Bonus: Will You?

237 14 3
                                    

Cahaya matahari menusuk kelopak mata perempuan yang tidurnya mulai terganggu. Tak lama pula, alarm ponselnya berbunyi. Ia mengambil ponsel itu dan menekan tombol 'Dismiss' pada ponselnya itu dan meletakkannya kembali di nakasnya. Matanya perlahan membuka dan dapat dengan jelas cahaya oranye kekuningan yang menembus tirai jendela putihnya. Ia bangkit dan meregangkan badannya dan beranjak dari ranjangnya.

Setelah menamatkan S2-nya bersama kekasihnya di Negara Paman Sam itu, Ia kini bekerja sebagai headhunter dan juga sebagai psikolog di daerah ibukota. Selain itu, perempuan ini juga sering membantu dengan usaha kosmetik yang didirikan adik kelasnya itu. 

Perempuan itu keluar dari kamar tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Kurang lebih 30 menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi dengan terlihat lebih segar dan rapi. Ia menuju dapur dan mulai menyiapkan sarapan untuknya sebelum ia berangkat ke kantornya. 

Ia kini sedang menikmati masakannya sambil menatap ke luar jendela condominium-nya itu. Ia tersenyum melihat langit yang dicerahkan oleh sinar matahari pagi, ia kemudian menghabiskan dan mencuci piring kotor bekas makanannya itu. Ia mengambil barang-barang yang harus ia bawa dan kemudian langsung berangkat menuju tempat bekerjanya. 

Sedangkan di tempat lain...

Seorang laki-laki masih tenggelam dalam alam mimpi. Ia tak lama kemudian bangun akibat alarm ponselnya yang entah sudah berapa kali berbunyi. Ia membuka matanya melihat waktu pada ponselnya, ia langsung bangun sesaat menyadari ia akan terlambat jika tidur lagi. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan langsung bersiap-siap menuju tempat kerjanya. Kurang lebih 15 menit kemudian, ia menoleh ke jam dinding pada kamarnya, 'Yaudahlah! Gak keburu sarapan doang!' batinnya kemudian segera keluar dari apartemennya dan menuju tempat parkir.

Ia berjalan melewati tempat parkir yang sudah setengah kosong, Ia bergegas menuju titik ia memarkirkan mobilnya malam kemarin. Setelah menemukannya, ia masuk ke dalam Inova hitam yang ia beli untuk mempermudah perjalanan ke kantornya. Ia men-starter mobilnya dan langsung meluncur ke kantornya.

Kantor

Perempuan itu sudah sampai di kantornya dan kini sedang berjalan menuju ruangan miliknya, "Eh, mbak Gaby!" panggil seorang mahasiswi yang sedang magang di tempat kerjanya

Gaby menoleh, "Iya, kenapa?" tanyanya

Mahasiswi itu mengeluarkan beberapa lembar kertas, "Ini hasil tes minat-bakat minggu lalu." jelas mahasiswi itu menyerahkan beberapa lembar hasil tes yang Gaby minta untuk mahasiswi itu cek

"E-Eh.., Ok. Makasih ya." ujar Gaby mengambil lembaran kertas itu

"Oiya, Boby belum dateng ya?" tanya Gaby pada mahasiswi itu

Mahasiswi itu menggeleng, "Oh, yaudah deh." ucap Gaby

Mahasiswi itu mengangguk, "Yaudah, mbak. Saya permisi." pamitnya dan kembali ke tempat duduknya

Gaby memasuki ruangannya dan menaruh berkas-berkas serta tasnya di meja kerjanya, Ia mulai memasukkan hasil-hasil tes minat-bakat ke dalam dokumen-dokumen untuk kemudian dikirimkan ke pihak sekolah yang bekerja sama dengan mereka. Tak lama, seorang lelaki masuk ke ruangannya itu, "Pagi!" sapanya pada perempuan yang sedang mengetikkan beberapa hal di laptopnya

"Kamu yang punya kantor ini, tapi kamu juga yang datengnya paling terakhir." sindiri Gaby padanya

"Jalannya macet, sayang." lelaki itu memijat pundak Gaby

Gaby memajukan duduknya agar kedua tangan lelaki itu terlepas dari pundaknya, "Ini kantor." singkat Gaby

"Sana! Bukannya kamu ada seminar nanti." ujar Gaby agar lelaki itu meninggalkannya untuk bekerja

Always and Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang