🌿Kebenaran

361 28 0
                                    

                              HAPPY READING

                                 AWAS TYPO

                                       ........

"Ara?"

Aldrik pun segera berlari dan mendobrak pintu itu. Dilihatnya Ara yang sudah terbaring lemah dengan darah yg ada di tubuhnya.

"a-abang," lirih Ara sambil melihat sayu ke arah Aldrik

"SIALAN LU APAIN ADEK GW HA?!" Aldrik pun langsung ingin mengahajar pria paruh baya yang ada di dekat Ara. Tapi para pria bertopeng itu menahan Aldrik yang memberontak.

"wohoho, akhirnya kamu datang juga Aldrik. Bagaimana perasaan mu saat melihat Ara yang terluka itu?" tanya pria paruh baya itu.

"jadi lu yang ngirim pesan itu ha?!" tanya Aldrik dengan mata berkilat tajam

"oh tentu,"

"abang," panggil Ara lirih, Aldrik pun memusatkan perhatiannya pada Ara

"LEPAS SIALAN!" teriak Aldrik, setelah terlepas dari cengkraman para pria bertopeng itu, Aldrik langsung berlari menghampiri Ara.

"adek kamu bertahan ya, abang bakal bawa kamu keluar dari sini. Kamu bertahan oke," ucap Aldrik sambil memeluk Ara dengan tangan bergetar

"abang s-sakit," rintih Ara

"iya - iya kamu bertahan oke,"

  Aldrik pun kembali membaringkan Ara dan  menatap pria paruh baya tersebut.

"lu harus membalas semuanya," ucap Aldrik

"baiklah jika kamu bisa, bocah. Hajar dia." para pria bertopeng itu pun menghajar Aldrik yang melawan mereka sendiri.

Ara dengan sekuat tenaga berusaha untuk bangkit dan membantu Aldrik. Ara mendorong salah satu pria yang berada dibelakang Aldrik.

"kamu ngapain disini?? kondisi kamu gak memungkinkan." kata Aldrik

"Ara mau bantuin Abang," ucap Ara dan kembali melawan para pria bertopeng itu.

Sedangkan pria paruh baya itu hanya memandang mereka sambil tersenyum miring.

Ara kini tengah melawan anak buah yang berjenis kelamin perempuan. Meskipun tertutup topeng, Ara bisa menebak jika dia perempuan karna dilihat dari proporsi tubuhnya itu.

Meskipun keadaan Ara terluka. Dia tetap bertahan melawan orang di depannya ini. Lawannya sama kuat dengan Ara. Saat Ara lengah lawannya mengeluarkan senjata tajam dari balik badannya. Lalu menusuk perut Ara.

"arghh," rintih Ara sambil memegang perutnya yang mengeluarkan darah

"Adek, arghh," ucap Aldrik tapi terhenti saat seseorang memukulnya diikuti para pria bertopeng yang lain.

"hai Ara,"

DEG

Ara mendongak ke atas menatap perempuan yang suaranya sangat dia kenali. Perempuan itu membuka topengnya.

"M-megan??" ucap Ara tak percaya

"kenapa hm?? kaget?" ucap Megan sambil tersenyum miring

"arghh," atensi Ara teralih mendengar suara kesakitan Aldrik

"abang," ucap Ara sambil berjalan perlahan ke Arah Aldrik. Tapi kemudian terjatuh karena Megan menendangnya.

"arghh, sialan lu Megan," umpat Ara sambil menahan sakit.

"adekk, kamu gak papa? bertahan oke. Kita akan keluar dari sini." ucap Aldrik sambil mendekat ke arah Ara

"Woho pertunjukan yang sangat seru."
ucap pria paruh baya tersebut sambil menghampiri mereka.

Pria paruh baya tersebut bernama Andrian Faizal Jayden. Andrian adalah musuh keluarga Taylor. Andrian membalaskan dendam nya melalui anak kembar keluarga Taylor. Karna dia tau, kalau mereka berdua adalah anak kesayangan keluarga itu.

Sedangkan Megan?? awalnya dia bekerja sama dengan Andrian hanya untuk mendapatkan Aldrik. Tapi semakin kesini, pikiran untuk mendapatkan Aldrik terbuang. Sekarang dia hanya imgin mendapatkan harta keluarga Taylor.
Dan yang selama ini meneror si kembar adalah Megan dan Andrian.

Soal gelang milik Keyla. Sebenarnya Keyla adalah orang suruhan Opa untuk menjaga sikembar. Dan kebetulan saat itu Keyla ada ditempat dimana sikembar membantu orang yang dikeroyok. Lalu Keyla tidak sengaja menjatuhkan gelangnya.

"Lihatlah bahkan keluarga kalian tidak ada yang datang bukan," ucap Andrian sambil tersenyum miring

"pisahkan mereka," suruh Megan

Para pria bertopeng pun memisahkan sikembar yang saat ini sudah lemah.

"sialan lepas gw anjing," umpat Aldrik saat dirinya ditarik paksa menjauhi Ara

"LEPASSS!!" Aldrik pun memberontak dan menghajar mereka. Tapi dia kalah, dia pun dikeroyok.

"ABANGG HIKS LEPASIN ABANG GW MEGAN!! LU BISA LAMPIASIN KE GW!! TAPI LEPASIN DIA ARGHH!!" teriak Ara kesakitan saat luka tusuk tersebut di tendang Andrian

"ARAAA!!"

DORR

                             
                                          TBC

TWINS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang