Pagi hari yang indah dengan langit cerah. Awal pagi indah bagi orang-orang.
Kamar berdinding putih, dengan hanya satu jendela; meja belajar yang cukup besar, sebuah bangku yang telah diisi tas sekolah, buku pelajaran yang cukup berantakan. Cahaya kekuningan matahari pagi yang tersinar dari jendela itu, hening yang hanya ada di kamar itu, enak bukan?
Suara dering lagu mandarin memecah keheningan kamar itu, mata seorang laki-laki terbuka secara paksa karena nyaringnya ponsel. Matanya langsung terbuka lebar saat detik dia melihat nama yang telah menelponnya pagi ini.
"Weii..., kenapa telpon jam gini sihh? masih mau-"
"Tidur? enak aja, ga ada. Udah jam berapa ini?" potong suara seorang gadis.
"Jam 4 kan?"
"Ih... jam 6 kurang ini udah, kan jam 7 udah harus di sekolah, cepetan bangun dehh... kalo gak, awas aja!" ancam gadis itu
"ih... ngancem aja masi gemes suaranya, yaudah-yaudah ini aku siap-siap, 15 menit yaa"
"Yaudah, aku kesana" kini gadis itu bersuara dengan lembut
Tut...
"Hemm... udah pagi aja, padahal baru tidur rasanya" ucap laki-laki itu sambil beranjak dari ranjang. Ia pun menuju kamar mandi untuk bersiap.
14 Menit Kemudian.
"Pas kan?" ucap laki-laki dengan seragam putih abu-abu sambil menuruni tangga dan memakai dasinya
"Baru aja mau minta Celine naik." ucap seorang wanita yang masih terlihat 30 tahunan dari dapur
"Lex..., rapihin itu dasinya, masa pake dasi berantakan gitu" ucap Celine, gadis yang tadi menelpon lelaki ini
"Udah rapi ini ci..." ucap Alex dengan suara yang berkesan malas
"Kebiasaan mulu, tumben juga belom bangun jam 6, biasanya jam 5 udah bangun."
"Semalem belajar, hehe..." ucapan yang disertai cengiran pada gadis yang kini sedang merapikan dasinya itu
"Yaudah, ini berdua makan dulu" pinta wanita itu sambil keluar dari dapur memegang piring-piring
"Iya.. ma" lanjut Alex sambil menarik tangan Celine menuju meja makan.
Setelah sarapan, Alex dan Celine langsung berjalan menuju sekolah mereka yang cukup dekat itu. Mereka berjalan berdampingan disertai obrolan kecil. Orang-orang yang baru pertama kali melihat mereka pasti langsung berasumsi kedua orang ini adalah sepasang kekasih. Namun, tidak bagi tetangga mereka, tetangga mereka memang sudah biasa akan kedekatan kedua orang ini.
Mereka berjalan terus sambil menyapa tetangga dengan sekedar 'pagi' atau melempar senyuman. Hingga mereka sampailah di gerbang sebuah gedung yang besar, SMAN 48, sekolah dimana mereka akan melanjutkan studi untuk 3 tahun kedepan.
Mereka kini tengah berjalan di koridor menuju kelas X IPA 1. Ya.., dua orang ini berada dalam satu kelas. Sampailah mereka pada ruangan besar dengan pintu terbuka; AC yang membuat kelas ini sejuk; beberapa murid yang duduk tenang, ya... masih hari pertama masih malu; meja dan kursi kayu yang masih banyak kosong.
"Biasa?" bisik Alex pada Celine yang dijawab dengan angguk. Kedua orang itu kini berjalan ke sebuah meja dan bangku kosong di ujung kelas
'diem mulu' batin Alex. Yah... mau gimana lagi, bukan Celine kalau tidak menghemat ucapan. Senyuman polos pun diarahkan oleh Celine seperti ia mengetahui isi pikiran Alex. Kemudian, duduklah mereka pada bangku di ujung belakang kiri kelas; berseberangan dengan pintu dan meja guru.
"Haii! kenalin aku Fiony, panggil aja Fio" ucap seorang gadis manis yang duduk di depan mereka sambil membalik tubuh dan mengajak bersalaman. "Alex, ini Celine" sambil
membalas salaman tangan Fiony dan sedikit mengarahkan kepalanya kepada Celine di kirinya, Celine kemudian melempar senyuman manis pada Fionu. "Dia emang suka diem" jelas Alex yang dibalas anggukan Fiony."Kalian dari mana?" tanya Fiony
"SMP *****" jawab Alex, yang diangguki Fiony
"Oh..., dari SMP ya jadiannya?" tanya Fiony lagi
"Eh..., enggak enggak, kita cuma sahabatan" jelas Alex, yang kemudian disertai oleh Celine yang mengangguk
"Beneran? kirain pacaran, keliatan cocok gitu kalian, daritadi juga deket-deket mulu" balas Fiony tak percaya
"Engga, emang deket dari dulu kok kita, ya kan?" kali ini Celine yang berbicara
"Iya"
"Umm... ok deh" balas Fiony pada mereka berdua
'Padahal cocok, satu ganteng satu lagi cantik. Yaudah lahh, siapa tau nanti malah jadian beneran, hihi.' batin Fiony
'Bagi para siswa siswi segera menuju ke lapangan untuk melaksanakan upacara, peserta kelas 10 akan dipandu oleh kakak OSIS' ucap seseorang dengan melalui speaker kelas
"Ayo..., keluar udah mau upacara ini, seragam lengkap, dasi topi pake." Ucap seorang laki-laki yang memasuki kelas.
Seisi kelas itupun bergerak menuju lapangan untuk upacara.
90 Menit Kemudian.
Setelah upacara usai, seluruh siswa berjalan ke kelas, ke kantin, atau tempat lain untuk beristirahat sejenak. Alex dan Celine memilih untuk pergi ke kantin.
"Cici mau ngapain sihh ke kantin, mau nyantai padahal di kelas" gerutu Alex karena diminta menemaninya ke kantin
"Nyari minuman dingin, kamu ga mau emang?" perjelas Celine. Namun, hanya dibalas oleh Alex yang cemberut
"Celine beliin satu deh..." ucap gadis itu yang kemudian disertai senyuman laki-laki yang bersamanya itu.
'kalo dibeliin baru mau, hadeuu..., emang ya kamu ni' batin Celine.
Sesampainya di kantin, kedua orang tersebut membeli 2 buah minuman berion berwarna biru, dan kemudian mereka berjalan ke orang yang mengajak mereka duduk disitu. Ya..., siapa lagi kalau bukan Fiony.
Mereka memilih untuk tidak terlalu banyak bicara dan hanya tersenyum dan bersantai. Ya, tentu sebelum masuk kelas.
"Eh..., kita pertama langsung pelajaran atau perwalian dulu sih?" tanya Alex yang telah melupakan jadwal
"Perwalian sekitar 15 menit abis itu dilanjut pelajaran" jawab Celine yang ada di sebelahnya
"Balik sekarang aja kita?" tanya Fiony pada kedua sahabat itu. Dan tentu hanya dibalas anggukan oleh kedua sahabat yang memang pendiam itu.
Kini ketiga murid baru itu berjalan balik menuju kelas mereka dengan keadaan yang telah segar. Sementara itu di kantin, dua orang kakak kelas memandang mereka dari jauh.
"Cantik juga?" gumam seorang laki-laki, tetapi masih bisa didengar oleh gadis di sebelahnya.
"Hem..., yang mana cantik? yang duduk di seberang cowo itu ato yang di sebelahnya?" balas gadis cantik di sebelahnya dengan suara curiga
"Eh..., yang di sebelah aku lahhh" Elak panik laki-laki itu yang hanya dibalas dengan gelengan pasrah sang gadis.
'inget udah punya doi' batin laki-laki itu
"Mau balik aja gak?" tanya gadis itu yang kini telah melihat jam di tangan kirinya
"Udah mau mulai ya? yaudah langsung balik aja." balas laki-laki itu.
Sekarang mereka berdua berjalan meninggalkan kantin yang sudah mulai sepi itu.
Bersambung
*******Siapa tuhh dua orang di akhir? tunggu part berikutnya.
Ini rencana upload tiap minggu ya, bagi yang udah baca makasihh 🤗🤗
Ok, sampai jumpa di bagian berikutnyaa👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
FanficMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?