🌿END

568 31 0
                                    

                            HAPPY READING

                               AWAS TYPO

ehh, saya lupa pas di bagian part "penyerangan" engga munculin keluarga Zack T_T

sudahlah tak apa T_T

                                          ........

  Hari ini di Dapur Keluarga Taylor terdapat sebuah kue bertingkat rasa coklat. Dan sikembar juga sedari bangun tak beranjak dari dapur. Mereka terus memandangi kue itu dengan mata berbinar. Berharap mereka dapat memakan kue itu sekarang juga.

"ck kapan sih kita boleh makan ini kue?" tanya Aldrik sambil menjilat bibirnya

"gatau bang. Bisa aja kita makan sekarang, tapi nanti kita di jewer Ayah. eh btw Sikembar udah keluar dari Rumah Sakit 2 MINGGU yang lalu.

"Dasar emang punya Ayah nyebelin banget," kata Aldrik

"tapi inget bang, sifat nyebelin Ayah tuh turun ke kita," ujar Ara

"iya sihhh. Yaudahlah, mending kita mandi dulu." sikembar pun berjalan ke kamar masing - masing untuk membersihkan diri.

                                        ........

"YEAYYY UDAH BOLEH MAKAN KUEE!" seru sikembar

"Aldrik mau makan paling banyak," ucap Aldrik

"awas kamu makan banyak kue, ntar ngompol dikasur kayak tahun lalu lagi," ujar Grace

"engga akan Bund,"

  Keluarga Taylor pun makan kue itu di iringi perbincangan hangat. Masalah Claudia dan Devan yang sudah meninggal, sikembar sudah tahu. Setelah keluar Rumah Sakit sekitar 2 hari, mereka berziarah ke makam Claudia dan Devan.

                                          ........

Saat ini sikembar sedang bermain bersama Galang, Leon, dan Leo. Orangtua Leon, Leo, dan Galang kebetulan sedang bertamu ke Keluarga Taylor.

"Kakak bukan gitu ihhh, tapi giniii," greget Leon

"ya terus gimana? gini aja biar istananya ga roboh," ucap Aldrik

"tapi Kakak harus ikutin yang kayak kita," sahut Leo yang disetujui Leon dan Galang

"Ya terserah Kakak dong, kan Kakak yang buat bukan kalian. Jadi terserah Kakak mau diapain istananya," ucap Aldrik tak terima

"Gak. Pokoknya harus sama kayak kita istananya. Kalo gak sama kita hancurin istana Kak Aldrik," kata Galang

"YAA GAK BOLEH LAHH!!" sewot Aldrik

"Pokoknya kita hancurin istana Kak Aldrik. SERANGGGG," ketiga bocah itu pun berlari ke arah Aldrik

"JANGANNNN!!" Aldrik langsung melindungi istana pasirnya.

Sebagai bentuk pertahanan, Aldrik mengambil ember kecil dan menutupi kepala Leon didepannya menggunakan ember itu. Yang membuat Leon terjatuh karena tidak bisa melihat apa - apa. Lalu Aldrik mengapit kepala Leo dan Galang di ketiaknya.

"KAK ALDRIK LEPASINNN!!" teriak Leo

"Gamau, nih rasain nih," balas Aldrik sambil terus membenamkan kepala Leo dan Galang pada ketiaknya.

"huaaa tolongggg," teriak Galang dan Leo

  Sedangkan Leon dia sedang berusaha mengeluarkan ember yang tersangkut dikepalanya. Setelah berhasil dia segera berlari dan menghancurkan istana Aldrik saat sang pemiliknya sibuk.

TWINS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang