhkan bibirnya pada dahi Baekhyun seolah ia merasa kesempatan hanya untuk sekarang.
Chanyeol menatap wajah pulas Baekhyun, mengusap lembut pipi tirus itu.
“Aku berjanji akan kembali memberi warna pada hidupmu, aku disini akan ada untukmu. tolong teteplah kuat, aku mencintaimu…”
KAMU SEDANG MEMBACA
Demands of love (GS) CHANBAEK [END]
Fanfictionapa yang berharga dari cinta? uang-bbh apa yang berharga dari uang? cinta -cy