The Scars of the Past

123 14 4
                                    

May 5th @ 9.19 AM

Banyak mata bingung menatap ketiga orang diujung kantin, dua laki-laki yang harusnya tidak perlu masuk sekolah lagi. 

Feni dan Anin yang baru bisa turun dari kelas berjalan menuju kantin dan menemukan kegaduhan di ujung pintu kantin, "Kenapa sih? kok ribut-ribut?" tanya Feni kepada Anin 

Anin menaikkan kedua pundaknya menandakan ketidaktahuannya, "Oi, Chik! kenapa sih?" tanya Feni ke beberapa murid di situ

"Um.., itu." ucap Chika menunjuk 3 orang di ujung kantin itu

"Lah, kok?" gumam Anin dengan tatapan bingung

Alex, Celine, dan Fiony yang baru saja mengerjakan tugas mereka kini berada di belakang Feni dan Anin, "Ada apa, kak? kok berisik banget?" tanya Fiony pada kedua kakak kelas mereka

"Kak Vino sama kak Boby dateng ke sekolah.." jelas Feni

"Terus?" tanya Alex

"Ya kan mereka udah gak ada KBM.., ngepain ke sekolah. Kalo kak Vino sih paham kita, mau bucin ma Shani, tapi kak Boby buat apa!?" ujar Anin

Celine menatap kedua kakak kelasnya aneh, "Bukannya hari ini pengumuman?" ucapnya

Seorang gadis yang sedari tadi bersembunyi di balik kantin pun mendengar ucapan Celine itu, ia pelan-pelan melangkah ke belakang kelima orang itu, "BETUL BANGET!!" sahutnya sambil merangkul Celine dan Alex

Alex dan Celine hampir meloncat, "Kak! bikin orang jantungan aja!" sahut Alex pada gadis itu

Gadis itu pun tertawa, tawa khas yang tentu langsung menarik perhatian seluruh kantin—Yha, siapa lagi kalau bukan Gabriela Warouw. "Maaf-maaf.." ucapnya sambil sedikit terkekeh

Feni dan Anin menggelengkan kepalanya bingung akan sifat kakak kelas mereka yang masih bersemangat seperti anak kecil. Vino yang sedari tadi duduk pun berdiri dan menghampiri keenam orang yang itu, "Dateng juga lu, Gab." ujar Vino

"Hehe, sorry telat.." Gaby memasang senyum lebarnya itu

"Yaudah. Kuy, sini gabung sama kita! Kalian juga lah." ajak laki-laki itu dengan senyum

Mereka berjalan mendekati meja di ujung kantin, Shani yang duduk disitu pun menyapa mereka. Boby yang memainkan ponselnya juga menyadari mereka, ia menoleh dan melempar senyum kecil—Yha.., itulah Boby, mau bagaimana.

Feni mengambil tempat duduk di sebelah Shani, "Emang hari ini pengumuman?" tanya Feni pada ketiga kakak kelasnya itu

Gaby mengangguki, "Iyalah, buat apa Boby ke sekolah lagi kalo engga." sahut kembaran Boby itu

Boby menoleh, "Maksudmu!?" sahut Boby dengan suara yang dibuat-buat

Vino menyengir, "Lah!? Bener kan!? Mana ada lu keluar rumah, keluar kamar aja kaga." ujar Vino

"Which reminds me, lu ngapain sih dalem tu kamar terus?" tanya Vino dengan penekanan

Boby menghela napas kemudian menggeleng dan kembeli berkutat pada ponselnya. Vino yang pasrah akan kembarannya pun duduk kembali di sebelah Shani.

Gaby yang hendak duduk juga pun berjalan melewati belakang Boby, ia kemudian tanpa sengaja menoleh ke layar ponsel Boby, ia tak bisa berkata-kata setelah melihat yang ditampilkan layar itu. Ia kemudian duduk di dekat Vino dan berseberangan dengan Boby.

Gadis itu menatap ke satu-satunya laki-laki yang membaca isi buku hariannya itu. Ia merasa pilu melihat laki-laki yang pasti sedih melihat foto itu. Tak lama, laki-laki yang ia pandang itu berdiri, "Mau kemana?" tanya kembarannya itu

Always and Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang