Sunyi. Hanya satu kata itu yang dapat menjelaskan kondisi SMAN 48 saat ini. Semua murid telah berada di kelas, koridor, atau kantin dan kini mempersiapkan pelajaran pertama yang diuji pada Penilaian Tengah Semester. Alex, Celine, dan Fiony pun demikian, mereka kini berada di rooftop sekolah bersama Gaby, Boby, Vino, dkk. sambil mempelejari konsep-konsep dan rumus matematika.
"Ugh.." decak Jinan di sebelah Cindy menutup bukunya
"Napa sih, Nan?" tanya Cindy
"Kenapa hari pertama harus matematika sihh.., susah banget dahh" keluhnya
"Ya, Elu! Kaga belajar!" sahut Lala pada Jinan
"Dia belajar, La.." jelas Cindy
"Tau darimana lu?" tanya Lala
'Abis deh gue!' batin Jinan menoleh ke Cindy, "Nan?" singkat Cindy curiga
"A-Aku belajar kok." ujar JInan
"Bohong! Semalem maen dia sama Zee." ujar Lala
Cindy menatap Jinan sambil mengangguk, "Cin, dengerin dulu.." tutur Jinan menenangkan
"Nerbener lu, Nan." ujar Lala mengompor
"Nan, Nan! Udah kelas 11 masih aja." ujar Boby sambil terkekeh
"Adek kelas lu aja belajar tuh!" tambah Boby menunjuk Alex dan Celine dengan dagunya
Jinan mendecak, "Jahh. Kan lu tau kak, gue emang rada error kalo mat." balas Jinan
Boby menggeleng dan kembali berkutat pada bukunya.
KRIIINGGG... KRIIINGGG... KRIIINGGG...
"Saved by the bell." gumam Jinan
Bel masuk sudah berbunyi. Para murid bergegas menuju ke ruangan ujian mereka masing-masing untuk menjalani PTS hari pertama. Para guru pun juga demikian, tak lama seisi sekolah berubah menjadi hening, para murid kini berkutat di depan lembaran soal dan jawaban.
~~~~~
Alex, Celine, dan Fiony yang sudah menyelesaikan ujian pertama mereka hari ini berjalan menuju kantin untuk membeli makanan.
"Kalian bisa gak tadi? aku bingung banget tadi.." ujar Fiony berjalan di sebelah Celine
"Aku sih.., bisa-bisa aja." balas Alex yang sudah mulai mempersiapkan ujian berikutnya
Celine mengangguk sambil membuka buku tulisnya. Fiony menghela napas besar dan membungkuk, "Fuuhhh.., aku takut gak tuntas." gumamnya namun masih dapat didengar Celine dan Alex
Celine menoleh, "Jangan bilang gitu.., tuntas pasti kamu." ujar Celine menenangkan Fiony
"Walaupun soalnya susah, kan udah belajar juga. Mending sekarang fokus buat mandarin." tambah Alex
Fiony mengangguk dan menegakkan badan. "Iya. Bener." Fiony menarik napas dan membuangnya
Setelah membeli makan di kantin, mereka berlanjut menuju rooftop untuk mempersiapkan ujian berikutnya. Saat mereka masuk, kakak kelas mereka telah berkumpul sambil beristirahat.
"Nahh.., nih tiga adek kita.." ujar Feni sambil merangkul Celine dan Alex
"Gimana? Bisa lu pada?" ujar Boby kemudian menggigit roti lapisnya
"Bisa." singkat Alex
Alex, Celine, dan Fiony berkumpul bersama mereka sambil beristirahat sebelum berlanjut mempersiapkan ujian berikutnya. Walau di tengah PTS, mereka masih bisa ceria dan terlihat tanpa tekanan namun yang dilihat tentu bukan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
FanfictionMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?