HAPPY READING
......
Aldrik berjalan dikoridor sekolah sambil menggusur tas berwarna hitamnya dilantai. Moodnya hancur sejak kemarin. Aldi dan Aldo yang melihat itu hanya acuh, nanti juga bakal kayak cacing kepanasan lagi ni bocah itulah pikiran Aldi dan Aldo.
Gimana gak semangat coba. Kembarannya, yang dulu berbagi rahim diperut Bunda, yang tumbuh dan berkembang bersama itu malah pergi terbang ke luar negri bersama Sakti. Mana dia gak diajak lagi.
"Si Ara tega bener kagak ngajak gue huaaaa. Kan gue juga pengen ikut. Masa baru masuk beberapa hari sekolah aja udah bolos." cerocos Aldrik disepanjang jalan
"Udhlah bang, nanti kembaran kamu juga bakal pulang kok," ucap Aldi, Aldrik hanya mencebikkan bibirnya. Mereka pun masuk ke kelas masing-masing.
KRIING KRIING
Bel istirahat pun berbunyi, Aldrik dan yang lain pun pergi ke kantin.
......
SKIP PULANG
16.30
Aldrik kini tengah berguling - guling diatas rumput yang ada dihalaman belakang mansion. Dia sungguh bosan sekarang, lantas diapun mengedarkan pandangannya kesekitar. Dan matanya terpaku pada sebongkah tanah liat. Aldrik pun dengan gembiranya mendekati tanah itu.
"Akhirnya ada objek buat gue mainin nih, wahahah, ayo Aldrik kita mulai membuat boneka tanah." kata Aldrik
Aldrik pun mulai mengambil alat - alat untuk aksinya kali ini. Seperti selang air, sekop kecil, ember, wortel, oreo, 5 berlian milik bundanya, dan syal milik ayahnya.
Aldrikpun mulai menyalakan keran air, dan mengarahkannya pada tanah itu, kemudian membentuk tanah itu menjadi 3 bulatan besar, lalu menumpuknya seperti membuat boneka salju, bedanya ini adalah boneka tanah karna di Indonesia tidak ada salju.
Setelah itu, Aldrik mulai mengambil 2 buah oreo dan diletakannya di bulatan atas sebagai mata. Kemudian mengambil wortel yang dijadikan sebagai hidung, berlian milik bundanya yg dia letakkan berjajar sebagai mulut, lalu memakaikan syal milik ayahnya, dan yang terakhir meletakkan ember dikepalanya. Aldrik pun tersenyum bangga melihat hasil karyanya itu. Meskipun bagian tangannya dia lupa buat.
"jago juga ternyata gue bikin manusia tanah, poto dulu ah buat kenangan," Aldrik pun memotret dirinya dengan manusia salju tersebut.
" memang ya, anak nya si bunda ganteng gini, gak kayak si Ayah, buluk," komentar Aldrik sambil memperhatikan fotonya.
"gue lanjut main ah, mumpung belum pada pulang yang lain hihihi,"
Aldrik pun melanjutkan bermain dengan tanah, kini Aldrik mengambil sebuah pacul yang dia temukan didekat pohon mangga tadi. Kini Aldrik sedang berusaha menggali sebuah lubang pada tanah itu.
"hah cape," keluh Aldrik sambil mengusap keringat yg mengalir didahinya.
"habis ini gw apain ya, oh iya, gue isiin sama air aja. bikin sumur mini, ahahaa pinter banget Aldrik ini," Aldrik pun mengambil selang air dan menyalakannya.
"ini airnya kenapa kagak penuh-penuh dah, bosen gue, airnya malah masuk ke dalam tanah lagi, tau ah kesel gw lama lama," kesal Aldrik sambil melenpar selang yg masih menyala itu ke sembarang arah.
Aldrik pun langsung tiduran didekat boneka tanah yang dia buat tadi dan memeluknya. Aldrik pun berguling-guling ditanah, sampai muka yang tadinya putih bersih kini berubah menjadi coklat karna tanah.
JEDERR
Suara guntur mengejutkan Aldrik yang tengah berbaring. Rintik hujan pun mula turun berjatuhan. Aldrik yang melihat itu langsung merasa senang, akhirnya turun hujan.
