Previously on 'Always and Forever With You'
Mamanya berjalan pelan menaiki tangga itu perlahan. Ia berdiri di depan kamar Alex, tangannya diam beristirahat di kenop pintu. Ia diam di depan pintu itu karena suara dari dalam kamar itu.
~~~~~
Mama Alex akhirnya membuka pintu itu. Ia menemukan Celine yang terisak, ia duduk memeluk lututnya sambil mengapit sebuah bantal di antara kaki dan badannya. Mama Alex mendekat dan membawa gadis itu dalam pelukannya. Celine melirik wanita yang memeluknya ini, terasa kehangatan dan ketenangan dalam pelukannya.
"Gapapa.." ucapnya menenangkan Celine
"Duh.., beneran sesuka itu ya sama Alex sampe nangis gini.." godanya sambil tertawa
"Mmm.., Mama!" rengut Celine gemas
"Hehehe. Iya-iya, sini peluk." ucap mama Alex memeluk Celine dengan erat
"Udah-udah, ih... Kok nangis sih anak mama." ujarnya
Gadis itu perlahan tenang namun masih belum melepaskan pelukan hangat wanita yang ia anggap ibu keduanya itu.
"Kalo kamu nangis kasian Alex, dimarahin mami ntar lhoo." canda mama Alex
Celine perlahan melepas pelukan itu. Ia tersenyum polos pada wanita itu, mama Alex mengusap pelan pipi Celine menghapus air mata. Ia kemudian mengusap puncak kepala Celine.
"Ada-ada aja kamu ini, suka kok sama Alex. Manja gitu kok kamu suka." canda mamanya
"Mahh, anak sendiri lho itu.., jangan digituin" balas Celine
"Ya gapapa, salah sendiri dia bikin anak cewek mama nangis." balas mama Alex
"Masih aja dibelain, padahal nangisnya gara-gara dia." lanjut mama Alex
Mama Alex menggelengkan kepalanya pelan, "Sana! Cuci muka!" pintanya
Celine mengangguk pelan dengan napas yang masih tersendat. Ia beranjak menuju kamar mandi.
Mama Alex keluar dari kamar menuju ruang tamu meninggalkan Celine untuk menenangkan dirinya sendiri. Ia menapak dari anak tangga terakhir dan menemukan Alex dan Fiony yang kini berbincang dengan senyum—walaupun senyum Alex merupakan senyum yang dipaksakan.
"Eh.., Iya. Celine kemana? Daritadi gak keliatan." tanya Fiony pada Alex dan mamanya
"Dia ada urusan sama mamanya jadi ga dateng." jelas mama Alex
Fiony membalas jawaban itu dengan sebuah 'oh' singkat. Mereka pun beraktivitas seperti biasa.
7 PM
Fiony, Alex, dan mama Alex sedari tadi tengah berbincang dan bergurau. Sedangkan Celine di atas masih berdiam di ranjang Alex sambil berkelut dalam pikiran. Terasa dua suasana kontras dalam rumah ini, di bawah yang ceria dan dipenuhi tawa dan di atas yang dipenuhi ngilu dan sedu.
Tak lama, ponsel Fiony bergetar menampilkan panggilan dari supirnya yang sudah sampai untuk menjemputnya. Fiony kemudian pamit kepada Alex dan mamanya dan kemudian pulang. Alex mengantar FIony ke depan rumah dan kini baru saja menutup pintu seusai mengantar FIony. Mamanya diam di bangku meja makan menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
FanfictionMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?