🌿Penyerangan

381 23 4
                                    

                              HAPPY READING

                                  AWAS TYPO

                                         ........

Sekarang kita berada di tim yang berisikan Sakti, Rafael, William, dan Galvian. Kini mereka sedang berada diatas pohon sambil mengawasi penjaga. Mereka menunggu momen yang tepat untuk menghabisi para penjaga itu.

"Hitungan ke tiga, kita turun dan hajar mereka," ujar Sakti melalui earphone yang terpasang di telinganya.

"baik," jawab Rafael, William, dan Galvian

1

2

3

HAPP

BRUG

BUGH

BUGH

Sakti dan Rafael langsung menendang punggung penjaga lalu menendang tulang kering mereka. Begitu juga dengan William dan Galvian. Setelah lawan mereka sekarat. Sakti langsung menembak mereka tepat di kepala. Para penjaga itu pun seketika langsung tiada.

"Cepat kita masuk. Tapi tetap berhati - hati," kata Sakti

Mereka pun masuk kedalam. Yang mengherankan adalah saat mereka masuk ke gedung itu, tak ada satu pun orang. Benar - benar sepi.

"Kak sepertinya mereka bersembunyi," ucap Rafael pelan

"Yah benar, kalian waspada awasi sekitar. Mereka pasti bersembunyi dibalik dinding - dinding itu." Kata Sakti

Mereka pun melanjutkan mencari ruangan tempat si kembar berada.

"Halo Aldo," panggil William pada Aldo dengan earphonenya

"ya?" 

"lu tau tempat dimana sikembar berada?" tanya William

"ya gw tau, dia ada diujung lorong. berjalan lah lurus sampai menemukan sebuh pintu. Didalam sana ada Ara dan Aldrik, aku akan menghack CCTV disana." kata Aldo yang kini tengah sibuk di balik dinding dengan komputer dihadapannya

"baiklah,"

"oh iyaa, lihat arah jam 9," ujar Aldo

William pun melihat ke arah yang disebutkan Aldo. Disana terdapat 2 orang penjaga memegang senapan.

"Lihat disana," suruh William

Sakti, Rafael, dan Galvian pun melihat ke arah dindung itu.

"Biar ini menjadi bagian ku," ucap Galvian sambil meniup ujung pistolnya

"Lihat disekitar kalian, arah jam 3," ucap Rafael

Mereka pun melihat arah yang diucapkan Rafael. Disana mereka melihat 10 orang penjaga bersembunyi dengan senjata mereka.

"cih mainnya sembunyi," ucap Galvin

"sebaiknya kita serang mereka." ucap Sakti

Mereka berempat pun mulai menembak dinding yang membuat para penjaga itu keluar dari tempat persembunyian. Jika dihitung ada lebih sekitar 30 penjaga. mereka bersembunyi dengan baik rupanya.

Rafael dan William segera melayangkan pukulan mereka, Sakti dan Galvian langsung menembak para penjaga langsung di jantung, katanya mah biar langsung mati saja.

Setelah dirasa musuh lengah, William segera menarik pelatuk tepat mengenai kepala para penjaga itu. Sekitar beberapa menit, para penjaga berhasil mereka habisi.

TWINS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang