🌿Rumah Sakit

568 28 19
                                    

                             HAPPY READING

                                 AWAS TYPO

                                       ........

DORRR

Hans, Calvin, dan Opa yang mendengar suara tembakan, segera mengalihkan pandangan dan terkejut saat melihat siapa yang tertembak. Mereka pun segera menghampiri sikembar.

"Ara lu harus bertahan hiks jangan tinggalin gw." tangis Aldrik

Ya, yang tertembak bukan Aldrik melainkan Ara. Ara awalnya ingin melihat Aldrik yang tengah menghajar 2 orang tapi matanya menangkap seseorang yang memegang pistol dan mengarahkannya ke arah Aldrik. Sontak Ara langsung berlari dan menjadi tameng Aldrik. Anggota bertopeng yang tersisa kabur.

"Astagfirullah Ara, bertahan nakk," ucap Hans khawatir

" Ayah cepet bawa Adek ke rumah sakit hiks," ucap Aldrik sambil berusaha menutup darah yang keluar dari perut Ara.

Hans pun langsung menggendong Ara dan langsung membawa nya ke mobil. Calvin membantu memapah Aldrik yang terlihat lemah, mungkin efek karena mereka kembar. Opa menghubungi keluarga yang lain agar datang ke rumah sakit.

"hiks uncle Ara gak bakal kenapa-kenapa kan??" tanya Aldrik lemas

"Kamu berdoa buat kesembuhan Adek kamu yaa. Yang kuat," ucap Calvin menenangkan

"Tap-," sebelum menyelesaikan ucapannya, Aldrik terlebih dahulu pingsan. Calvin yang melihat itu pun panik dan menggendong Aldrik. Mereka pun mengendarai mobil menuju Rumah Sakit.

                                        ........

  Rumah Sakit

Kini seluruh Keluarga Taylor ditambah keluarga Kenan dan Zack tengah berada diruang rawat si kembar. Dokter bilang kondisi Aldrik tidak terlalu parah. Sedangkan Ara, untung luka tembakannya tidak mengenai alat vital. Dan dia akan sadar dalam beberapa jam lagi.

note : sorry klo salah, soalnya saya sedikit tidak mengerti masalah kedokteran :)

"Eunghh,"

"Aldrik kamu udah sadar?" tanya Hans

"belum, masih pingsan," ucap Aldrik lemah sambil menatap tajam Hans.

 
"Bund haus," ucap Aldrik, Grace pun mengambil kan Aldrik air dan membantunya minum.

Setelah minum, Aldrik mengalihkan pandangannya ke sebelah brankar. Disana terdapat Ara dengan selang oksigen di hidungnya, Ara masih belum bangun. Sontak hal itu membuat mata Aldrik berkaca - kaca.

"hiks hiks Ara kena tembak gara - gara Aldrik Yah, hiks dia nyelamatin Aldrik hiks," tangis Aldrik

"Syutt udah dong jangan nangis. Nanti Ara sedih pas tau Abangnya nangis gini. udah yaa," tenang Grace sambil mengusapa air mata Aldrik

"hiks Ara kapan bangun?"

"sebentar lagi kok, makanya kamu jangan nangis." Aldrik menurut

"Ayah," panggil Aldrik, Hans pun menoleh

"Aldrik mau brankar nya disatuin sama Ara," pinta Aldrik

"Yaudah bentar ya," Hans pun menyatukan brankar Aldrik dan Ara dibantu Calvin.

Setelah disatukan, Aldrik segera membaringkan diri di samping Ara dan memeluknya. Kemudian mengecup pipi itu.

"cepet bangun," batin  Aldrik, setelah itu dia kembali terlelap

TWINS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang