Hari Sabtu, hari dimana orang-orang dapat beristirahat sejenak dari tekanan yang diberikan hidup. Itulah hal yang dilakukan laki-laki ini, Ia masih menjelajahi alam mimpi walau jam sudah menunjuk angka 10 pagi. Laki-laki ini ialah Boby; Pada malam sebelumnya ia memang tidur larut mengerjakan tugas dan sibuk memikirkan akan tujuan perguruan tinggi yang akan ia pilih.
Sedangkan kembarannya, Vino sudah bangun sejak tadi dan kini berkutat di depan laptop dan mengerjakan tugas-tugas yang belum ia selesaikan. Dibanding Boby yang lebih produktif di malam hari, Vino lebih produktif di pagi hari. Namun, kedua-duanya memang murid yang melebihi ekspektasi secara akademik karena ketekunan dan niat mereka.
Vino memejamkan matanya setelah lama menatap laptopnya, Ia meletakkan laptopnya ke sebelahnya dan bangkit dari ranjangnya, lalu berjalan menuju kamar Boby.
Tok...
Tak ada suara balasan, Vino memutar knop pintunya perlahan dan mengintip ke dalam kamar, "Jiah.., masa tidur." batin Vino
Ia menutup pintu kamar Boby dan kembali ke kamarnya. Ia kembali mengerjakan tugasnya sambil sesekali bertukar pesan dengan sang kekasih, Shani.
11 AM
Vino mengangkat ponselnya yang berbunyi, menampilkan panggilan telepon.
Ia menekan tombol hijau di ponselnya, "Napa nelfon?" tutur Vino
"..."
"Boby? terakhir gue cek sih belom..." tuturnya
"Kenapa emang?" lanjut Vino
"..."
"Ohh.."
"..."
"Ok deh. Bye, Gab!" Vino menutup panggilan itu
Ia meletakkan laptopnya ke nakas di sebelahnya dan beranjak dari ranjang. Ia berjalan menuju kamar Boby lagi.
Ia mengetuk pintu Boby, "Masuk aja!" sahut Boby yang masih merebahkan tubuh di ranjang
"Baru bangun?" tanya Vino yang diangguki Boby
"Lu udah liat hp?" tanya Vino memasuki kamarnya
"Napa emang?" balas Boby meraih ponselnya
"Gaby nelpon lu tadi katanya." ucap Vino
"Hah? masa?" balas Boby bingung
"Ada?" singkat Vino
"Mati dah gue. Ada 5, anjir." ucap Boby
Vino terkekeh, "Urusan lu, tuh. Gue hari ini mau jalan ama Shani, Bye."
"Eh. Mau kemana? Nitip dong kalo bisa!" ucap Boby
"Chat!" singkat Vino yang diangguki Boby
12.30 PM
"Bob! Gue jalan ya, Bye!" sahut Vino dari balik pintu kamar Boby
"Sip. 'ti - 'ati, lu!" sahut Boby sambil bermain ponsel
Vino pergi untuk berjalan-jalan dengan Shani. Tak lama, suara mobil Vino terdengar menjauhi rumah. Boby menutup ponselnya dan berkutat ke laptopnya, Ia kembali melanjutkan dalam pencarian perguruan tinggi.
Ponsel Boby berbunyi, Ia mengangkatnya dan melihat tampilan telepon. Ia menekan tombol hijau, "Gue udah dibawah." singkat orang di sisi lain panggilan itu. Boby menutupnya dan langsung berjalan turun.
Boby membukakan pintu dan gerbang rumahnya, dan mempersilakan gadis yang meneleponnya tadi masuk. "Duh.., dibukain pintu ama anak bos.." canda gadis itu yang membuat Boby terkekeh. Walaupun orang tua Boby cukup kaya, mereka tidak memiliki ART karena ingin melatih kemandirian anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
Fiksi PenggemarMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?