Meaning

177 12 7
                                    

Aku membuka lemari baju milikku ini, untung saja semalam aku sudah dibantu dalam memilih pakaian yang cocok aku pakai untuk hari ini, sebuah kemeja biru muda berlengan, celana chinos, dan sebuah sweater gelap. Aku kemudian berganti baju dan kini sedang merapikan kerah kemejaku di depan cermin. Lucunya, sudah hampir 6 bulan aku bekerja di perusahaan ini namun masih saja aku meminta bantuan beberapa orang dalam memilih pakaian yang aku pakai menuju tempat kerjaku, aku memanglah bukan seseorang yang fashionable seperti beberapa teman-temanku. 

Oiya, pasti kalian bingung aku ini siapa. Kenalin, aku Alex, Alexander Surya. Kalian pasti sudah mengenalku karena interaksiku bersama seorang perempuan yang mirip sepasang kekasih. Yha, pernyataan itu mungkin kurang tepat untuk sekarang, sebuah update tentang hubunganku dengan perempuan itu, dia itu sekarang pacarku lho.., hehe. Tak lama setelah aku lulus dari program S2, aku kemudian menyatakan perasaanku padanya dan kita kini sedang dalam masa berpacaran. Oiya, setelah lulus dari S2 pun aku kembali ke negara asalku dan kini sedang bekerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang energi ramah lingkungan. Selain itu, aku juga membantu kakak kelasku yang sedang membangun usaha dalam bidang kosmetik. 

Pagi hari ini aku menuju kantorku yang tak jauh dari rumahku, untung saja sangat mudah untuk mendapat taksi online di kompleks apartemenku ini. Kurang lebih 20 menit, aku kini sudah sampai di kantorku ini. Aku memasuki gedung itu dan langsung disapa oleh Kania, resepsionis kantorku ini. Setelah mengambil beberapa surat yang dititipkan untukku, aku langsung berjalan menuju lab di lantai atas. Sebagai project engineer, aku bekerja dalam tim kecil sehingga kami sudah diberikan ruangan kami sendiri untuk rapat dan semacamnya. Aku memasuki ruangan timku, 'Tumben masih kosong.' batinku 

Aku meletakkan tasku di salah satu kursi dan kemudian mulai mengerjakan beberapa desain untuk proyek yang diberikan kepada kita. Tak lama, seorang rekan kerjaku memasuki ruanganku ini, "Rajin amat lu." ucap Jesslyn, rekan kerjaku

Aku tersenyum padanya, "Biar cepet kelarlah, ci." jawabku pada perempuan yang berbeda sekitar 2 tahun denganku 

Dia meletakkan tas ransel di bangku seberangku, ia kemudian mengeluarkan laptopnya dan mulai mengetikkan beberapa hal di dalamnya, "Oiya, lu gimana belajar Golang-nya?" tanyanya padaku

Aku menoleh, "Kayak belajar python dulu sih, walau sintaksnya mungkin agak lebih ribet." balasku 

Dia mengangguk-angguk, "Sebenernya lu tuh udah jago, python bisa, R bisa, Java ama JavaScript juga bisa." balasnya padaku

Aku pun tersenyum getir, "Kan kita gak pernah berhenti belajar, ci." aku mengucap kata-kata yang selalu menjadi pegangan bagiku 

Dia menaikkan kedua pundaknya, "Salut sih gue sama lu, udah lulus aja masih belajar gitu." dia melempar senyumnya padaku

Aku tersenyum lebar padanya. Tak lama, anggota tim ku mulai berdatangan dan kami pun bekerja seperti biasa. Tak terasa, jam di ponselku menampilkan waktu 12.24, 'Udah siang aja..' batinku meregangkan seluruh tubuhku yang mulai kaku karena duduk untuk 3 jam terakhir. 

Aku dan Ci Jesslyn kini sedang mengobrol tentang berita-berita baru dalam dunia informatika di pantry, "Lu hari ini setengah hari?" tanyanya tiba-tiba

Aku mengangguk, "Hari ini juga cuma agendanya rapat doang, sisanya bisa sambil diluar." balasku

"Cici emang full hari ini?" tanyaku padanya

Dia menggeleng, "Engga lah, kerja dari apart aja, males kalo disini, banyak cowo desperate." balasnya sambil terkekeh

"Kayak si Michael ya?" celetuk managerku, Indah sambil terkekeh dan duduk di sebelahku

Always and Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang