SELAMAT MEMBACA
AWAS TYPO
follow akun wattpad saya terlebih dahulu!!
follback? tinggal DM saya saja.........
MANSION TAYLOR
10.00Si kembar hari ini sedang bersantai di kamar dikarenakan hari minggu. Aldrik dan Ara sedang menonton Drama Korea di laptopnya.
"bang ambilin cemilan sana di bawah," suruh Ara
"lu punya kaki kan? ambil sendiri." kata Aldrik
"Ara lagi males bang,"
"yaudah kalo males diem, abang juga sama lagi males," ketus Aldrik, hari ini hati Aldrik sedang galau pren
(sama seperti hati readers yg lagi baca. pada galau yeee)
Akhirnya mereka berdua pun tidak ada yang mengambil cemilan dibawah.
"oh iya bang, kan kita bisa manggil maid kesini. Kok kita bisa lupa yaa," kata Ara
"gak tau tuh, emang dasarnya lu nya aja yang pikun," ketus Aldrik
"dih, ydh ah. mending gw tidur aja. sono geseran dikit sempit."ucap Ara sambil mendorong Aldrik
"kasur segede ini. badan lu aja kali yang kayak gajah makanya jadi sempit," ucap Aldrik
"Apaan lu ngatain badan gw kyk gajah. astagfirullah. dahlah ga akan ada habisnya ribut sama lu," ucap Ara dan diapun langsung berbaring. Sedangkan Aldrik, dia melanjutkan tontonannya di laptop sampai - sampai laptop yang menontonnya.
........
Sore ini semua keluarga Taylor ada dihalaman belakang. Mereka sedang melakukan piknik kecil.
"Bunda usap - usap kepala Aldrik," kata Aldrik yang kini tengah berbaring dipaha Grace. Grace pun menuruti permintaan Aldrik.
"Dih dasar bayi hahahah," ejek Vino yang sedang memakan es campur ditikar itu.
"apasi?!!" sewot Aldrik
"Bunda tau ga?? si Aldrik kecil - kecil pacarnya udah banyak tuh. Kemarin aja nambah lagi 5. jadi sekarang pacar dia ada 25. wihh ga kira - kira itu bocah, Vian aja masih jomblo" adu Vian
"ya itu mah nasib lu kali yahaha," ejek Aldrik
"dasar bocil so' keras," kata Vian sambil melanjutkan acara memakan es campurnya yg sempat tertunda.
Di pohon mangga, kini Ara dan Hans sedang sedang mengambil beberapa buah mangga. Dengan Hans yang memanjat keatas dan Ara yang menangkapnya.
"AYAH SEBELAH KANAN TUH GEDE. ITU DI DEPAN AYAH JUGA GEDE BUAH MANGGANYA!!" teriak Ara dari bawah
"tangkep dek," Ara pun menangkap buah mangga yang dilempar Hans
"4 buah lagi yah," kata Ara, Hans pun menurutinya
Tanpa Hans sadari, di pohon mangga itu terdapat sarang tawon. Dan Hans tidak sengaja menyundul sarang itu menggunakan kepalanya. Alhasil para pasukan tawon yang ada di dalam itu keluar karena merasakan gempa disarangnya secara mendadak.
"ASTAGFIRULLAH HUAAA TOLONGG!" teriak Hans yang sekarang sudah terjatuh dari atas pohon.
"HUAAA AYANGG TOLONGIN!!" teriak Hans yang kini dikejar sekumpulan tawon itu dan berlari kearah Grace
"IHH AYAH KENAPA LARI KESINI?!! KAN TAWONNYA JADI NGIKUT!!!" teriak Aldrik
"HANS KAMU NYEBUR KE KOLAM IKAN AJAA!! BIAR GA DIKEJAR LAGI!!" teriak Opa dari dalam mansion dengan Anggota keluarga yang lain dan menyisakan Hans diluar.
"KALIAN TEGA GAK BANTUIN HANS !" teriak Hans yang langsung menceburkan dirinya ke kolam ikan. Ikan-ikan yang ada disana tentu kaget dengan kedatangan tamu tak diundang itu.
Setelah 1 menit menyelam di kolam ikan itu, Hans pun keluar dari air dan berjalan ke arah selang yang ada didekat kandang kelinci milik Aldrik. Lalu menyiram tubuhnya yang bau itu.
"Yahahah Ayah bau ikan," ejek Ara yang kini tengah memakan buah mangga.
"Makanya kalo naik pohon tuh liat - liat," kata Calvin
"apasi kalian?! udah ah sana sana" sewot Hans
Akhirnya anggota keluarga yang lain pun kembali melakukan hal yang tadi tertunda. Dengan Hans yang kini tengah menjemur diri diatas rumput. Sampai....
DORR
DORR
"ARGHHH"
Suara tembakan itu membuat anggota keluarga Taylor dan para bodyguardnya memasang kuda - kuda.
"Aldrik kamu gak papa??" tanya Hans yang kini mendekati anak itu.
"hiks Apel nya kena tembak Ayah hiks, padahal Aldrik baru makan satu gigit," tangis Aldrik karena salah satu dari dua tembakan itu mengenai buah apel yang sedang dicicipinya. Dan satu tembakan lagi menuju pohon yang tadi Hans panjat.
"udah gak usah pikirin masalah apel. sekarang kalian masuk kedalam," ucap Hans
"AWW" teriak Ara yang kini memegang dahinya yang mengeluarkan darah
"astagfirullah Ara," panik Grace
"Shhh, siapa sih yang main lempar batu. Dikira gak sakit apa??" marah Ara sambil meringis
" Ara Aldrik dan para perempuan lebih baik kalian masuk kedalam lalu obati luka Ara. Dan sisanya tetap disini," ucap Opa
"Ayah ada gulungan kertas dibatu yang dilemparkan ke Ara tadi," kata Sakti sambil memberikan kertas itu. Hans pun membukanya.
Hai keluarga Taylor. Masih ingat denganku? aku yakin kalian masih mengingatku. mulai skrng berhati-hatilah, karena aku mengawasi kalian dari org² yg berada disekitar. aku sungguh baik bukan memberitahu kalian. hahahha. baiklah sampai jumpa disatu tempat yang dimana kalian akan menyaksikan salah satu keturunan kalian itu MATI.
Hans meremas kertas itu. urat urat dileher nya menonjol, tangannya mengepal. matanya memerah. Menandakan dia sedang emosi.
"Hans minta kalian seminggu ini tidak ada yang pergi kemana-mana kecuali ke sekolah. Dan perketat keamanan di mansion ini." ucap Hans datar
Yang lain pun mengangguk "Dan jika ada hal mencurigakan segera bilang kepada kami," tambah Opa
"Baik Opa,"
"Baik Ayah,"
"Baik Tuan,"
Lalu mereka pun langsung melakukan pekerjaan mereka masing masing. Anggota Keluarga Taylor langsung mengecek keadaan si kembar dan yang lainnta di dalam.
TBC
oii
apa kabar??
maaf ngaret updatenya 🙏
otak saya sedang mumet.
Dan maaf jika part ini sedikit tidak jelas.
saya mau ngilang lagi beberapa hari yee.byebye para jombloo wkwk😏💙
ehh lupa kalo saya juga jomblo hm☺ 🐣🤸♀💙
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [END]
Teen Fiction1 "Ayah lagi ngapain?" tanya Aldrik "Emang kamu gak liat Ayah lagi ngapain?" balas Hans "Tau.Ayah lagi minum," jawab Aldrik "itu tau," ujar Hans lalu dengan santainya dia kembali meminum air dingin yang ada pada botol. "Emm,tapi Ayah.Emangnya Ay...