'Hai Guys, ada yang kangen Ara gak'
-AldaraHAPPY READING
......Di mansion Taylor sekarang tengah ramai. Bahkan keluarga Rafael oun ikut meramaikan mansion itu. Kenapa? Karena mereka sedang menunggu keluarga besar Taylor dari London.
"Adek, abangmu kemana?" tanya Hans
"Biasa yah, bibit bibit fakboi. Dia lagi ngegodain cewe cewe didepan," sahut Ara malas dan melanjutkan nonton TV nya.
"Heh, yaudah Ayah kedepan dulu ya, oh iya kata opa mereka 10 menit lagi nyampe," Ara mengangguk. Hans pun keluar untuk menyusul anak bontotnya itu.
Sedangkan ditempat Aldrik. Dia sedang duduk didepan gerbang mansion yang menjulang tinggi.
"Ck, mana sih ni ciwi ciwi. Kok belum lewat-lewat sih," gerutu Aldrik. Tak lama setelah itu, para perempuan yang dibicarakan Aldrik pun lewat sambil bercanda ria. Aldrik pun langsung bersorak. Dia mulai memperbaiki penampilannya dan berdehem.
" Kiw kiw cewe," goda Aldrik, para perempuan itupun menengok.
"Ada apa bang?" tanya salah satu dari mereka
"Enggak kok neng cuma mau ngobrol bentar aja gimana?" tanya Aldrik sambil menaik turunkan alisnya.
"Sok atuh, mau ngobrol apa?"
"Eneng eneng semua ini udah punya pacar belum? Kalau belum jadi pacar Aa mau gak?"
"Ihh si akang mah dari kemaren ngegoda kita terus," tukas salah satu dari mereka
"Ya gak papa atuh, yang penting cakep," ujar Aldrik sambil menyugar rambutnya kebelakang
"Ihh akang mah imut bukan ganteng. Tuh liat pipinya aja gembul gitu. Jadi pengen tak cubit,"
"Ihh iya kok saya baru nyadar yah," kata perempuan berbaju hijau
'Waduhh, kok jadi gini sih. Siaga 1 nih. Bisa-bisa pipi bahenol gue ternodai,' batin Aldrik
Mereka semua pun melihat Aldrik dengan gemas, mereka pun mencubit, memegang bahkan mencium pipi bahenol milik Aldrik. Aldrik yang diserang seperti itu pun ingin kabur namun tak bisa karna dikerubung segerombolan cewe-cewe ganas tersebut. Pipinya bahkan sakit karna mereka terus menguyel-uyelnya. Matanya pun berkaca-kaca.
Air mata yang sedari tadi ditahan pun akhirnya tumpah membasahi pipinya.
"Hiks hiks Ayahh hiks,"
"Eh eh kok nangis sih."
"Ihh tapi tambah ucull," heboh mereka
"Ehh ehh kalian apain anak saya sampai kayak gini?" tanya Hans yang baru datang. Mereka semua pun terdiam tak ada yang membuka suara hanya terdengar isakan Aldrik saja.
"Hiks Ayah gendongg hiks," Hans pun menggendong Aldrik
"Maaf om kita tadi nyubitin pipinya, abisnya gemes om hehe. Maafkeun om,"
"Iya iya saya maafin. Tapi jangan ganas ganas anak saya takut jadinya," mereka pun mengangguk. Lalu Hans berjalan menuju mansion yang sudah terdapat keluarganya yang baru datang.
"Aldrik mau tobat aja jadi fakboi. Kapok," ujar Aldrim sambil sesenggukan
"Emangnya tadi kamu ngapain?" tanya Hans
"Tadi kan Aldrik cuma ngegoda mereka. Tapi mereka malah nyubit, nyium pipi Aldrik, kan pipi Aldrik jadi ternodai," Hans pun tertawa, kemudian mencium keduan pipi Aldrik.
"Hahaha itu karma namanya," Aldrik hanya mendengus. Mereka pun sampai diruang keluarga yang sangat ramai.
"Itu Abang kenapa Yah? Kok matanya sembab?" tanya Grace
"Biasa. Dia habis jadi fakboi tapi malah kena karma sendiri," mereka yang disana hanya menggelengkan kepalanya
"Ayah pengen turun," ujar Aldrik. Hans pun memurunkan Aldrik. Dan bocah itu langsung ngacir ke temoat kembarannya yang sedang menonton tv
"Owalah itu bocah bukannya pelukan atau salaman, malah kabur dia," ujar Hans yang menggelengkan kepalanya.
"Ihh kakak Aldlik ngapain cih meluk meluk kakakn cantiknya Galang?"
"Terserah gue dong. Kan dia adek gue. Lah elo bukan siapa siapanya malah manja manjaan sama adek gue Huuu," ledek Aldrik. Ara yang mendengar ledekan tersebut langsung menabok paha Aldrik
"Kasian bang jangan diledekin terus," Aldrik hanya memutar bola matanya malas. Sedangkan Galang tersenyum penuh kemenangan.
Segitu dulu ya guys
Nanti Ku buat lebih panjang deh insyaalloh😁Jangan lupa vote and komen ya hehe🤗
Nihh buat loockscreen Hp kalian
Kalo buat Ara ntar dulu deh
Bye 👋💙
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [END]
Roman pour Adolescents1 "Ayah lagi ngapain?" tanya Aldrik "Emang kamu gak liat Ayah lagi ngapain?" balas Hans "Tau.Ayah lagi minum," jawab Aldrik "itu tau," ujar Hans lalu dengan santainya dia kembali meminum air dingin yang ada pada botol. "Emm,tapi Ayah.Emangnya Ay...