I Can't, Not Yet

118 13 3
                                    

Waktu berjalan cepat, apalagi di semester 2 ini. 2 Orang laki-laki kini sedang mempersiapkan ujian praktik yang sudah dekat, bahkan minggunya sudah dapat dihitung dengan jari. Mereka sedang menghafal prosedur titrasi asam-basa yang akan menjadi ujian praktik kimia mereka. DI tengah kesunyian ruangan ini, ponsel salah satu laki-laki itu bergetar.

Ia mengangkatnya, "Halo." singkatnya

Laki-laki yang satunya dapat mendengar suara dari ponsel itu tengah meributkan sesuatu—apa yang diributkan? ia tidak tahu. "Maaf, Shan. HP ku daritadi Do Not Disturb, jadi ga tau ada chat masuk." jelas laki-laki yang tentu sajalah seorang Vino Chaesar

Vino menutup panggilan itu dan langsung berjalan cepat ke pintu depan rumah, Ia bergegas membukakan pagar rumah pada kekasihnya, Shani. Mereka kemudian memasuki rumah dengan tentu wajah Shani yang sedikit kesal.

"Maaf, ya.." tutur Vino pelan 

Shani menghela napas keras, "Iya." singkatnya

Boby menoleh singkat ke kedua orang itu dan kemudian kembali fokus pada lembaran di depannya, "Eh. Hai, kak." ujar Shani yang dibalas dengan sebuah 'hm' dari Boby

"Maaf, ya. Kamu duduk dulu deh, aku ambilin minum." ujar Vino menghampiri dapur

Shani duduk dan mengamati Boby yang hari ini lebih diam dan dingin dari biasanya, ia memilih untuk mendiamkannya, 'mungkin harinya lagi buruk.' batin Shani. "Nih, buat kamu." Vino menyodorkan sebuah kotak minuman pada Shani

"Kamu mau ke toilet dulu gak? kalo engga, kita langsung berangkat aja." usul Vino yang dibalas gelengan Shani

"Yaudah, aku ambil jaket dulu bentar." Vino bergegas menaiki tangga tak ingin membuat Shani makin kesal

Setelah Vino memasuki kamar, "Gausah ngambek kalo emang ga kesel." singkat Boby sambil melihat lembaran itu

Shani menoleh, "Kan sesekali usil bolehlah, kak." balas Shani

Boby hanya membalas dengan sebuah 'hm', "Ok, ayo!" ucap Vino sambil menuruni tangga

Shani berdiri dan pamit, "Lu ntar sama Gaby kan?" yang diangguki Boby

"Hati-hati." singkat Boby pada mereka yang dibalas anggukan

Vino membuka mobilnya dan men-starter-nya, ia lalu membuka pagar dan menaiki mobilnya, "Kak Vino." panggil Shani pada Vino yang sedang mengeluarkan mobil dari pekarangan rumah

"Bentar" ucap Vino lalu turun dan menutup pagarnya

Vino kembali naik lagi dan memacu mobilnya menuju mal, "Kenapa?" tanya Vino

"Itu kak Boby kenapa?" tanya Shani yang dibalas oleh tatapan bingung dari Vino

"Gapapa dia." balas Vino

"Hah, masa? tapi kak Boby dia keliatan lebih dingin dari biasanya." tanya Shani

Vino meminggirkan mobilnya, "Emang gitu dia tiap tanggal ini." jelas Vino

Shani menatap Vino bingung meminta jawaban lebih, "Kamu gausah tau." ucap Vino

"Kak.." singkat Shani

Vino menghela napas, "2 years ago, pas hari ini, dia putus sama mantannya." singkat Vino

"2 tahun belom move on, kak?" tanya Shani yang dibalas gelengan

"Dianya emang udah lepas soal mantan, tapi rasa sakitnya masih." Vino menghela napas

Flashback Starts

"Ciee.., udah 3 tahun aja." ujar Vino pada Shania, kekasih Boby—Yha, mungkin sekarang mantan kekasih.

"Makasih lho, Vin." ucap Shania tersenyum getir

Always and Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang