Seberkas cahaya matahari mengenai kelopak mata Alex, ia buka perlahan matanya itu, diregangkan badannya, dan minum air dari gelas yang ditaruh di mejanya semalam.
Ia lihat ke sebelah kirinya, ada seorang gadis yang tertidur lelap, ia terlihat sangat manis dan menggemaskan saat masih terlelap. Namun, ia menyadari ada yang aneh; ya, dia sekarang menggigil dan kepalanya dipenuhi keringat.
'Kok AC dingin gini masih keringetan?' batin Alex sambil menaruh punggung tangannya pada dahinya. 'Hangat? kamu demam?'
Gadis itu merasa seseorang kini menyentuh dahinya, dibukanya matanya perlahan. 'Alex?'
'Kenapa?' Celine gerakkan mulutnya tanpa suara
"你发烧了 (kamu demam)" ucap Alex
'Demam?' batin gadis itu, memang terasa badannya pegal-pegal dan juga sedikit lemas
Dia mengusap puncak kepalanya "Gihh, tidur lagi, nanti kubawain sarapan." ucapnya pelan
Alex yang masih memakai baju tidur beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi. Ia kemudian menyusuri lorong lantai 2 rumahnya itu, lalu menuruni tangga dan menuju dapur. Alex membuka lemari pendingin dan mengarahkan matanya ke seluruh sudut kulkas itu, mencari bahan-bahan untuk dimasak.
Alex mengambil nasi yang tersisa semalam; telur; dan rendang, ia menaruh itu semua di counter dapur, dan kini mengambil bumbu dapur di rak diatas counter itu. Ia mengambil pisau dan mulai mempersiapkan bahan-bahan itu. Selain seorang yang pintar dalam hal akademik, Alex juga lihai dalam urusan memasak dan hal lainnya. Ia sering membantu mamanya memasak makanan, dari hidangan rumahan dari Cina hingga Eropa.
Alex menyalakan kompor dan memanasi penggorengan dan mulai memasak hidangan untuk dirinya, Celine, dan mamanya. Alex berkutik di depan kompor hampir selama satu jam hanya dengan suara dari memasak yang mengisi dapur di pagi hari itu.
"Wahh.., masak apa sih? harum banget sampe ke atas baunya." ucap mama Alex yang turun memecah keheningan pagi
"Nasi goreng, mama mau teh kayak biasa?" balas Alex sambil masih berkutik di depan kompor
"Boleh aja. Celine mana dek?" ucap mamanya penasaran akan keberadaan sahabat sang anak
"Di kamar, aku suruh tidur, panas dia ma." jelas Alex yang sekarang mengisi panci dengan air untuk dimasak
"Eh.., panas? kamu yang urusin bisa kan? mama soalnya ada urusan di kantor jadi harus masuk." ucap mama khawatir akan kesehatan Celine
"Bisa kok, obat panasnya masih ada kan ma?" tanya Alex sambil mengambil 3 buah gelas
"Ada kok, di tempat biasa." balas mamanya yang membantu sang anak dengan mengambilkan 3 kantong teh
"Ok, sip" ucap Alex yang tengah menuang air panas ke dalam gelas
Alex mulai menaruh masakan yang telah jadi ke piring-piring, serta mengaduk gelas-gelas teh dengan madu.
Di atas meja makan sekarang terlihat piring-piring nasi goreng hangat yang aromanya menggiurkan. Alex mengambil satu piring dan satu gelas itu dan menuju ke kamarnya. Saat dia memasuki kamarnya, terdapat Celine yang masih terlelap. Alex meletakkan piring dan gelas itu di meja belajarnya dan kemudian kembali turun untuk sarapan bersama sang ibu.
"Masih tidur?" tanya sang ibu pada anaknya yang berlangkah menuju meja makan
Alex mengangguk, "Masih. Mama pulang jam berapa nanti?" ucap Alex yang mengambil dan meneguk teh madu hangat di meja
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
FanfictionMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?