1) Awal Baru

7.7K 429 11
                                    

"Araa bangun sayang.." pangil Shani, ibunda Ara yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Zahra Nur Khaulah! Sudah siang nanti kamu telat", Tak kunjung mendapat jawaban dari buah hatinya.

"Pagi bunda.. ayah sampai kebangun nih ngedenger bidadari teriak pagi-pagi", ucap Gracio.

"Bangunin anak kamu tuh, nanti dia kesiangan. Ini hari pertama dia masuk, jangan sampai telat."

"Siap bidadari, jangan marah dong. Nanti tambah sayang akunya" balas Gracio yang dibarengi pukulan dari Shani.

/Kamar Ara/

Suara ketukan pintu membangunkan Ara dari tidurnya. Masih berbaring mengumpulkan nyawa yang belum kunjung pulang.

"Sayang.. bangun yuk. Sudah jam segini, nanti kamu telat." Ucap ayahnya yang sudah ada didalam kamar Ara.

Mengelus pelan rambut anak satu-satunya ini. "Kamu sih tidur malem banget kemarin. Jam 3 ayah mau ke toilet, masih ngeliat lampu kamar kamu hidup"

Ara memang susah tertidur semalam. Genap sudah setahun setelah perpisahan itu. Dan sudah lima bulan terakhir, tak lagi ada pesan atau suara yang dulu selalu ia dengar.

"Sebentar yah, Ara lagi nunggu"

"Nungguin apa kamu emang?"

"Nunggu jiwa raga Ara. Ga tau nih lagi main kemana, lama banget sampenya", ucapnya sambil tertawa.

"Ada-ada aja kamu ini. Heran ayah ngikutin siapa jahilnya kamu ini"

Ara kini terduduk dikasurnya, "Nih aku tunjukkin dari mana Ara bisa begini", Ara mendekatkan hpnya untuk menunjukkan kepada ayahnya.

"Coba ayah lihat", ucapnya kembali. Layar hp kini berubah menjadi kamera depan dan menunjukkan wajah ayahnya tercinta. Mereka berdua tertawa karena apa yang ara lakukan barusan.

"Ehem!" Keduanya berhenti tertawa dan melihat ke arah pintu.

"Emang ya gak bisa kalo bunda belum turun tangan. Bukannya siap-siap, malah bercanda. Kamu mandi sekarang Ara." Titah bunda Shani. Ara langsung bergegas pergi.

"....kamu juga siap-siap, kan mau kerja. Anak sama ayahnya, sama saja kelakuannya berdua."

"Ya kalo beda, bukan anak aku dong, Shan.. hehe" jawab Cio yang kini sudah berlari meninggalkan istrinya. Shani menggelengkan kepala. "Susah memang kalau punya dua anak".

/Meja makan/

"Pelan-pelan sayang, nanti kamu keselek. Lain kali jangan telat lagi ya"

Ara mengangguk. Ia mencoba untuk makan dengan cepat. Tak mau ia dihukum dihari pertama masuk sekolah.

"Ayah antar atau kamu mau berangkat sendiri?"

"Aku bawa motor aja, ayah. Biar cepat sampenya" Ara berjalan ke dapur dan menaruh piring bekas serta mengambil minum.

"Bunda bawakan kamu bekal nih. Hari pertama, nanti kamu gak tau mau jajan dimana" Shani menaruh kotak bekal disebelah kunci motor Ara.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang