"Gak kerasa ya.." Celine dan Fiony menoleh kepadanya dengan tatapan bingung
"Udah setahun aja disini." lanjutnya yang diangguki kedua gadis di sampingnya
Kini mereka sedang menatap ke langit biru yang dihiasi awan putih sambil menunggu giliran mereka untuk mengambil rapor mereka. Tak lama, mereka pun mendengar pintu kayu rooftop tersebut begerak.
Alex menoleh, "Pada nunggu rapor?" tanya Jinan yang diangguki Alex
"Selamat, udah berhasil lewatin 1 tahun di sini." ujarnya
"Gak kerasa, udah mau kelas 12 kita." ucap Anin yang bersebelahan dengan Cindy
Mereka pun duduk melingkar agar lebih mudah berbincang, "Eh, udah ngumpul aja disini." ujar Gracia dan Shani dari pintu dan ikut duduk bersama mereka
Mereka saling berbincang dan bersenda gurau, "Oi, Nan!" panggil Anin
Jinan berdehem, "Jiah, orang panggil tuh dijawab ato noleh gitu." balas Anin
Jinan akhirnya bersuara, "Kenapa sih?" ucapnya tanpa menoleh dari ponselnya
"Ngepain sih? biasanya matanya ga lepas dari Cindy." sindir Lala halus
Jinan diam tak membalas. Anin yang duduk dekat Jinan mencuri pandang ke ponsel laki-laki itu, "main saham lu?" tanya Anin yang diangguki Jinan
"Cuan gak?" tanya Anin
"Baru masuk bulan lalu, tapi ada lah dikit." balas Jinan
Anin menyikut pelan Cindy, "Cindy dapet makan-makan dong abis ini." Anin terkekeh
"Emang lu gak takut rugi apa, Nan?" tanya Lala
"Ya, pasti ada takut." ucap Jinan
"Cuma kalo berhasil kan boleh juga, main angka kecil dulu aja." lanjut Jinan
Lala mengangguk, "Ajarin lhaa." ujar Lala
"Jangan deh, masi beginner gue." jelas Jinan
Topik perbincangan mereka kemudian berubah dari hal-hal tak penting menjadi investasi dan mengatur keuangan dari usia dini . Tak terasa sudah hampir satu jam mereka membicarakan itu. Ponsel Alex bergetar, sebuah notifikasi dari aplikasi bertukar pesan menangkap perhatiannya. Alex membuka aplikasi itu dan memperlihatkannya ke Celine.
Celine mengangguk paham, "Kak, kita ke bawah dulu ya, udah mau giliran kita kayaknya." ucap Alex kemudian berdiri dan meninggalkan rooftop itu bersama Celine
"Kamu gak ikut?" tanya Cindy pada Fiony yang sedang bermain ponsel
Fiony menoleh, "Mereka dateng lebih dulu, jadi aku mungkin masih lama." ucapnya dengan senyum
Cindy membulatkan mulutnya dan tak lama, ponsel Cindy pun bergetar juga. Sebuah panggilan dari kontak bertulis 'Mama' tertampil di layar ponselnya itu, "Aku turun juga, udah mau giliranku juga kayaknya." Cindy pamit
Jinan yang ingin selalu bersama Cindy pun pamit dan mengekori kekasihnya itu, "Sepi gak sih jadinya?" celetuk Gracia agar situasi tidak menjadi canggung
"Kita mah dah biasa, Ge. Kasian tuh si Fio, kan jarang kumpul ama kita." ujar Anin
Fiony menoleh ke kakak-kakak kelasnya itu dan melempar senyum, "Gapapa kok, kak. Aku biasa aja kalo diem-dieman." balasnya
"Ini pasti karena keseringan sama dua sejoli itu." ujar Gracia lalu terkekeh
Fiony mengangguk dan tersenyum seadanya, "Oiya, kamu dari mana sih?" tanya Gracia agar memiliki topik pembicaraan
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
FanfictionMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?