🌿Aldrik Sipenguasa Mansion

739 51 6
                                    

Hari ini Aldrik dimansion hanya bersama Hans dan Grace. Oma Opa dan Aldara sedang pergi ke London. Calvin dan Elysia pergi ke luar kota. Aldi dan Aldo sedang lomba basket. Sedangkan sakti dan Vian entah pergi kemana.

Aldrik sekarang tengah rebahan dikarpet berbulu diruang keluarga. Dia dari tadi berguling-guling tidak jelas.

"AKKH GUE BISA MATI KEBOSENAN KALO KAYAK GINI!!" teriak Aldrik

"Astagfirullah kamu kenapa bang? Teriak teriak gitu?" tanya Bunda yang baru keluar dari dapur.

"Aldrik bosen Bundd~" rengek Aldrik sambil menggigit jempol kakinya

"Bosen ya bosen. Tapi ya gk usah gigit jempol kaki kamu juga kali," ketus Hans yang baru turun kebawah

" Apasih," balas Aldrik sinis

"Ini lagi sibocil malah pergi ke London dan melupakan abang gantengnya ini," lebay Aldrik

"Ganteng sih ganteng tapi kelakuan kayak topeng monyet. Gak bisa diem," ucap Hans, sedangkan Grace dia sudah kembali kedapur karna males meladeni drama anak ayah itu

"Lah daripada Ayah dulu. Masih muda udah jadi buaya darat. Ngegodain cewe cewe, sampe banci yang dilampu merah aja digodain." cerca Aldrik

"Kata siapa Ayah jadi buaya darat? Iiihhh apa lagi ngegodain banci, amit amit. Yang ada kamu kali. Sampe-sampe didatangin orang tua sicewe yang kamu godain. Katanya ' kamu harus tanggung jawab karna udah buat anak perempuannya baper," balas Hans

Aldrik yang mendengar itu hanya diam. Karna memang benar sih hehe. Sampe-sampe pas itu ada 30 orang tua cewe yang sering dia godain dateng kerumahnya buat minta pertanggung jawaban. Padahal Aldrik kan gak ngehamilin mereka.

......

Pukul 14.00

Siang ini Aldrik sedang bermain didalam mansion. Karna dia tidak diperbolehkan bermain diluar. Alhasil mansion ini menjadi sasarannya. Dan lebih beruntungnya lagi Hans dan Grace sedang pergi keluar. Dan hanya ada dia, maid dan oara bodyguard.

Sekarang Aldrik sedang berada didapur. Katanya sedang membuat brownies. Didapur dia sedang meracik semua bahan, yang dia sendiri tidak tahu namanya. Dia memasukkan asal-asalan bahan itu. Pintu dapur itupun dikunci oleh Aldrik. Agar tidak ada orang yang mengganggu dia bereksperimen. Setelah semua bahan dirasa sudah tercampur menurut Aldrik. Dia pun memasukkan nya kedalam oven dan mengatur pemanasannya. Dan diapun pergi dari dapur itu untuk membuat kerusuhan yang lain.

Sekarang dia sedang berada di studio ART milik Ara, yap Ara itu sangat suka melukis. Bahkan karyanya pun sekarang sudah banyak. Sebagian juga ada yang dijual. Aldrik menghampiri tempat penyimpanan cat, dia memilib beberapa warna. Karna dari ketiga warna itu, dia bisa mendapatkan banyak warna. Yaitu, kuning, merah, dan biru. Dia masih sayang nyawa untuk tidak merusak di Studio tersebut. Lalu mengambil sebuah kuas. Dia pun turun kebawah. Mencari dinding yang kosong.

Setelah menemukannya, dia mulai melukis. Dia mulai melukis abstrak dan dilanjut dengan melukis yang lain. Dirasa sudah selesai, dia segera pergi ke kolam renang tanpa membereskan alat lukis tersebut. Tapi sebelum ke kolam renang, Aldrik mengambil terlebih dahulu pewarna makanan. Dia membawa warna hijau, merah, dan coklat. Lalu dituangkan semua warna yang ada dibotol itu ke kolam renang. Dan berwarnalah kolam tersebut. Dia pun cekikikan dan pergi menuju ruang keluarga. Disana dia menjungkir balikkan sofa dan memberantakan barang-barang disana. Maid dan bodyguard disana ingin menghentikan tapi takut kena gampar.

Ceklek

Aldrik yang sedang melukis TV menggunakan spidol terkejut ketika pintu depan dibuka dan menampilkan wajah Hans dan Grace.

"ASSTAGFIRULLAHALADZIM KITA BARU TINGGAL SEBEBTAR KENAPA UDAH BERANTAKAN INI MANSION?!" teriak Hans

"Eheheh maaf Yah Bund,"

"Kamu kenapa ngeberantakin ini mansion abang?!" tanya Bunda

"Ya abisnya Aldrik bosen Bund. Yaudah Aldrik ngerusuh,"

"Ya tapi gak gini juga kali," seru Hans dan Grace

"LAH KOK NGAMOK!!"

"serah kit--

DUARR

Ucapan Hans terpotong ketika suara ledakan mengagetkan mereka. Mereka segera mencari sumber ledakan tersebut. Dan terhenti di dapur yang dindingnya sudah berwarna hitam dan oven yang meledak.

"Eheheh maafin Aldrik, Aldrik lupa kalo lagi ngoven Kue," cengir Aldrik, diapun mundur perlahan dan kabur menuju kamarnya. Sedangkan Hans dan Grace hanya meratapi nasibnya.

'Hiks dapurku," batin Grace

"Astagfirullah, laillahaillallahu, Ya Alloh kenapa anak hamba berbuat seperti ini," batin Hans miris.

TBC


TWINS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang