Hampir 3 minggu berlalu, Celine kini sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan di sekolah barunya. Namun, dia masih belum dekat dengan teman-teman sekelasnya --Ya, pendiam akut, susah dekat dengan orang baru. Rabu pagi ini, Ia dan Alex telah berangkat menuju ke sekolah lebih awal untuk piket pagi bersama Fiony.
"Hari ini mandarin kita gak ada tugas kan?" tanya Fiony
"Engga." jawab Alex di sebelah Celine
"Gak inget apa kamu Fi?" lanjutnya
"Enggaa, jadwal sibuk banget, belom diitung jam aku les musik sama bimbel. Aduhhh, belom sebulan tapi udah begini aja capeknya." keluh Fiony sebagai balasan
"Ya, mau gimana lagi." balas Alex
"Yaudahlahh, setidaknya gak ada tugas selain fisika." lepas Fiony dengan santai
"Ehhh, kan ada PR mat Fi." Ucap Celine yang membuat mata Fiony membelakak
"Yahhh, Bu Melody masuk lagi hari ini?" Celine mengangguk lagi sebagai balasan
"Abis lahh akuu." lanjut Fiony
"Mau nyalin?" tanya Alex yang menyodorkan buku tulis matematikanya
"Thanks ya lex." ucap Fiony menerima buku itu
'Enak juga ya duduk di deket mereka. Fisika, kimia, biologi, ama mat jalan otaknya' batin Fiony sambil menyalin PR matematika Alex
Di kelas mereka memang ada beberapa anak yang nilainya cukup tinggi. Namun, hanya ada 3 yang nilainya konsisten berada di kepala 9; Celine, Alex, dan Fiony. Alex dan Celine akan selalu memiliki nilai tinggi dalam Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika; Fiony yang nilainya menyusul dalam 4 pelajaran itu, namun sangat unggul dalam Bahasa Indonesia dan Seni.
"Thanks sekali lagi Lex." ucap Fiony sambil menyerahkan buku tulis matematika Alex
"No problem Fi." balasnya
KRIIINNNGGGG
Para murid SMAN 48 kini mulai berjalan memasuki kelas, kelas Celine pun demikian.
"Pelajaran pertama laoshi Kayla ya?" tanya Fiony yang Celine balas dengan anggukan
"早安 (selamat pagi). gimana kabar kalian hari ini?." sahut laoshi Kayla sambil memasuki kelas
"Baik laoshi." balas beberapa anak di kelas
"Ok, jadi hari ini kita bakal sederhana aja ya. Kalian buka buku ke halaman 42." ucap laoshi yang disertai dengan seisi kelas membuka buku mereka
"Ada percakapan kan? itu 10 menit kalian baca, nanti maju ke depan, ini nanti buat nilai speaking kalian." lanjutnya
10 Menit Kemudian.
"Ok, udah bisa ya, ga susah lahh ya buat kalian." ucap laoshi
"Pertama, Oniel sama Adel." siswi yang disebut namanya mulai berjalan malas ke depan
Celine's POV Start
'semoga aja gausah maju hari ini.' batinku
Oniel dan Adel mulai melakukan percakapan; dalam hal berbicara mereka sedikit terbata-bata dan nadanya salah, jadi harus dibenarkan oleh laoshi. Satu-persatu murid juga mulai dipanggil maju oleh laoshi. Mereka memiliki masalah yang sama seperti Oniel dan Adel, bahkan beberapa juga tidak membaca sama sekali.
Aku senang karena tinggal beberapa menit lagi sampai pelajaran selesai. Tapi....
"Oke terakhir, Celine dan Alex. Yukk." ucap laoshi
KAMU SEDANG MEMBACA
Always and Forever With You
FanfictionMasa SMA yang dipenuhi kejutan, kebahagian, keseruan, dll. Masa yang yang seperti roller-coaster perasaan. Dua orang yang selalu bersama, seperti dua orang kekasih tapi ternyata dua orang sahabat. Namun, apakah itu yang sebenarnya?