Aldrik langsung berlarian dengan badan yang penuh lumpur itu. Sesekali menabrakkan tubuhnya pada para bodyguard disana. para bodyguard disana ingin memperingati tuan mudanya, tapi Aldrik mengancam mereka. Akhirnya mereka hanya bisa diam memperhatikan tuan mudanya.
Aldrik langsung menuju kekolam renang yang ada di belakang. Dan menceburkan dirinya disana. Air yg semualnya jernih kini nampak sedikit kotor dengan tanah. Aldrik tak mempedulikan hal itu, dia malah melanjutkan acara renangnya di saat hujan deras. Tapi kesenangannya itu hanya sebentar.
"ALDRIK VERNANDO TAYLOR," seru Hans yang baru saja pulang bersama Grace
Aldrik yang semula akan menyelam membalikkan badannya perlahan. Dan dengan polosnya hanya tersenyum kepada Hans dan Grace.
"Eh Ayah sama Bunda, udah pulang," cengir Aldrik
"Belum, yaudahlah kamu gak liat Ayah sama Bunda udah disini. Kamu juga ngapain renang pas lagi hujan deras gini, mana badan ada tanahnya sampai kemuka-muka, mau cosplay jadi tuyul sawah kamu hah!!" marah Hans
"Ih aku teh habis bikin boneka tanah Ayah, jadi muka aku yang ganteng ini tuh tertutup sama pasir, bukan cosplay jadi tuyul sawah," ujar Aldrik yang kini sudah keluar dari kolam renang.
"Boneka tanah? ada-ada aja kamu ini. Sekarang mana boneka tanahnya?" tanya Grace. Aldrik pun menunjukkan tangannya kearah boneka tanah tadi. Seketika mata Hans dan Grace melotot.
"SYAL AYAH!!"
"BERLIANKUUU!!" teriak mereka berdua
"ALDRIK ITU SYAL KESAYANGAN AYAH KENAPA KAMU PAKEIN KE BONEKA ANEH ITU HAH?! JADI KOTORKAN!!" teriak Hans
"ALDRIK ITU BERLIAN BUNDA YANG HARGANYA BISA BELI MOTOR KAMU BUAT DIA JADI MULUT DI BONEKA ITU?! KESINI KAMU!!" teriak Grace sambil memgejar Aldrik
"KABURR" Aldrik pun langsung berlari menghindari kejaran Bundanya. Hans yang masih tak terima syal kesayangannya kotor pun ikut mengejar Aldrik. Mereka pun saling kejar-mnegejar, tak sadar jika anggota keluarga lain melihat mereka dengan pandangan berbeda.
"Punya anak nakalnya naudzubillah banget heran deh," batin Hans
"daripada dijadiin hiasan itu berlian, mending gue kasih ke orang aja dah. siapa yang mau?" batin Grace
" ARAAA TOLONGIN ABANG DARI DUA MACAN INI!!" batin Aldrik
"dasar keluarga prik," batin keluarga lain
"ASIK ARA PUNYA HEWAN PELIHARAAN BARU," batin Ara yang kini sedanf kesenangan
TBC
halo semuanya
apakabar?
mohon maafkan saya karna tidak ada kabar dan tidak update cerita TWINS sekitar 5-6 bulan ini
dikarenakan
1. handphone saya saat itu keriset, tapi alhamdulillah sekarang udah pulih kembali
2. karena kemaren saya harus menyelesaikan beberapa hal yang ada di rl terlebih dahulu, jadi baru sempet up sekarangjadi, terimakasih buat teman-teman yang sudah setia menunggu saya untuk update cerita TWINS
dan saya juga mohon maaf untuk kalian, karena saya baru update.
baiklah sampai jumpa
see you💙
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [END]
Roman pour Adolescents1 "Ayah lagi ngapain?" tanya Aldrik "Emang kamu gak liat Ayah lagi ngapain?" balas Hans "Tau.Ayah lagi minum," jawab Aldrik "itu tau," ujar Hans lalu dengan santainya dia kembali meminum air dingin yang ada pada botol. "Emm,tapi Ayah.Emangnya Ay...